BEST OFFER EVER

Fee Buy-Sell: 0,15%-0,25% sampai dengan 0,08%-0,18% minimum deposit 10 JUTA RUPIAH

20100420

Market Outlook 20 April 2010




eTrading’s Market Flash  
Þ        US : Bursa US Rebound
News Highlight   
Economic & Industrial News  
Þ        Economic: RI Berpotensi Raup Devisa US$7 Miliar
Þ        Economic: IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Global Jadi 4%
Þ        Economic: Kepemilikan Investor Asing di SUN Naik Rp 6,62 Triliun per 16 April
Þ        Energy: Produksi Cepu Bisa Capai 40 Ribu Bph Dua tahun Lagi
Þ        Economic: Kemenkeu-BI Masih Godok Islamic T-Bills
Þ        Economic: RI Peroleh Dana US$400 Juta
Corporate News
Þ        AALI: Pendapatan Naik 17,74%
Þ        NIKL: Laba Triwulan I Latinusa di Atas Target
Þ        ANTM: Siapkan Rights Issue untuk Danai Sejumlah Proyek
Þ        PNBN: Panin siap lepas saham ke ANZ
Þ        KBLV: Rencana Rights Issue Disetujui
Þ        MEDC: Menanti Kabar Baik dari Libya
Þ        AGRO: Kredit Capai Rp1,99 Triliun
Þ        ALFA: Hanya Akan Dijual ke Carrefour
Þ        BNBR: Ada Masalah Teknis, Nasabah Bakrie Life Baru Dibayar 1-2 Minggu Lagi
Þ        BBRI: BRI genjot kredit ke perkebunan sawit
Þ        IPO: Bank Jabar Diizinkan Lepas 40% Saham

Rumours
Þ        Capital Group tengah menjajaki akusisi PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) secara tidak langsung melalui kepemilikan PT Krakatau Steel. Para bandar berusaha mengerek NIKL menuju Rp500. (Inevstor/nlt)
Þ        PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) dikabarkan sedang bernegosiasi dengan PT Astra International Tbk (ASII) untuk mendapatkan kontrak jangka panjang guna memasok pelat baja untuk membuat mobil. Para bandar memanfaatkan informasi tersebut untuk menarik harga GDST ke level Rp170, karena kinerja keuangan perseroan pada 1Q10 relatif bagus. (Investor/nt)

Earning Watch
Þ        PNIN: Laba Bersih 2009 Tumbuh 27%

Technical Picks
Þ        ASII (43100) – Trading Buy
Þ        BBRI (8100) – Trading Buy
Þ        BMRI (5100) – Trading Buy
Þ        AALI (23200) – Spec Buy


 [DISCLAIMER : ON]




Market Flash
Dow Jones: Bursa saham US menguat, naik setelah jatuh level penurunan terendahnya sejak bulan Februari setelah pendapatan Citigroup Inc. melebihi estimasi dan meredanya masalah Goldman Sachs Group Inc. Citigroup Inc. naik 7%, kenaikan tertinggi selama 6 minggu setelah pendapatan quarter pertama hampir 2 x lipat. Goldman Sachs naik 1.6% dan Ford Motor Co. naik 1.3% setelah Daimler AG mencatatkan keuntungan 1.2 miliar euro ($ 1.62 miliar). Indeks Standard & Poor's 500 (+0.5%) ke 1,197.52. Dow Jones Industrial Average (+0.7%) ke 11,092.05.
Regional Pagi: Bursa saham Asia menguat, dipimpin oleh perusahaan keuangan, seiring kabar bahwa regulator akan melonggarkan gugatan terhadap Goldman Sachs Group Inc, yang meredakan kekhawatiran terhadap dampak meningkatnya pengawasan terhadap perbankan. Sumitomo Mitsui Financial Group Inc (+1.4%) di Tokyo seiring upgrade Morgan Stanley terhadap perbankan serta perolehan laba Citigroup Inc yang melampaui estimasi. National Australia Bank Ltd (+2.8%) di Sydney. Honda Motor Co (+1.7%) di Tokyo setelah melemahnya yen terhadap dollar. Nikkei 225 (+0.5%) 10,960. S&P/ASX 200 (+0.5%) 4,937 KOSPI (+0.38%) 1,711 STI (+0.6%) 2977  
Commodity : Harga minyak mentah kembali naik dari tiga minggu terendah terkait spekulasi adanya laporan yang menunjukkan cadangan AS merosot pada minggu kedua serta meningkatnya harga ekuitas yang mencegah terjadinya sentimen investor. Sejumlah cadangan minyak di AS yang merupakan negara pengkonsumi energi terbesar di dunia, ini mungkin turun 600.000 barel pada minggu lalu, hasil survei Bloomberg menunjukkan. Kontrak pengiriman minyak pada Mei, yang jatuh tempo hari ini, terperosok hingga US$80,53 per barel kemarin setelah Komisi Perdagangan dan Sekuritas AS (SEC) menggugat Goldman Sachs Group Inc., yang menyebabkan beralihnya para investor dari aset berisiko seperti komoditas. WTI Crude (+0.8%) $ 82.1/barrel Gold (+0.1%) USD 1,137/t oz CPO (+0.1%) RM 2,537/MT Nickel (-0.0%) USD 26,700/MT Tin (-2.1%) USD 18,805/MT


