BEST OFFER EVER

Fee Buy-Sell: 0,15%-0,25% sampai dengan 0,08%-0,18% minimum deposit 10 JUTA RUPIAH

20140317

Market Outlook

BI rate tetap di level 7,5% 

Seperti yang diharapkan, Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga kebijakan di level 7,5%.  BI telah mempertahankan BI rate  selama lima bulan berturut-turut di tengah  tekanan inflasi dan penguatan Rupiah. Dewan gubernur BI memutuskan untuk  mempertahankan suku bunga pinjaman dan suku bunga deposito  masing-masing pada tingkat 7,50% dan 5,75%. Bank sentral juga menurunkan  perkiraan ekonomi untuk tahun ini dari 5,8%  - 6,2% menjadi 5,5%  - 5,9% di tengah melambatnya konsumsi domestik, gross capital formation, dan ekspor.

Kami melihat,  keputusan BI  memberikan  implikasi  positif  bagi  investor. Meskipun menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi, keputusan suku bunga pada bulan  Maret  dipercaya dapat menekan  inflasi. Menekan inflasi akan membawa bank sentral selangkah lebih dekat  untuk  mengubah kebijakan
pengetatan moneter, mengingat satu-satunya alasan untuk  menaikkan suku bunga  adalah untuk meredam kenaikan harga.  Kebijakan moneter  yang stabil akan mendorong permintaan  dan membangun  fondasi untuk konsumsi yang stabil. Selain itu,  kami juga melihat  inflasi  yang terkendali  berpotensi meningkatkan daya beli konsumen.

Menurut pandangan kami, stabilitas nilai tukar, inflasi yang rendah, membaiknya defisit transaksi berjalan, dan cadangan devisa  yang sehat  akan mendukung target pertumbuhan ekonomi pemerintah tahun ini sebesar 5,5% - 5,9%.




Local flashes 

ADHI: Adhi Karya Bagi Dividen Rp67,61/Lembar Saham. Kontraktor pelat merah PT
Adhi Karya (Persero) Tbk. akan membagikan dividen Rp121,79 miliar atau payout ratio
30% dari total laba bersih tahun buku 2013 sebesar Rp405,9 miliar. Hal  itu disetujui
dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) yang digelar di Kantor Pusat Adhi Karya,
Jakarta, Jumat (14/3/2014). (Bisnis Indonesia)

MITI: Mitra Investindo Siap Akuisisi Goldwater US$13,5 Juta. PT Mitra Investindo Tbk.
(MITI) telah menandatangani conditional sale and purchase agreement dengan Interra
Resources Limited dan Goldwater LS Pte Ltd untuk mengakusisi Goldwater US$13,5
juta. Dalam keterbutkaan informasi, Jumat (14/3/2014), berdasarkan surat perjanjian
kerja sama tersebut, Mitra Investindo  setujua untuk mengakuisisi 90% saham yang
ditempatkan dan disetor dalam Goldwater. (Bisnis Indonesia)

ISAT: Jual Saham Tower Bersama, Indosat Raup Rp 1,3 Triliun. PT Indosat Tbk (ISAT)
melepas seluruh kepemilikan sahamnya di PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
Perseroan meraup dana segar sebanyak Rp 1,3 triliun. Saham yang dilepas sebanyak
239.826.310 lembar saham atau setara 5% dari modal ditempatkan dan disetor Tower
Bersama. Setiap lembar sahamnya dihargai Rp 5.800. (Detik Finance)

BBCA: Laba Bersih BCA Meroket pada 2013, Ini Penyebabnya. Presiden Direktur PT
Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiaatmadja mengungkapkan alasan laba bersih
perseroan yang meroket di tengah perlambatan industri perbankan Tanah Air. Dalam
laporan kinerja tahunan perseroan yang dipublikasikan, Kamis (13/3/2014),
menyebutkan laba bersih yang didistribusikan kepada pemegang saham meningkat
21,6% menjadi Rp14,3 triliun dari realisasi 2012 sebesar Rp11,7 triliun. (Bisnis Indonesia)

BTPN: Sumitomo kuasai 40% BTPN.  Akhirnya, penantian Sumitomo Mitsui Banking
Corporation (SMBC) menambah kepemilikan di Bank Tabungan Pensiunan Nasional
(BTPN) berbuah manis. SMBC Jumat (14/3) menyelesaikan proses pembelian 15,74%
saham BTPN. Artinya, total kepemilikan saham SMBC bertambah dari 24,26% menjadi
40%. Kini, BTPN memiliki dua pemegang saham pengendali yakni TPG Nusantara dan
SMBC. (Kontan)

SSIA: SSIA targetkan jual 70 hektare lahan. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA)
menargetkan bisa menjual lahan industri sebanyak 60-70 hektare (ha) di tahun ini.
Sonny Satia Negara, Senior Manager Finance and Accounting SSIA mengatakan, harga
penjualan per meter perseginya diperkirakan sebesar US$ 130. Dengan begitu, SSIA
ditargetkan bisa meraup marketing sales sekitar Rp 1 triliun. (Kurs Rp 11.421 per dollar).
(Kontan)

MPMX: Laba bersih MPMX naik 40,94% tahun lalu. PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk
(MPMX) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 40,94% year-on-year (yoy) tahun
lalu. Mengutip pengumuman laporan resmi perusahaan, laba bersih MPMX per akhir
Desember 2013 sebesar Rp 526, 49 miliar. Sedangkan, di tahun sebelumnya laba bersih
perseroan hanya Rp 373,53 miliar. (Kontan)



Technical analysis 

Sentiment 
Deklarasi pencalonan Joko Widodo yang merupakan gubernur DKI Jakarta saat ini untuk menjadi  calon presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Perjuangan pada pemilihan umum presiden tanggal 09 April 2014 nanti memberikan sentiment positif pada IHSG karena diharapkan Joko Widodo mampu memberantas tingkat korupsi dan kemiskinan yang melanda Republik Indonesia saat ini serta meningkatkan
taraf hidup perekonomian yang dirasakan sudah menekan.

Technical View 

Daily Chart 
Analisa teknikal IHSG dapat kita lihat pada figure 1 dimana IHSG pada perdagangan minggu lalu ditutup naik secara signifikan hingga 3,22% di posisi 4,878. Jelas tampak bahwa IHSG berada di atas MA 20 dan MA 50, ini sekaligus menandakan trend yang naik. Indikator MACD telah berhasil goldencross mengikuti indicator stochastic yang juga telah goldencross. Volume perdagangan meningkat  tajam sekaligus menandakan trend naik yang cukup kuat.



Intraday Chart 
Pada figure 2 kita melihat perdagangan IHSG secara intraday yang terus menguat hingga akhir perdagangan secara signifikan. Dan berhasil ditutup pada level tertinggi pada hari itu, sekaligus membuat potensi kenaikan yang cukup besar juga.
Dari kedua analisa kita diatas dapat kita simpulkan bahwa peluang kenaikan pada daily chart dan intraday chart dapat terjadi.





Stocks on our focus list 


PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) 

Saham BBRI telah berhasil menguat signifikan pada perdagangan minggu lalu, sekaligus menandakan trend kenaikan yang cukup kuat.Baik indicator stochastic dan indicator MACD telah berhasil melakukan goldencross sehingga peluang kenaikan lanjutan saham BBRI terbuka lebar.

Investor asing diprediksi kian mengincar kepemilikan saham perbankan di Indonesia baik melalui pasar modal maupun lewat akuisisi bank lokal. Achmad Baiquni, Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., menyebutkan saham perseroan memang dikuasai oleh pemerintah sebanyak 56,75%, turun dari catatan pada November 2003 yang mencapai 59,50%.

Kinerja ciamik serta sentiment positif yang diberikan pasar terhadap sektor perbankan membuat harga saham emiten di sektor itu bergerak naik, sehingga mendorong BBRI menjadi emiten BUMN dengan kapitalisasi pasar terbesar, menggeser posisi TLKM.

Dengan kapitalisasi pasar yang mencapai Rp227,57 triliun per 13 Maret 2014, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) berada di urutan teratas dari 20 perusahaan pelat merah yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Rencana pembelian slot orbit satelit 150,5 derajat Bujur Timur untuk menunjang
jaringan akan membuat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menjadi satu-satunya bank di dunia yang memiliki orbit satelit.  Direktur Keuangan BRI Achmad Baiquni menyebutkan pihaknya mengakui belum berpengalaman dalam mengelola orbit satelit. Namun, BRI telah menyiapkan tim yang berpengalaman terkait dengan aspek teknis dan detil orbit satelit lainnya.



PT Waskita Karya Tbk (WSKT) 

Saham WSKT telah berhasil melakukan goldencross pada perdagangan minggu lalu dimana saat ini terjadi diiringi oleh peningkatan volume yang cukup signifikan. Hal ini menandakan trend kenaikan yang cukup kuat dan membuka peluang untuk kenaikan lanjutan dapat terjadi.

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) membukukan kinerja moncer sepanjang tahun 2013 lalu. Sebagai komitmen perusahaan publik, maka emiten pelat merah ini berencana untuk membagikan dividen berdasarkan hasil kinerjanya tahun lalu. "Pasti ada (pembagian dividen), besarannya nanti tanggal 18 Maret," ujar Direktur Keuangan WSKT, Tunggul Rajagukuguk

Emiten konstruksi, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), pada 2014, menargetkan perolehan kontrak baru pekerjaan konstruksi senilai 18,7 triliun rupiah. Angka ini jauh lebih tinggi, 42 persen, ketimbang pencapaian kontrak baru tahun 2013 sebesar 13,1 triliun rupiah.

"Visi perusahaan sudah diubah dengan mengutamakan  profitability ketimbang pertumbuhan. Malah ini lebih berhasil dengan meraup peningkatan laba bersih tahun lalu sebelum memasukkan hitungan usaha joint operation (JO)," kata Dirut PT Waskita Karya Tbk, M Cholik, di Jakarta

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) memiliki komitmen untuk menjaga kesehatan keuangannya. Meski kreditur WSKT membatasi rasio utang maksimal 3 kali-4 kali sebagai syarat penarikan utang, namun manajemen menjaga level rasionya itu jauh dari batas nyaman yang diizinkan."Rasionya kami jaga  maksimal 1 kali," ujar Tunggul Rajagukguk, Direktur Keuangan WSKT.

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idA untuk PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) dan obligasi II/2012 yang diterbitkan kontraktor pelat merah itu. Dalam keterangan resmi dijelaskan, peringkat dengan prospek stabil itu berlaku dari 4 Maret 2014 hingga 1 Maret 2015 mendatang.

Peringkat tersebut mencerminkan posisi perusahaan yang kuat di industri konstruksi dalam negeri, proteksi arus kas yang kuat, serta keunggulan sebagai perusahaan konstruksi milik negara.



PT Ciputra Development (CTRA) 

Saham CTRA mampu naik sebesar 5% lebih pada akhir perdagangan minggu lalu, hal ini membuat indicator stochastic goldencross. Hal ini membuktikan bahwa trend kenaikan lanjutan sangat berpeluang untuk kembali terjadi pada perdagangan minggu ini. Strategi trading buy dapat dilakukan mengingat trend naik yang kuat.

PT Ciputra Development Tbk (CTRA) akan merilis obligasi melalui salah satu anak usahanya, PT Ciputra Residence. Obligasi itu akan dirilis pada kuartal I-2014 senilai Rp 500 miliar. Dana tersebut kelak akan CTRA gunakan untuk ekspansi di wilayah DKI Jakarta, serta sisanya disimpan sebagai dana cadangan kas yang kapan saja bisa ditarik. Ini bentuk antisipasi manajemen CTRA, bila suatu saat membutuhkan pendanaan tak perlu tergantung pada pinjaman bank yang bunganya tinggi.

Pengembang properti PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menargetkan pertumbuhan pendapatan berulangnya (recurring income) naik sebesar 30% dalam lima tahun ke depan. Untuk itu, CTRA berencana mengembangkan beberapa proyek dalam lima tahun ke depan, seperti pengoperasian pusat perbelanjaan Ciputra World I, pembangunan hotel bujet, dan rumah sakit secara bertahap.

PT Ciputra Development Tbk (CTRA) memiliki alokasi belanja modal Rp 2 triliun untuk anggaran tahun lalu. Namun, anggaran belanja modal untuk tahun ini diperkecil seiring dengan kondisi pasar properti yang sedang terpapar suku bunga acuan yang tinggi. "Tidak sebesar tahun lalu, kalau sekarang Rp 1,5 triliun," ujar Tulus Santoso, Direktur Keuangan CTRA belum lama ini. Artinya, anggaran tersebut susut 25% jika dibandingkan dengan anggaran tahun lalu.



Tidak ada komentar: