BEST OFFER EVER

Fee Buy-Sell: 0,15%-0,25% sampai dengan 0,08%-0,18% minimum deposit 10 JUTA RUPIAH

20140528

Market Outlook

Masih ada pertumbuhan pada permintaan rumah 


Menurut angka terbaru yang dirilis oleh bank sentral, volume penjualan properti residensial  di 1Q14 mengalami penurunan. Volume pertumbuhan penjualan kuartalan menurun dari 31.5% menjadi 15.3%, hal ini disebabkan oleh diterapkannya kebijakan Loan-to-Value (LTV) yang  lebih ketat pada tahun lalu.
Sejak  September tahun lalu, bank sentral menurunkan rasio LTV untuk pembelian rumah kedua (luas  rumah  lebih dari 70 m2) dari 70% menjadi 60%, dan akan berkurang ke 50% untuk pembelian rumah ketiga dan seterusnya. Sementara itu, pertumbuhan harga properti residensial naik tipis 1.5% QoQ;
7.9% YoY, angka ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya (naik 1.8% QoQ, 11.5% YoY). Menurunnya rasio LTV dapat mengurangi ketertarikan dalam berinvestasi properti residensial dan dengan hal ini dapat menekan pendapatan perusahaan pengembang properti. Namun, kebijakan  ini juga akan mengurangi pasokan  perumahan  seiring dengan permintaan yang lebih rendah. Menurut Indonesia Property Watch, jumlah kekurangan perumahan di Indonesia cukup mengkhawatirkan karena jumlahnya diperkirakan telah mencapai 21.7 juta unit tahun lalu. Kami melihat  bahwa masih ada potensi kuat  pada  sisi permintaan.
Menurut pandangan kami,  perusahaan properti residensial  tentunya  akan mendapatkan keuntungan dari meningkatnya permintaan.

Terdapat  5 perusahaan properti perumahan yang memiliki kapitalisasi pasar lebih dari IDR15tr, yaitu Bumi Serpong Damai (BSDE), Lippo Karawaci (LPKR), Pakuwon Jati (PWON), Summarecon Agung (SMRA), dan Ciputra Development (CTRA). Di antara kelima perusahaan ini, BSDE memiliki cadangan lahan terbesar (±10.000 ha) diikuti oleh LPKR (±1.500 ha), CTRA (±  1.497 ha), SMRA (±1.200 ha), dan PWON (±388 ha). ROE BSDE tahun 2013 adalah 29.7%, lebih tinggi dari rata-rata ROE perusahaan sejenis  sebesar  23.4%. Menilai  dari  cadangan lahan dan ROE, kami menyarankan investor untuk membeli BSDE. Saat  ini, BSDE diperdagangkan pada  forward P/E 13.7x,  lebih rendah dibandingkan  forward
P/E rata-rata perusahaan sejenis sebesar14.0x. Selain itu, BSDE diperdagangkan pada  forward P/B  2.4x yang juga  lebih rendah dari  forward P/B  rata-rata perusahaan sejenis sebesar 2.7x.




Local flashes 


BKSW: Bank QNB Rights Issue Rp 649,7 Miliar. PT Bank QNB Kesawan Tbk (BKSW)
akan melakukan rights issue senilai Rp 649,7 miliar. Perseroan bakal menerbitkan
sebanyak 2,59 miliar (29,7%) saham baru. Penerbitan dengan hak memesan  efek
terlebih dahulu (HMETD) akan dilakukan pada harga Rp 250 per saham. Manajemen
QNB Kesawan mengungkapkan, pihaknya telah mengantongi sejumlah komitmen dari
pemegang saham lama untuk mengeksekusi haknya. (Investor Daily)

SMGR:  Mengintip Keunggulan Pabrik Baru SMGR.  Semen Indonesia  (SMGR) bakal
terus memperkuat portofolionya sebagai pemimpin pasar industri semen. Hal ini
ditunjukan dengan mulai dijalankannya proyek pembangunan pabrik Indarung VI
Semen Padang. Pabrik Indarung VI menggunakan peralatan terkait dust dan gas emisi
seperti bag filter, Electrostatic Preciptator (EP) serta peralatan pengendalian emisi
lainnya, mengacu kepada  pabrik dengan teknologi berbasis ramah lingkungan.  Selain
itu, pabrik Indarung VI menggunakan tata kelola sumber daya air dengan membangun
recirculation, dan water reservoir, penanganan limbah. (Kontan)

GJTL:  Gajah Tunggal Bantah Lakukan Praktik Kartel Harga Ban.  Komisi Pengawas
Persaingan Usaha (KPPU) mengungkapkan ada enam pelaku usaha ban mobil nasional
yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI)  diduga melakukan
kartel penetapan harga untuk produk dan atau pemasaran ban kendaraan bermotor
roda empat kelas mobil penumpang (passenger car). KPPU menduga kartel penetapan
harga itu untuk ban ring 13, ring 14, ring 15, dan ring 16  selama periode 2009-2012.
Dugaan itu dibacakan oleh investigator KPPU pada sidang pemeriksaan pendahuluan
majelis KPPU yang dilaksanakan pada 20 Mei 2014 di Jakarta. (Liputan 6)

GIAA: Perkuat Pasar Asia, Garuda Gandeng Amadeus. Maskapai penerbangan Garuda
Indonesia menggandeng  Amadeus, untuk mendistribusikan semua harga secara
menyeluruh melalui sistem penyedia teknologi untuk industri perjalanan global
tersebut. "Jaringan agen perjalanan Amadeus yang luas di Asia Pasifik akan membantu
kami mendapatkan segmen pelanggan baru dan memperkuat kehadiran kami di Asia.
Kami juga melihat kesepakatan ini sebagai pembaharuan untuk kemitraan yang sudah
ada dengan Amadeus, yang kita lakukan untuk meningkatkan pelayanan pelanggan
menjelang bergabungnya kami ke dalam SkyTeam Alliance," papar EVP Pemasaran dan
Penjualan Garuda Indonesia, Erik Meijer. (Kompas)

CPIN:  Charoen Pokphand Berencana Tarik Pinjaman US$ 200 Juta.  PT Charoen
Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), emiten pakan ternak, akan menarik pinjaman sebesar
US$ 200 juta tahun ini untuk membiayai belanja modal (capital expenditure) tahun ini
yang ditargetkan mencapai Rp 2 triliun. Menurut direksi perusahaan, pinjaman tersebut
berasal dari sisa syndicated loan tahun lalu sebesar US$ 500 juta yang baru terpakai
US$ 300 juta sampai saat ini. (Indonesia Finance Today)

DSFI:  Dharma Samudera (DSFI) Cetak Kinerja Positif di Kuartal I/2014.  Meskipun
masih dalam tahap restrukturisasi, PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk. (DSFI)
ternyata mencatatkan kinerja  yang signifikan di kuartal I/2014.  Sepanjang kuartal
I/2014, perseroan berhasil meraup Rp 104,63 miliar dari total penjualan sebanyak 1.727
ton atau 90,2% dari target tahun ini sebanyak 1.765 ton, senilai Rp  115,99 miliar.
Adapun penjualan ekspor memberikan kontribusi terbesar sebesar 1.474 ton senilai Rp
100,15 miliar dibanding penjualan lokal sebanyak 253 ton senilai Rp 4,47 miliar. (Bisnis)

BIPI:  Benakat Integra  Siap "Buyback" Saham Rp 370 Miliar.  Emiten penyedia
infrastruktur energi PT Benakat Integra Tbk (BIPI) siap membeli kembali (buyback)
sebanyak 10 % atau setara 3,65 miliar saham senilai US$ 32 juta atau sekitar Rp 370
miliar.  Adapun PT Danatama Makmur akan melakukan buyback dengan harga tidak
melebihi Rp 300 per saham. "Sesuai rencana, dana akan diambil dari laba ditahan," tulis
Manajemen dalam penjelasan resmi yang dirilis hari ini (26/5). (Berita Satu)




Technical analysis 


Investor sentiment 
Sentimen penguatan Dow Jones dan market Eropa membawa peluang kenaikan pada
perdagangan hari ini.

Daily chart 
IHSG mengalami koreksi tipis pada perdagangan senin kemarin, namun penurunan tipis
ini merupakan koreksi yang sehat mengingat masih berada pada jalur bullish. Jika kita
melihat chart 1 yang merupakan timeframe daily maka indikator Ichimoku masih
memberikan sinyal bullish.



60 minutes chart 
Pada chart 2 kita akan melakukan analisa berdasarkan timeframe 60 menit yang
memberikan gambaran pada kita bahwa indikator stochastic  telah melakukan
goldencross. Masih ada peluang penurunan mengingat indikator MACD yang telah
melakukan deadcross, namun kita melihat bahwa koreksi yang terjadi diiringi oleh
penurunan volume juga. Sehingga strategi buy on weakness dapat dilakukan jika terjadi
koreksi.




Stocks on our focus list 


PT Indofood Sumber Makmur Tbk (INDF) 

Saham INDF telah berhasil menguat pada perdagangan Senin lalu, mengalami kenaikan sebesar 1.11% dan ditutup pada level 6,775. Hal ini memberikan gambaran pada kita akan melemahnhya tekanan jual yang terjadi.

Peluang rebound dapat terjadi mengingat indikator stochastic yang telah melakukan goldencross. Paling tidak kami melihat target rebound berada pada level 6,850.





PT BW Plantation Tbk (BWPT) 

Pada perdagangan kemarin saham BWPT berhasil menguat sebesar 1.52% dan ditutup pada level 1,330. Hal ini memberikan gambaran bahwa saham BWPT kembali memasuki area bullish berdasarkan indikator Ichimoku.

Penguatan lanjutan berpeluang terjadi pada hari ini dengan dukungan indikator stochastic yang telah melakukan goldencross dan indikator MACD yang juga melakukan goldencross.

Strategi trading buy dapat dilakukan dengan target pada level 1,360 dan level stoploss pada level 1,290.





PT Wintermar Offshore Tbk (WINS) 

Saham WINS pada perdagangan terakhir berhasil menguat sebesar 2.91% dan ditutup pada level 1,060. Hal ini membuat terjadinya pattern “three white soldier” yang mengindikasikan peluang penguatan lanjutan.

Hal ini didukung oleh indikator stochastic yang telah melakukan goldencross serta indikator MACD yang juga  melakukan goldencross. Indikator Ichimoku juga memberikan sinyal bullish.

Srategi trading buy dapat dilakukan dengan target penguatan pada level 1,100 serta level stoploss pada posisi 1,010.




20140507

Market Outlook

1Q14 GDP review: Saved by domestic consumption 

Menurut data terbaru yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik ( BPS ), Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal pertama 2014 tumbuh 5,2 % YoY, lebih rendah dari estimasi konsensus pasar dan laju pertumbuhan PDB pada kuartal sebelumnya (5,7%). Di  antara komponen PDB, konsumsi domestik
menyumbang 56,4%, sedangkan  konsumsi pemerintah, investasi, dan ekspor neto masing-masing menyumbang di 6,8%, 38,2%,  dan  -1,4%. Menggunakan harga pasar saat ini, PDB Indonesia pada kuartal pertama 2014 mencapai  Rp 2.401,2 triliun. Dibandingkan dengan PDB pada kuartal pertama 2013, konsumsi domestik, belanja pemerintah, investasi, ekspor, dan import bertumbuh masing-masing 5,6%, 3,6%, 5,1%, -0.8%, dan -0,7%.

Dalam pandangan kami, perlambatan pertumbuhan PDB  didorong oleh beberapa faktor seperti: lemahnya belanja pemerintah ditahun pemilu, tingginya suku bunga yang berdampak negatif pada investasi dan perlambatan ekonomi global yang berdampak pada lesunya ekspor.

Sebagai negara dengan jumlah penduduk  terbesar keempat di dunia, konsumsi domestik merupakan keunggulan kompetitif bagi Indonesia. Permintaan barang konsumsi (terutama kebutuhan dasar) menjadi landasan utama bagi pertumbuhan sektor konsumen di tengah tantangan yang berhubungan dengan biaya produksi (listrik, upah minimum, dll). Meskipun permintaan inelastis, dalam beberapa segmen barang konsumsi (terutama non-primer), pendapatan rumah tangga berdampak langsung pada daya beli.

Ada 6 subsektor dalam industri consumer goods, yaitu: makanan & minuman, rokok, kosmetik / perawatan pribadi, kebutuhan rumah, obat-obatan,  dan pengecer. Setiap sub-sektor memiliki karakteristik sendiri (perilaku pasar, peraturan, perilaku konsumen, rantai pasokan, dll). Kami menyarankan investor untuk memperhatikan karakteristik tersebut disamping  unsur-unsur keuangan (misalnya, pertumbuhan pendapatan, pertumbuhan laba bersih, struktur modal, kebijakan dividen, dll). Di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, investasi di sektor konsumer bisa menjadi alternatif. Di bawah ini kami menyajikan saham konsumen  yang memiliki  kapitalisasi pasar. Di antara saham-saham tersebut, Indofood Sukses Makmur (INDF) cukup menarik dengan P/E FY14F sebesar 15.0x.





Local flashes 

SMRU: Ini Perusahaan Yang Akan Diakuisisi SMRU. Perusahaan tambang mangan di
Nusa  Tenggara Timur, PT SMR Utama Tbk. (SMRU) berencana mengakuisisi
perusahaan jasa tambang, PT Ricobana senilai Rp1,017 triliun. Seperti dikutip dari
prospektus, Selasa (6/5/2014), dana tersebut akan diperoleh dari rights issue sebesar
Rp1,05 triliun yang rencananya akan digelar bulan depan. Seperti apa perusahaan yang
diincar SMR Utama itu? PT Ricobana diketahui memiliki anak usaha yang bergerak di
bidang jasa pertambangan, yaitu PT Ricobana Abadi. (Bisnis)

BNBR: Ditopang infrastruktur, laba Bakrie&Brothers  naik 15.26%.  Dalam laporan
keuangan triwulan I 2014, PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) mencatat perolehan laba
menyentuh Rp 665 miliar. Laba induk Bakrie Grup ini melonjak hingga 15.267 persen
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp  4,32 miliar.
Pendapatan Perseroan juga naik 291 persen dari Rp 860,99 miliar menjadi Rp 2,5 triliun
di triwulan I 2014. (Merdeka)

AALI: Kucurkan Ratusan Miliar, Astra Agro Bangun Dua Pabrik PKS. Produsen minyak
sawit mentah (crude palm oil) PT Astra Agro  Lestari Tbk. (AALI), melakukan ekspansi
bisnis dengan membangun dua pabrik kelapa sawit (PKS) yang berlokasi di Kabupaten
Donggala, Sulawesi Tengah, dan Kabupaten Penajam, Pasir, Kalimantan Timur.Direktur
Astra Agro Lestari Joko Supriyono mengatakan, perseroan mengeluarkan modal sekitar
Rp 100 miliar hingga Rp 150 miliar untuk masing-masing pabrik. (Kompas)

SMGR: Bangun Pabrik Baru, Ambisi Semen Indonesia Pimpin Pasar.  PT Semen
Indonesia Tbk (SMGR) menargetkan pembangunan pabrik semen baru di kabupaten
Rembang, Jawa Tengah selesai pada 2016. Pemancangan pertama/first pilling pabrik
berkapasitas 3 juta ton semen per tahun akan dilakukan pada Juni 2014. Direktur
Utama PT Semen Indonesia Tbk, Dwi Soetjipto menuturkan, sejumlah persiapan telah
dilakukan oleh perseroan, meliputi penyiapan lahan, aktivitas engineering, hingga
pengadaan peralatan. (Liputan 6)

ASII: ASII kian mantap garap proyek infrastruktur. PT Astra International Tbk (ASII)
akan kian mengokohkan bisnisnya di sektor infrastruktur. Agustus 2014, manajemen
memproyeksikan sudah bisa merampungkan proyek jalan tol Kertosono-Mojokerto
seksi I. Paulus Bambang Widjanarko Eddy Santoso, Direktur ASII mengatakan, saat ini
proses konstruksi seksi I sudah mencapai 99%. (Kontan)

KIJA: Jababeka Ekspansi Kawasan  Industri Rp 5,2 Triliun.  PT Kawasan Industri
Jababeka Tbk (KIJA) siap mengucurkan dana sebesar Rp 5,2 triliun untuk berekspansi
ke kawasan industri baru. Dengan dana itu, perseroan mengakuisisi serta
mengembangkan lahan seluas 870 ha di kawasan Kendal, Jawa Tengah. Presiden
Direktur Jababeka Darmono mengatakan, pihaknya akan membangun area komersial,
industrial, serta power plant untuk tahap awal. (Berita Satu)

GTBO: Penjualan Bersih Garda Tujuh Melesat 460%.  PT Garda Tujuh Buana Tbk
(GTBO) mencatatkan penjualan bersih kuartal 1-2014 sebesar US$ 11,2 juta atau setara
dengan Rp 128,8 miliar. Raihan tersebut, meningkat 460% dari penjualan bersih
periode sama tahun lalu sebesar US$ 2,7 juta atau sama dengan Rp 31 miliar.
Manajemen Garda Tujuh Buana menjelaskan, raihan penjualan bersih perseroan
seluruhnya didapatkan dari hasil ekspor batubara. Pada kuartal 1 tahun ini, perseroan
menjual 836 ribu metrik ton (MT) batubara. (Investor Daily)




Technical analysis 


Investor sentiment 

Sikap wait and see saat ini akibat belum ada kepastian pasangan capres dan cawapres yang akan menentukan arah ekonomi Indonesia, semakin terlihat pada penurunan volume perdagangan, ini juga membuat sentiment kenaikan maupun penurunan yang semakin terbatas.

Daily chart 

Apa yang bisa kita lihat pada chart 1? Chart ini merupakan bentuk daily IHSG dengan line chart, yang semakin memberikan gambaran akan adanya perubahan yang cukup signifikan. Apakah akan berhasil menembus level resistance garis biru atau turun menembus level support garis merah.

IHSG sejak awal trend telah berhasil 2 kali bertahan dari level support dan mengalami rebound, apakah yang ketiga ini berhasil? Sebaiknya kita lanjutkan melihat pada 60 minute chart yang lebih dalam.




60 minutes chart 

Dengan menggunakan  60 minutes  chart semakin jelas bahwa potensi bullish masih lebih besar daripada sentiment bearish pada IHSG, dimana garis merah yang merupakan level support juga sudah dekat. Posisi ini memastikan bahwa IHSG tepat berada pada level support yang dapat membuat sentiment positif pada level support.





Stocks on our focus list 



PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) 

Kemarin saham MAIN sukses ditutup pada level 3,085 atau naik sebesar 6,93%. Resistance terdekat masih berada pada level 3,200.
Indikator teknikal stochastic berhasil melakukan goldencross dan didukung oleh penguatan volume perdagangan. Namun indikator MACD masih berada pada bearish area.

Indikator PSAR yang berada pada downtrend masih pada level 3,200 sehingga level ini bisa menjadi target. Namun dikarenakan posisi saham MAIN yang downtrend, sebagai langkah aman sebaiknya level target kita turunkan menjadi 3,150.
Strategi trading buy dengan entry level pada open market price menjadi langkah terbaik dalam menyikapi saham yang sedang rebound ini.






PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) 

Pergerakan saham ERAA yang telah berhasil breakout dari resistance trend penurunan minor pada perdagangan kemarin, membuat pada hari ini kembali berpeluang menguat.
Adapun harga 1, 290 adalah level resistance yang diambil dari indikator PSAR. Indikator stochastic yang telah goldencross juga didukung oleh volume perdagangan yang menguat.

Sedangkan indikator MACD berpeluang goldencross. Dengan kondisi ini maka strategi buy pada open market price dengan target kenaikan pada 1,290 menjadi rekomendasi kami untuk perdagangan hari ini.






PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) 

Technical Rebound merupakan kesempatan yang dapat dimanfaatkan dalam melakukan transaksi di IHSG untuk mendapatkan profit pada saat saham masih berada pada trend bearish.
Hal ini dapat dilakukan pada saham BBTN yang mempunyai potensi rebound cukup besar. Indikator PSAR yang menjadi level resistance mempunyai range cukup jauh dari harga penutupan.

Volume perdagangan yang semakin mengecil juga bisa menggambarkan bahwa saham ini sudah oversold, ini dipertegas oleh indikator stochastic yang memang sudah berada pada area oversold.