Economic & Industrial News


Economic: RI Berpotensi Raup Devisa US$7 Miliar
Indonesia berpotensi meraup devisa US$7 miliar dari kunjungan wisatawan asing pada tahun ini, seiring terjadinya huru-hara politik di Thailand . Tahun lalu sektor pariwisata menyumbang devisa sekitar US$6,3 miliar dari total kunjungan wisman 6,32 juta. Berdasakan data BPS, sepanjang Januari-Februari 2010, kunjungan wisman melejit 13,57% menajdi 1,02 juta orang dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 894,7 ribu orang. (Investor/nlt)

Economic: IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Global Jadi 4%
Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) akan menaikkan proyeksi pertumbuhan global menjadi 4% atau lebih untuk tahun ini seiring dengan hasil positif pada laju perekonomian negara emerging market seperti China . IMF juga menyatakan bahwa kawasan lain seperti Amerika Selatan dan Afrika juga beranjak pulih dari krisis. (Okezone/nlt)

Economic: Kepemilikan Investor Asing di SUN Naik Rp 6,62 Triliun per 16 April
Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Negara (DJPU) mencatat, jumlah kepemilikan asing di SUN semakin membengkak menjadi Rp 140,49 triliun hingga 16 April lalu. Jumlah kepemilikan asing ini bertambah sebanyak Rp 6,62 triliun dibandingkan dengan awal bulan lalu yang masih sebesar Rp 133,87 triliun. (Kontan/nlt)

Energy: Produksi Cepu Bisa Capai 40 Ribu Bph Dua tahun Lagi
PT Pertamina (Persero) memperkirakan peningkatan produksi Blok Cepu dari 20.000 barel per hari (bph) menjadi 40.000 bph baru bisa dicapai dalam 25 bulan mendatang. Sementara itu, Kepala BP Migas R. Priyono mengatakan saat ini rata-rata produksi dari lapangan Banyu Urip, Blok Cepu sudah mencapai 20.000 bph. (Detik/nlt)

Economic: Kemenkeu-BI Masih Godok Islamic T-Bills
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengaku pihaknya masih terus mengordinasikan rencana penerbitan Islamic T-Bills dengan Bank Indonesia (BI). Kedua pihak belum bisa menyepakati mengenai keterlibatan bank syariah sebagai pembeli Islamic T-Bills, platform dari produk keuangan tersebut, serta beberapa persoalan lainnya. (Vivanews/nlt)

Economic: RI Peroleh Dana US$400 Juta
Bank Dunia menyiapkan dana hingga US$400 juta untuk membantu Indonesia meningkatkan penghematan energi dan menekan emisi gas rumah kaca. Energy Specialist Bank Dunia, mengatakan dana tersebut sudah dianggarkan dan bisa cair mulai tahun ini untuk membantu Indonesia melakukan penghematan energi. (bisnis/yc)



Corporate news


AALI: Pendapatan Naik 17,74%
Pendapatan PT Astra Agro Lestari Tbk pada kuartal I/2010 naik 17,74% menjadi Rp1,46 triliun dari Rp1,24 triliun pada kuartal I tahun lalu.Kenaikan penjualan itu terjadi seiring dengan peningkatan harga jual rata-rata minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan volume penjualan perseroan. Pada kuartal I/2010, harga jual rata-rata CPO perseroan naik 19,11% menjadi Rp6.544 per kg dari sebelumnya Rp5.494 per kg. Manajemen menyebutkan kenaikan harga jual minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) tidak dibarengi dengan volume penjualan, yang justru turun 1,18% menjadi 223.308 ton dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu sebanyak 225.971 ton. (Bisnis/nlt)

NIKL: Laba Triwulan I Latinusa di Atas Target
Produsen timah lembaran (tinplate), PT Pelat Timah Nusantara Tbk atau Latinusa, hingga 1Q10, meraup laba bersih di bawah angka 30 miliar rupiah atau melampaui target perseroan sebesar 25 miliar rupiah. Volume penjualannya dalam tiga bulan pertama 2010 sekitar 29.000 ton. (koranjakarta/gps).

ANTM: Siapkan Rights Issue untuk Danai Sejumlah Proyek
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menjajaki opsi penerbitan saham baru (right issue) sebagai salah satu alternatif pendanaan untuk proyek-proyek yang tengah digarapnya. Adapun sejumlah proyek yang tengah digarap Antam yaitu proyek Chemical Grade alumina Tayan, tambang emas Cibaliung, PLTU Pomala, proyek Feni Halmahera, proyek Smelter Grade Alumina Mempawah dan proyek NPI Mandiodo. Dalam menggarap Chemical Grade Alumina, Perseroan akan menggandeng dua perusahaan asal Jepang yakni Showa Denku dan Marubeni Corp. Dalam kerjasama itu, Antam menjadi pemilik mayoritas saham sebesar 65% dan sisanya dimiliki kedua perusahaan itu. Proyek senilai US$ 400 juta tersebut saat ini masih dalam tahap financing. (Detik/nlt)

PNBN: Panin siap lepas saham ke ANZ
Rencana PT Bank Pan Indonesia (Panin) Tbk melepas saham di PT Bank ANZ Panin Indonesia kepada New Zealand Banking Group Limited (ANZ) masih menunggu restu dari otoritas terkait. Wakil Direktur Utama Bank Panin Roosniati Salihin membenarkan bahwa akan melepas kepemilikan saham di Bank ANZ Panin. Namun, rencana tersebut masih menunggu keputusan dari otoritas terkait. Berdasarkan penjelasan resmi ANZ di bursa Australia pada awal bulan ini, lembaga keuangan asal Australia itu akan meningkatkan kepemilikan sahamnya di ANZ Panin Bank dengan membeli 14% saham Bank Panin di bank tersebut.(bisnis/yc)

KBLV: Rencana Rights Issue Disetujui
Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT First Media Tbk menyetujui rencana perseroan untuk melakukan penawaran umum terbatas atau rights issue. Menurut Direktur Keuangan Irwan Djaja, perseroan berencana melepas 912.421.400 saham pada harga pelaksanaan Rp 500 per unit. Dana rights issue diperkirakan mencapai Rp 456 miliar. Dana tersebut, akan digunakan untuk membayar utang sebesar Rp 272 miliar. Dalam prospektus, utang perseroan tercatat Rp 1,3 triliun. Jumlah tersebut naik 14,7% dari 2008. (Vivanews/nlt)

MEDC: Menanti Kabar Baik dari Libya
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) siap mengeduk cadangan minyak di Libya . Otoritas pemerintahan di negara itu telah memberikan izin kepada Medco sebagai operator blok minyak di Area 47 Libya . MEDC melalui anak usahanya, Medco International Ventures Limited, menggantikan posisi pengelola Blok 47 terdahulu, Verenex Energy. Direktur Utama Medco Energi, Darmoyo Doyoatmojo, menjelaskan, saat ini perusahaannya tengah merampungkan pengeboran dua sumur kajian dan tiga sumur eksplorasi. (Kontan/nlt)

AGRO: Kredit Capai Rp1,99 Triliun
Penyaluran kredit PT Bank Agro Niaga Tbk (AGRO) pada akhir 1Q10 mencapai Rp1,99 triliun, atau naik 4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada akhir Maret 2009, penyaluran kredit perseroan sebesar Rp1,92 triliun. Sebagian besar kredit itu masih disalurkan ke sektor agribisnis sebanyak 65%. Sisanya 35% disalurkan ke jasa keuangan dan sektor lain. (Investor/nlt)

ALFA: Hanya Akan Dijual ke Carrefour
PT Sigmantara Alfindo tidak akan menawarkan 20% sahamnya kepada pengusaha Chairul Tanjung, dan tetap dengan rencana semula yaitu menjual seluruh sahamnya di PT Alfa Retailindo Tbk kepada peritel asal Prancis, Carrefour. Komisaris PT Sigmantara Alfindo mengatakan akan melakukan negosiasi penjualan saham tersebut kepada Carrefour pada agustus 2010, dan memperkirakan penjualan saham tersebut ada di kisaran Rp2.000-an. (bisnis/eva)

BNBR: Ada Masalah Teknis, Nasabah Bakrie Life Baru Dibayar 1-2 Minggu Lagi
Dana nasabah Diamond Investa dari PT Asuransi Jiwa Bakrie (Bakrie Life) baru akan dibayarkan 1-2 minggu lagi. Bakrie Life selama ini belum membayarkan dana nasabahnya karena ada gangguan teknis dari PT Bakrie Capital Indonesia (BCI) yang semula akan menyuntikkan dana. (detik/gps).

BBRI: BRI genjot kredit ke perkebunan sawit
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk berkomitmen untuk meningkatkan kredit ke perkebunan sawit untuk jangka panjang yang diproyeksikan tumbuh di atas 20% pada tahun ini menyusul permintaan di sektor tersebut masih tinggi dan kualitas kreditnya yang sangat baik. Direktur Korporasi BRI Sulaiman Arif Arianto mengatakan selama ini kredit perkebunan secara keseluruhan terutama untuk pembiayaan sawit masih sangat prospektif baik dari sisi permintaan maupun kualitas kreditnya. Pada 2009, memiliki komitmen kredit di sektor perkebunan mencapai Rp12 triliun. Namun, tingkat penggunaannya baru sekitar Rp2 triliun karena ada kendala sertifikasi lahan. (bisnis/gps).

IPO: Bank Jabar Diizinkan Lepas 40% Saham
PT Bank Jabar Banten memperoleh persetujuan dari pemegang saham untuk melaksanakan IPO sebanyak 40% saham. Jumlah tersebut lebih besar dari rencana sebelumnya sekitar 20%. (Investor/nlt)

Earning Watch
PNIN: Laba Bersih 2009 Tumbuh 27%



~eTrading Research~

Tidak ada komentar: