BEST OFFER EVER

Fee Buy-Sell: 0,15%-0,25% sampai dengan 0,08%-0,18% minimum deposit 10 JUTA RUPIAH

20150814

Market Outlook

The rapid growth of internet users

Jika Anda bertanya-tanya berapa banyak pengguna internet yang ada di Indonesia,
Anda mungkin tertarik pada hasil survei berikut. Menurut sebuah survei yang
dilakukan oleh Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2014,
pengguna internet di Indonesia mencapai 88.1 juta atau 34,9% dari total penduduk
252.400.000. Ini melebihi dari total pengguna penduduk Jerman (81 juta) dan dua
kali lipat dari Argentina (43 juta).

Salah satu fakta yang menarik dalam hasil survei adalah bahwa pengguna internet
aktif di Indonesia berkisar antara usia 13 sampai 25 tahun (mewakili 49% dari total
penduduk). Dapat dikatakan bahwa profil pengguna internet di Indonesia adalah
mereka yang dikategorikan sebagai generasi Millenial. Apa yang disebut "digital
natives" (yaitu, generasi yang lahir setelah tahun 1980) yang terhubung ke Internet
pada tahap awal perkembangannya menyebar dengan cepat. Mereka adalah
pengguna aktif dari layanan jejaring sosial dan media digital.

Seiring meningkatnya pendapatan kelas menengah yang mampu mengakses ke
internet, penyedia layanan media sosial telah diadopsi untuk sarana baru untuk
berkomunikasi. Jika kita perhatikan meningkatnya traffic data menggunakan
berbagai jenis gadget, seperti ponsel, laptop dan PC. Mengingat latar belakang
seperti itu, kami berharap pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Internet
menyediakan infrastruktur dan jaringan internet yang memadai.

Data berikut menunjukan pertumbuhan baru untuk sektor jaringan dan sektor
telekomunikasi agar bergerak cepat dengan inovatif untuk mendapatkan pasar yang
berkembang dan dapat berdampak terhadap laporan keuangan mereka. Kami
berharap bahwa operator dengan track record yang inovatif seperti TLKM, EXCL,
ISAT, dan LINK mampu menarik konsumen dengan produk baru dan memberikan
pertumbuhan pendapatan yang solid menuju ke depan.


Local flashes


WIKA: Wika Bidik Pelabuhan Sorong. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) akan mendekati PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II untuk menggarap proyek Pelabuhan Sorong di Papua Barat. Wika berminat menjadi kontraktor sekaligus investor pada proyek yang ditaksir senilai Rp 3 triliun tersebut. Direktur Keuangan Wika Aji Firmantoro mengatakan, perseroan ingin masuk kembali ke proyek baru pelabuhan. Sebelumnya, perseroan telah meneken kesepakatan dengan Pelindo I untuk kerja sama pembangunan dan pengelolaan Terminal Petikemas di Pelabuhan Batu Ampar Batam dan Pelintung Dumai. (Berita Satu)

EXCL: Kurs Rupiah Terjerembab, Rugi Bersih XL Axiata Kian Bengkak. Pelemahan nilai tukar rupiah membuat kinerja emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. (EXCL) terpuruk dengan membengkaknya rugi bersih hingga 91,2% menjadi Rp850,89 miliar pada paruh pertama tahun ini dari Rp444,81 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis perseroan, Jumat (14/8/2015), rugi selisih kurs yang dibukukan oleh XL Axiata meroket 458% dari Rp250,73 miliar menjadi Rp1,39 triliun. (Bisnis Indonesia)

SMGR: Semen Indonesia bidik pertumbuhan 4% di 2016. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) baru akan mengerek pertumbuhan bisnisnya di tahun 2016. Namun dengan catatan, pemerintah bergerak cepat merealisasikan belanja negara untuk pembangunan infrastruktur. Suparni, Direktur Utama Semen Indonesia mengatakan, pihaknya membidik pertumbuhan bisnis sebesar 4% untuk tahun mendatang. Angka ini terbilang mini karena perusahaan tidak menargetkan pertumbuhan (flat) untuk semester II/2015. (Kontan)

ITMG: Pendapatan Indo Tambangraya Megah Turun 14,5 %. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) meraih pendapatan sebesar US$ 824,5 juta sepanjang semester I – 2015, turun 14,5 persen dari periode sama tahun lalu sebesar US$ 965,2 juta. Penjualan perseoran di sejumlah negara tercatat turun, kecuali untuk penjualan di Asia Tenggara. Manajemen Indo Tambangraya Megah menjelaskan, penjualan batubara perseroan ke Eropa, Taiwan, Tiongkok, Hongkong dan Korea Selatan turun menjadi sebesar US$ 205 juta dari sebelumnya sebesar US$ 390,6 juta. (Berita Satu)

KAEF: Kimia Farma mulai bangun hotel & RS di semester II. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) akan memiliki bisnis lain selain farmasi, yaitu hotel dan rumah sakit (RS). Rusdi Rosman, Direktur Utama Kimia Farma mengatakan, kedua properti ini akan menjadi aset perusahaan di masa mendatang yang menguntungkan untuk mengantongi sisi pendapatan. Pertama, perusahaan berkode saham KAEF akan membangun 1 hotel di Bandung dengan luas 2.200 meter persegi (m2). Gambarannya, Kimia Farma hanya menyiapkan tanah kemudian perusahaan akan menggandeng investor lokal untuk pembangunan dan operasional hotel. (Kontan)

BBRI: BRI Finalisasi Pinjaman US$ 550 Juta. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) bakal menuntaskan proses pencairan pinjaman dari sindikasi 11 bank senilai US$ 550 juta pada September 2015. Pinjaman tersebut berubah menjadi pinjaman sindikasi dari sebelumnya club deal. Saat ini, BRI masih menunggu restu dari Bank Indonesia. Perseroan menargetkan persetujuan Bank Indonesia akan tuntas pada akhir Agustus, dan penarikan pinjaman sudah dapat dilaksanakan pada pekan pertama September tahun ini. (Berita Satu)

ETWA: Penjualan biodisel anjlok, defisit ETWA membengkak. Defisit laba PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA) membengkak. Hal ini terjadi seiring kerugian perseroan yang juga ikut bertambah sepanjang enam bulan pertama 2015. Mengutip laporan keuangan ETWA per akhir Juni 2015, defisit laba yang belum ditentukan penggunaannya tercatat sebesar Rp 171,38 miliar. Angka ini meningkat dari Maret 2015 yang sebesar Rp 141,74 miliar. (Kontan)



Technical analysis

View from the Charts

Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat by 2.3% di level 4,584, mencoba mengikis kerugian sebesar -5.8% yang di alami dua hari berturut-turut akibat devaluasi mata uang Cina. Penguatan tersebut disebabkan oleh pernyataan asisten gubernur bank sentral Cina (PBOC) Zhang Xiaohui “Bahwasanya tekanan devaluasi mata uang Cina harus dibatasi dan dikendalikan, agar tidak bergulir seperti bola liar”. Disaat yang bersamaan, para investor asing kembali membukukan nilai penjualan bersih sebesar IDR1.7tr, menyusul akumulasi nilai jual bersih IDR1.3tr yang terjadi pada saat IHSG terpuruk beberapa waktu lalu.

Pada akhirnya IHSG diperdagangkan pada area support psikologisnya di level 4,504 yang merupakan rentang nilai pada 161.8% Fibonacci retracement, selanjutnya membuka kesempatan untuk menuju celah atas 4,619 yang masih tersisa akibat adanya kepanikan para pelaku pasar beberapa hari yang lalu. Posisi 36.9 oversold trading dari stochastic oscillator yang terdorong positif dari kondisi sebelumnya 5.8, menjadi katalis tambahan bagi IHSG untuk melakukan swing positif pada perdagangan di akhir pekan ini untuk kembali menguji resistensi harga di 4,590.

TBIG BBCA BBNI KLBF patut untuk dicermati hari ini, dilain sisi PBRX SRIL masih memiliki ruang serta momentum swing positif untuk trading.





Stocks on our focus list

PT Bank Central Asia, Tbk (BBCA)
Pada perdagangan kemarin BBCA mencatatkan kenaikan sebesar 0.4% serta mencoba bertumpu pada downtrend supportnya di area harga IDR12,925-12,940. Patut dicermati adanya ruang bagi BBCA untuk menutup celah harga yang terbentuk pada area IDR13,250-13,550, disusul pula dengan adanya peningkatan nilai oversold trading 33.3% yang tumbuh dari oversold 18.9%.

Berdasarkan asumsi tersebut, kami perkirakan pada perdagangan hari ini BBCA akan menjadi salah satu saham Blue Chip yang akan mendorong IHSG melanjutkan penguatannya serta memanfaatkan momentum positif pada lantai bursa. BBCA akan mencoba bergerak positif dalam rentang harga IDR13,200-13,375




20150806

Market Outlook

2Q15 GDP comes in as expected

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2015 (2Q15) tercatat pada 4,67% YoY,
lebih rendah dibandingkan dengan posisi kuartal II-2014 (2Q14) pada 5,03%, dan juga lebih
rendah dibandingkan dengan posisi kuartal I-2015 (1Q15) pada 4,72% (lihat tabel di
bawah). Berikut adalah komentar kami:

• Pertumbuhan konsumsi swasta melambat pada 2Q15 menjadi 4,97% YoY,
dibandingkan dengan posisi 1Q15 pada 5,01%. Pelambatan ini
mencerminkan dampak bersih dari baik pelemahan penjualan mobil dan
motor, maupun peningkatan konsumsi swasta menjelang Idul Fitri. Secara
kuartalan, konsumsi swasta bertumbuh sebesar 1,1% QoQ, meningkat
kembali setelah biasanya melambat pada kuartal I. Konsumsi swasta
mempertahankan dominasi pada ekonomi Indonesia, tidak hanya tumbuh
lebih tinggi YoY dibandingkan dengan pertumbuhan PDB (masing-masing,
4,97% YoY vs. 4,67% YoY), tetapi juga memberikan kontribusi tertinggi
pada tingkat pertumbuhan keseluruhan pada 2Q15, pada 2,66%.

• Konsumsi pemerintah tumbuh sebesar 2,28% YoY di 2Q15 vs. 2,71% di
1Q15. Pertumbuhan yang lebih rendah ini mencerminkan fakta bahwa
realisasi pengeluaran pemerintah mencapai 39.0% dari total target
IDR1.984tr pada paruh pertama 2015, lebih rendah dibandingakan
pencapaian realisasi pada paruh pertama 2014, sebesar 41.2%.

• Pembentukan modal tetap domestik bruto tumbuh sebesar 3,55% YoY di
2Q15, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 4,29%
YoY di 1Q15. Korporasi masih mencermati kelangsungan proses
pemulihan ekonomi global, sebelum kembali menggelontorkan investasi,
menurut pandangan kami.

• Pertumbuhan impor melemah sebesar 6,85% YoY di 2Q15, dibandingkan
dengan -2,27% YoY di 1Q15. Investasi yang melambat telah menurunkan
permintaan produk impor bahan baku dan penolong, dan barang modal,
yang merupakan 88% dari total impor Indonesia pada Juni lalu.




Local flashes

Economy: Kuartal II, ekonomi Indonesia tumbuh 4,67 persen. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi triwulan-II 2015 mencapai 4,67 persen secara tahunan. Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi triwulan-I tercatat 4,7 persen. Kepala BPS Suryamin mengatakan, pertumbuhan ekonomi triwulan-II 2015 tumbuh 4,67 persen secara tahunan bila dibanding triwulan-II 2014, dan tumbuh 3,78 persen bila dibandingkan dengan triwulan-I 2015. (Kompas)

WTON: Wika Beton Kantongi Kontrak Baru Rp1,35 Triliun. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau Wika Beton membukukan kontrak baru sebesar Rp 1,35 triliun selama semester I-2015. Kontrak tersebut setara 33,7% dari target tahun ini Rp 4 triliun. Anak usaha BUMN konstruksi PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) itu tetap optimistis mencapai target hingga akhir tahun ini. Investor Relations Wika Beton Yushadi mengatakan, perolehan kontrak baru masih didominasi proyek dari swasta yang mencapai hampir Rp 1 triliun. (Investor Daily)

PPRO: Luncurkan Dua Produk Baru, PP Properti Bidik Penjualan Rp11 Triliun. PT PP Properti Tbk (PPRO) bakal meluncurkan dua proyek baru pada semester II-2015. Perseroan menargetkan mampu meraih penjualan senilai total Rp 11 triliun. Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan PP Properti Indaryanto mengatakan, bulan ini perseroan akan meluncurkan tower pertama dari apartemen The Ayoma Serpong. Nantinya, akan terdapat dua tower dengan total 1.200 unit. (Investor Daily)

WSKT: Waskita Siapkan Rp 13 Triliun untuk Akuisisi Dua Ruas Tol. PT Waskita Karya (Persero) Tbk menyatakan tertarik mengambil alih pembangunan dua ruas tol mangkrak yaitu Pemalang-Batang dan Batang-Semarang. Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk, M Choliq mengungkapkan pihaknya telah mempersiapkan segala aspek untuk persyaratan pengambil alihan tersebut, termasuk dalam hal keuangan. Pembiayaan pengambilalihan dua ruas tol berasal dari internal dan pinjaman beberapa bank. (Liputan 6)

BIPI: Laba bersih BIPI merosot hingga 91,5%. Emiten yang bergerak di bidang logistik dan infrastruktur energi PT Benakat Integra Tbk (BIPI) mengalami perlambatan cukup dalam selama paruh pertama tahun 2015. Secara tahunan, laba bersih perseroan merosot hingga 91,5%. Perseroan hanya mampu mengantongi laba bersih sebesar US$ 3,2 juta atau anjlok 91,5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yakni US$ 37,7 juta. Alhasil, laba bersih per saham turun menjadi US$ 0,00009 dari US$ 0,001034 per saham. (Kontan)

KIJA: Pembangkit listrik topang Pendapatan KIJA paruh I. Pembangkit listrik menjadi penopang utama pendapatan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) selama enam bulan pertama tahun ini dengan menyumbang kontribusi 49,8%. Perseroan meraup pendapatan Rp 1,47 triliun atau naik tipis 2,2% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 1,42 triliun. Sementara pendapatan dari pembangkit listrik mencapai 7,33,5 miliar atau memberi sumbangsih 49,8% terhadap total pendapatan perseroan. (Kontan)

SIPD: Sierad Produce masuk ke bisnis olahan daging sapi. Perusahaan pakan ternak terintegrasi, PT Sierad Produce Tbk (SIPD) akan melebarkan bisnis usahanya dalam bisnis olahan daging sapi. Hal itu dilakukan pasca sebagian saham perseroan dibeli Grup Gunung Sewu melalui anak usahanya PT Great Giant Pineapple (GGP). Bisnis olahan daging sapi ini sudah mulai direalisasikan pada semester I-2015 dan akan terus dikembangkan. Direktur Utama Sierad Produce Eko Putro Sandjojo mengatakan akan mengembangkan brand sendiri untuk produk olahan sapi dengan merek Belfoods, dan kemudian menjajaki kerjasama dengan sejumlah restoran cepat saji seperti McDonald's dan Burger King. (Kontan)


Technical analysis

View from the Charts

Sebagaimana diketahui, BPS melaporkan pertumbuhan ekonomi di kuartal II (2Q15) ini hanya tumbuh 4.67% lebih rendah dibandingkan pertumbuhan di kuartal I (1Q15). Sementara pada perdagangan kemarin IHSG mencatatkan kenaikan sebesar 1.5%, dan ditutup menembus resistensi 4,850 di 4,851, selanjutnya menjadi support pergerakan bagi IHSG. Disaat yang bersamaan, para investor asing melakukan penjualan dengan nilai bersih sebesar IDR188.9bn di seluruh papan perdagangan.

Secara teoritis kondisi overbought mencerminkan bahwa nilai indeks relatif tinggi, dan pergerakan selanjutnya akan diwarnai oleh potensi tekanan jual maupun aksi ambil untung. Dengan demikian kami perkirakan IHSG hari ini akan bergerak fluktuatif dengan berbasis support distribusi 4,820-4,850.

Meskipun demikian, perburuan terhadap saham-saham yang masih dalam area oversold trading cukup mampu mempertahankan posisi IHSG untuk berada pada distribusi 4,820-4,890.






Stocks on our focus list

PT Astra International, Tbk (ASII)

ASII pada perdagangan kemarin berhasil membukukan kenaikan 2.6% ditutup pada level harga IDR6,800, dengan total nilai saham yang diperdagangkan 76.3% lebih besar dibandingkan hari sebelumnya atau tumbuh 40.1% lebih tinggi dari rerata yang diperdagangkan selama 20hr.

Pada posisi overbought 87.5 dengan arah positif serta memiliki potensi perpotongan positif pada MA(5,20) memberikan ruang bagi ASII untuk melanjutkan penguatan menguji resistensi berikut pada level harga IDR6,900.

Kami perkirakan ASII akan mencoba bergerak dalam rentang positif IDR6,800-6,950.





PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk (ICBP)

Golden cross MA(5,20) refleksi kenaikan harga ICBP kemarin, membuka ruang bagi saham emiten tersebut untuk melanjutkan uji resistensi berikutnya di level harga IDR12,700. ICBP mencatatkan kenaikan 0.6% dan berhasil melakukan penetrasi resistensi IDR12,600 ditutup pada level harga IDR12,6275 pada overbought 96.8%.

Kami perkirakan perdagangan hari ini, INCO akan bergerak dalam rentang harga IDR248-265.




PT Wijaya Karya(Persero), Tbk (WIKA)

WIKA mencatatkan kenaikan 1.1% dengan total saham diperdagangkan 187.4% lebih tinggi dibandingkan hari sebelumnya. Tendensi arah positif MA (5,20) pada oversold 27.9 stochastic di harga IDR2,680, mencerminkan terbuka ruang bagi WIKA untuk melanjutkan penguatannya menguji resistensi berikut di IDR2,775.

Kami perkirakan WIKA akan bergerak mix-positif dalam rentang harga IDR2,650-2,800.



20150805

Market Outlook

Impact of Indonesia’s infrastructure budget

Dari awal tahun ini, anggaran infrastruktur selalu menjadi perhatian. Karena
kenaikkan anggaran infrastruktur yang signifikan (+c.63% dari IDR177.9tr di APBNP
2014 menjadi IDR290.3tr di APBN-P 2015), kami percaya hal itu akan menaikkan
belanja infrastruktur. Jika kita melihat pada komposisi anggaran infrastruktur,
budget terbesar adalah Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat
(Kementerian PU - Pera) dengan c.36% dari anggaran infrastruktur 2015. Oleh
karena itu, kami biasanya menggunakan realisasi anggaran dari Kementerian PUPera
untuk melihat seberapa jauh penyerapan anggaran infrastruktur.

Sayangnya, realisasi anggaran Kementerian PU-Pera tidak sebagus seperti yang
diharapkan. Menurut beberapa laporan pers, penyerapan anggaran Kementerian
PU-Pera hanya c.IDR17.5tr dari IDR118.5tr untuk keseluruhan anggaran. Hal ini
dilaporkan oleh Menteri PU-Pera dalam Sidang Paripurna tentang serapan dana
APBN pada tanggal 2 Juli 2015.

Secara keseluruhan, realisasi anggaran APBN-P 2015 untuk 1H15 adalah sebagai
berikut:

• Realisasi pendapatan pemerintah 39,6% atau IDR697.4tr dari target
IDR1,761.6tr. Realisasi ini lebih lambat dari tahun lalu di 42,8% dari target
atau IDR712.7tr.

• Realisasi belanja pemerintah 39,0% atau IDR773.9tr dari target
IDR1,984.1tr. Dalam hal tingkat penyerapan, realisasi ini lebih lambat dari
tahun lalu di 41,2%. Namun, dalam hal jumlah, realisasi ini lebih banyak
dari tahun lalu di IDR759.9tr

Penyerapan yang lambat ini tercermin dalam kinerja ADHI, WSKT, WIKA dan PTPP.
Berikut adalah beberapa update dari perusahaan-perusahaan tersebut:

PT Adhi Karya (Persero) Tbk - ADHI membukukan kontrak baru IDR6.1tr di 1H15,
mewakili 32,6% dari target 2015 (IDR18.7tr). ADHI 1H15 net profit naik 17,6% dari
IDR59.9bn (1H14) ke IDR70.4bn (1H15). Pendapatan dari Kementerian PU
menyumbang 10,5% vs 15,5% tahun lalu.

PT Waskita Karya (Persero) Tbk - WSKT membukukan kontrak baru IDR9.9tr di
1H15, mewakili c.42.3% dari target 2015 (IDR23.4tr). WSKT 1H15 net profit naik
signifikan dari IDR60.9bn di 1H14 menjadi IDR171.6bn di 1H15.

PT Wijaya Karya Tbk - WIKA membukukan kontrak baru IDR10.6tr pada minggu
pertama bulan Juli, mewakili 33,5% dari target IDR31.6tr. Kinerja WIKA 1H15
kurang memuaskan. Laba bersih turun 29,1% dari IDR282.7bn (1H14) menjadi
IDR200.5bn di 1H15.

PT PP (Persero) Tbk - PTPP membukukan kontrak baru c.IDR13.5tr di 1H15,
mewakili 49,8% dari target untuk 2015 (IDR27tr). Kinerja PTPP 1H15 masih dalam
limited review.



Local flashes

SSIA: Surya Internusa Pangkas Target Penjualan Lahan Industri. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) merevisi turun target penjualan ahan industri dari sebelumnya 60 ha menjadi 20 ha tahun ini. Pemangkasan target dipicu ekspektasi perlambatan ekonomi nasional tahun ini. "Kami baru mencatatkan penjualan lahan industri seluas 6,9 ha sampai semester I-2015 di Karawang dan Purwakarta, Jawa Barat. Sedangkan harga jualnya bertumbuh sekitar 23,5% dari US$ 127,7 meter persegi," jelas manajemen Surya Internusa.(Investor Daily)

MYRX: Hanson International Akuisisi Perusahaan Properti Rp800 Miliar. PT Hanson International Tbk (MYRX) mengakuisisi dua perusahaan properti senilai Rp 800 miliar untuk menambah lahan seluas 1.000 ha di Tangerang dan Maja, Banten. Perseroan akan membangun kota mandiri di kedua kota tersebut. Presiden Direktur Hanson International, Benny Tjokrosaputro mengatakan, dana akuisisi berasal dari hasil divestasi dua anak usahanya di bidang energi dan tambang yang tidak produktif, yakti PT Binadaya Wiramaju dan PT De Petroleum International (DPI). (Investor Daily)

WIKA: Wijaya Karya dan KS Jajaki Power Plant US$1,5 Miliar. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) menjajaki pembangunan pembangkit listrik (power plant) berkapasitas 2x500 megawatt (MW) di Banten. Nilai proyek tersebut ditaksir mencapai US$ 1,5 miliar. Direktur Keuangan Wika Aji Firmantoro mengatakan, nilai investasi 1 MW diperkirakan mencapai US$ 1,5 juta. Pihaknya memprediksi feasibility study proyek power plant tersebut ditargetkan rampung pada tahun ini. (Investor Daily)

PTBA: Bukit Asam beli teknologi konversi batubara AUD 50 juta. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan membangun pabrik teknologi energi batubara dengan menggandeng Ignite Energi Ltd di Australia yang memiliki teknologi coal liquefaction dan coal upgrading. Konsolidasi teknologi energi ini untuk mendukung bisnis perusahaan pada bidang batubara yang sedang surut. “Kami akan menginvestasikan dana sekitar AUD 40 juta-AUD 50 juta untuk pembangunan pabrik teknologi energi ini,” kata Achmad Sudarto, Direktur Keuangan Bukit Asam. PTBA, lanjut Achmad, hanya membeli lisensi teknologi asal Australia tersebut bukan membeli aset perusahaan. (Kontan)

SILO: Siloam bidik pertumbuhan laba bersih 50%. Setelah menorehkan performa yang memuaskan selama paruh pertama tahun ini, emiten rumah sakit PT Siloam Hospitals International Tbk (SILO) melakukan revisi naik terhadap target kinerja tahun ini. Tak tanggung-tanggung, tahun ini anak usaha Lippo group ini membidik pertumbuhan laba bersih hingga 50%. Dengan target tersebut, SILO berharap bisa mengantongi laba bersih Rp 93,37 miliar tahun ini. Sementara pendapatan ditargetkan tumbuh 34%-38% dari tahun lalu menjadi Rp 4,47 triliun hingga Rp 4,6 triliun. (Kontan)

INAF: Indofarma akan naikkan harga jual 10%-15% di semester 2. Kinerja yang tak sesuai harapan mendorong PT Indofarma Tbk (INAF) mengkaji kenaikan harga jual. Emiten farmasi pelat merah ini berharap bisa mengerek harga jual rata-rata sekitar 10% sampai 15%. Menurut Yasser Arafat, Sekretaris Perusahaan INAF, perusahaan ini sudah mengajukan usul kenaikan harga obat generik ke Kementerian Kesehatan. "Namun untuk menjamin kelangsungan obat, kenaikan ini harus hati-hati sekali," kata Yasser. (Kontan)

JSMR: Jasa Marga akan tambah dua tol. PT Jasa Marga Tbk terus menyambung pembangun jalan bebas hambatan atau jalan tol untuk meningkatkan kinerja. Reynaldi Hermansyah, Direktur Keuangan Jasa Marga mengatakan, akan mengoperasikan kembali dua ruas tol baru di pulau Jawa pada akhir tahun ini demi mendongkrak pendapatan bisnis pada tahun mendatang. “Kami akan operasionalkan 2 tol baru pada akhir kuartal III dan awal kuartal IV,” kata Reynaldi, kemarin. Adapun, dua ruas tol yang akan operasional pada akhir tahun ini adalah Tol Gempol-Pasuruan untuk Gempol-Rembang sepanjang 13,9 km, dan Tol Surabaya-Mojokerto ruas Krian-Mojokerto sepanjang 18,5 km. (Kontan)




Technical analysis
View from the Charts

Profit taking yang dilakukan oleh para pelaku pasar, terutama investor asing pada perdagangan kemarin telah menekan laju pergerakan IHSG yang melemah -0.4% dan ditutup pada level 4,781. Perhatian para investor kini terpusat pada penantian realisasi data pertumbuhan ekonomi, yang rencananya akan diumumkan hari ini oleh pemerintah.

Investor asing membukukan nilai penjualan bersih sebesar IDR531.8bn, diseluruh papan perdagangan. Total nilai yang diperdagangkan kemarin tidak terlalu jauh berbeda dibandingkan hari sebelumnya, yaitu sebesar IDR4.7tr dari total 4.6bn saham yang diperjual belikan.

Meskipun dalam tekanan pelemahan, perburuan terhadap saham-saham yang masih dalam area overbought trading cukup mampu mempertahankan posisi IHSG pada basis support area distribusi 4,720-4,750.
Kami perkirakan IHSG pada perdagangan hari ini akan mencoba bergerak dalam rentang 4,720-4,825.







Stocks on our focus list

PT Aneka Tambang(Persero), Tbk (ANTM)

Perburuan terhadap ANTM seiring laporan pertumbuhan keuangan perusahaan yang baik, telah mendorong saham emiten tersebut melonjak 24.2% pada perdagangan kemarin dan ditutup pada level harga IDR595.

Akibat lonjakan harga tersebut, posisi oversold 8.3% melambung hingga menyentuh puncak area overbought 100%. Jumlah saham yang diperdagangkan pun melonjak 311.7% dibandingkan hari sebelumnya, bahkan 758.8% lebih tinggi dari rata-rata jumlah saham yang diperdagangkan selama 20hari.

ANTM harus melewati resistensi IDR627 untuk mencapai target retracement IDR667, dengan tetap memperketat stop-loss IDR479 untuk mengantisipasi apabila pergerakan harga justru cenderung kembali pada retracement 23.6%-nya di IDR506 sebagai basis support hari ini.






PT Vale Indonesia, Tbk (INCO)

INCO merupakan salah satu saham pada sektor pertambangan yang mencetak keuntungan cukup besar serta menahan laju tekanan pelemahan terhadap IHSG. INCO mencatatkan kenaikan 9.4% ditutup pada level harga IDR2,105, dengan lompatan posisi dasar oversold stochastic hingga mencapai overbought trading 55.4% sekaligus mendorong INCO mendekati resistensi retracement IDR2,178.

Kami perkirakan perdagangan hari ini, INCO akan bergerak dalam rentang harga IDR248-265.



PT Tambang Batubara Bukit Asam(Persero), Tbk (PTBA)

PTBA pada perdagangan kemarin membukukan kenaikan 5.1% dan ditutup pada level harga IDR6,250. Pembalikan arah pada oversold 7.4% di level harga IDR6,000, membuka peluang bagi saham emiten tersebut untuk bergerak dalam area distribusi koreksi normalnya di IDR6,100-7,300.
Kami perkirakan PTBA akan bergerak flat-positif dalam rentang harga IDR6,200-6,500.