BEST OFFER EVER

Fee Buy-Sell: 0,15%-0,25% sampai dengan 0,08%-0,18% minimum deposit 10 JUTA RUPIAH

20100223

Market Outlook 23 Feb 2010


eTrading’s Market Flash  
Þ        US: Bursa Melemah Untuk Pertama Kali Dalam 5 Hari


News Highlight 
   
Economic & Industrial News  
Þ        Economic : Pemerintah Anggarkan Stimulus Rp 36,3 Triliun di 2010
Þ        Economic: Rencana Privatisasi BUMN di 2010 Terancam Batal
Þ        Economic: Pajak Perdagangan Naik
Þ        Banking: Perbankan Alihkan Kredit Infrastruktur

Corporate News
Þ        ASRI: Incar Pendapatan Rp600 Miliar
Þ        BHIT: Finalisasi Pembelian Perusahaan Tambang
Þ        BMRI: Cairkan 20% Plafon Kredit Jalan Tol
Þ        BWPT: BW Plantation Cari Utang US$ 9 Juta
Þ        ELSA: Saratoga Isyaratkan 'Lepas' Elnusa
Þ        BISI: Siapkan capex Rp50 M untuk genjot produksi
Þ        BEKS: Dapat Suntikan Rp150 M
Þ        BNII: BII Biayai Perdagangan Kmoditas
Þ        BBRI: BRI Due Dilligent Agroniaga
Þ        ELSA: Jajaki Opsi Pendanaan US$49 Juta
Þ        BBTN: Tunjuk Bank Mega sebagai Wali Amanat
Þ        MPPA: Peringkat Masuk Credit Watch
Þ        IPO: Bank Sulut Akan Lepas 40% Saham Lewat IPO

Rumours
Þ        Harga saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) berpeluang mencapai kisaran Rp900-1.000 dalam jangka pendek. Perusahaan properti asal Singapura Capitaland, disebut-sebit oleh beberapa pelaku pasar tertarik masuk ke dalam struktur pemegang saham perseroan. Selain, adanya regulasi pemerintah bahwa asing diperbolehkan memiliki proeprti dengan kangka waktu lebih lama akan dijadikan momentum kenaiakn harga SMRA. (Investor/nlt)

Þ        PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) bakal mengakusisi 96% saham Bank Agroniaga Tbk (AGRO) milik Dana Pensiun Perkebunan. Harga akusisi Bank Agri disebut-sebut berada di kisaran Rp219-225 atau sekitar tiga kali dariprice to book value perseroan. Bahkan isu yang beredar di pasar menyebutkan bahwa BRI akan tender offer AGRO pada kisaran harga yang sama. (investor/nlt)


Technical Picks
Þ        SMRA (710) – BUY
Þ        BMRI (4525) - BUY
Þ        BBCA (5000) - Trading Buy
Þ        SMCB (1700) – Trading BUY
Þ        TLKM (8500) – Speculative BUY


Market Flash
Dow Jones: Bursa AS melemah untuk pertama kali dalam lima hari terakhir seiring menurunnya harga natural gas dan besi, yang melemahkan harga komoditas. Indeks Standard & Poor’s 500 turun 0.1 persen ke level 1,108.01 dan Indeks Dow Jones Industrial Average turun 18.97 poin, atau 0.2 persen, ke level 10,383.38. Saham Exxon Mobil Corp. dan Newmont Mining Corp. melemah lebih dari 1.5 percent.

Regional Pagi: Bursa saham Asia melemah, dipimpin oleh perusahaan tambang dan produsen otomotif. Pelemahan Terjadi disebabkan merosotnya harga logam serta menguatnya yen yang menurunkan estimasi pendapatan eksportir Jepang. Saham-saham Jepang memimpin pelemahan di hari Selasa, dipicu oleh melemahnya bursa AS seiring aksi profit taking yang dilakukan oleh trader menyusul penguatan pada sejumlah indeks pada 4 dari 5 hari terakhir sesi perdagangan. Isuzu Motors Ltd (-1.8%). Toyota Motor Corp (-0.9%). Nikkei 225 (-0.5%) 10,350 Kospi (-0.3%) 1,621 S&P/ASX 200 (-0.1%) 4,712 STI (-0.3%) 2750

Commodity: Harga minyak kembali diperdagangkan dibawah US$ 80 per barel, sebelum antisipasi laporan bahwa persediaan minyak di AS akan meningkat. Harga minyak mentah untuk delivery bulan April turun 45 sen (-0.6%) ke level $79.86 per barel. Crude Oil (-0.04%) $80/bbl, Gold (unc) $1.114/oz, CPO (-0.2%) 2.603RM/MT, Nickel (-1.2%) $20,475/MT, TIn (+1.0%) $17.175/MT.


Economic & Industrial News

Economic : Pemerintah Anggarkan Stimulus Rp 36,3 Triliun di 2010
Pemerintah kembali mengalokasikan anggaran stimulus fiskal di 2010 sebesar Rp 36,3 triliun atau 0,6% dari PDB di tahun 2010 ini. Stimulus tersebut dialokasikan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi mencapai 5,5%. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal Anggito Abimanyu ketika ditemui di kantor Menteri Keuangan, Jalan Wahidin Raya, Jakarta , Senin (22/2/2010). (detik/fa)

Economic: Rencana Privatisasi BUMN di 2010 Terancam Batal
Seluruh rencana privatisasi perusahaan-perusahaan pelat merah di tahun ini terancam batal. Karena sampai batas waktu 31 Januari 2010, Komite Privatisasi belum memberikan persetujuan atau verifikasi berupa Peraturan Pemerintah (PP) mengenai BUMN yang mengajukan privatisasi di tahun ini. Demikian dikatakan oleh Sekretaris Kementrian BUMN M Said Didu ketika ditemui di Gedung DPR-RI, Senayan, Jakarta , Senin (22/02/2010). (detik/fa)]

Economic: Pajak Perdagangan Naik
Kendati menyebabkan setoran bea masuk turun Rp28,8 M, penerapan perdagangan bebas (FTA) hingga 12 Februari secara kumulatif mendongkrak penerimaan pajak perdagangan internasional hingga Rp3,04 M atau 29,9% lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian 2009. Dirjen Bea dan Cukai menuturkan penurunan bea masuk sebesar Rp28,8 M atau -1,4% terjadi karena adanya FTA dan pengaruh penguatan rupiah. Kendati demikian, dutiable import justru meningkat 27% dibandingkan dengan tahun lalu.(bisnis/yc)
Economic: Pajak Perdagangan Naik

Banking: Perbankan Alihkan Kredit Infrastruktur
Perbankan akan mengalihkan konsentrasi kredit koprorasi ke non infrastruktur karena dalam beberapa tahun terakhir masih terkendala oleh regulasi sehingga komitmen yang diberikan tak kunjung dicairkan. Sejumlah proyek pemerintah, seperti jalan tol, hingga saat ini stagnan, karena komitmen kredit yang diberikan kepada debitur tak dicairkan karena permasalahan pembebasan lahan.(bisnis/yc)

Corporate news
ASRI: Incar Pendapatan Rp600 Miliar
PT Alam Sutera Reality Tbk (ASRI) menargetkan pendapatan berkisar Rp480-600 miliar sepanjang 2010 atau naik 33% dibanding realisasi tahun sebelumnya Rp450 miliar. Laba bersih diproyeksikan naik menjadi sekitar Rp108-156 miliar. Nilai merketing sales tahun ini diproyeksikan tumbuh sebesar 20% dibandingkan realisasi tahun lalu Rp1,02 triliun. Sedangkan pertumbuhan nilai merketing sales tahun lalu mencapai Rp107,92% dari Rp492 miliar menjadi Rp1,02 triliun. (Investor/nlt)

BHIT: Finalisasi Pembelian Perusahaan Tambang
PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) segera menandatangani perjanjian jual beli saham terkait akusisi perusahaan tambang batubara nasional. Pengambilalihan mayoritas saham tersebut sebagai bagian dari rencana investasi perseroan pada 1Q. Hingga saat ini, negosiasi pembelian perusahaan tambang batubara masih berlangsung antara perseroan dan pemegang saham. BHIT juga sedang menguji tuntas akusisi perusahaan minyak dan gas bumi. (Investor/nlt)

BMRI: Cairkan 20% Plafon Kredit Jalan Tol
PT Bank Mandiri Tbk berhasil mencairkan 20% dari total plafon kredit jalan tol senilai Rp10,3 triliun. Pembiayaan lain yang juga siap dicairkan tahun ini adalah untuk proyek ruas tol Mojokerto-Kertosono dan Cinere-Jagorawi. Perseroan menyediakan plafon kredit untuk ruas tol Mojokerto-Kertosono senilai Rp409 miliar. Fasilitas kredit tersebut merupakan bagian dari sindikasi kredit sebesar Rp1,39 triliun yang melibatkan BNI Rp556 miliar, Bank Jabar Rp150 miliar, Bank Jatim Rp175 miliar dan Bank DKI Rp100 miliar. Sedangkan untuk ruas tol Cinere-Jagorawi, Mandiri dan BCA menyediakan plafon kredit masing-masing Rp877miliar dan Rp584 miliar. (Investor/nlt)

BWPT: BW Plantation Cari Utang US$ 9 Juta
PT BW Plantation Tbk (BWPT) mencari pinjaman senilai US$ 9 juta atau sekitar Rp 85,5 miliar untuk membangun pebrik pengolahan CPO yang diharapkan selesai pada akhir tahun ini. Perseroan juga berencana akan membelanjakan dana sebesar US$ 35 juta untuk menambah area tertanam seluas 10.450 hektar serta perawatan tanaman yang belum menghasilkan. (bisnis/uth)

ELSA: Saratoga Isyaratkan 'Lepas' Elnusa
Konsorsium Saratoga Capital mengisyaratkan untuk menghentikan transaksi pembelian 37,15% saham PT Elnusa Tbk (ELSA) yang dimiliki oleh Tridaya Esta. Recapital Asset Management, anak usaha Recapital Advisors yang telah ditunjuk oleh konsorsium Saratoga sebagai penasihat keuangan mengatakan negosiasi pembebasan saham Elnusa sudah berlangsung terlalu lama sehingga opsi pembatalan akuisisi terbuka. (bisnis/uth)

BISI: Siapkan capex Rp50 M untuk genjot produksi
BISI mengalokasikan capex berkisar Rp48-50 miliar. BISI akan menggunakan capex tersebut untuk meningkatkan produksi dan memperluas area pemesaran (kontan/gps).

BEKS: Dapat Suntikan Rp150 M
Recapital Advisors pada tahap awal menyuntikkan dana Rp150 M kepada PT Bank Eksekutif Internasional Tbk untuk menopang permodalam dan likuiditas perseroan. Presdir Bank Eksekutif mengatakan penyuntikkan dana itu terlepas dari komitmen para pihak dalam transaksi jual beli bank publik tersebut.(bisnis/yc)

BNII: BII Biayai Perdagangan Kmoditas
PT Bank Internasional Indonesia Tbk bekerja sama dengan PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) di bidang collateral management. Kerja sama itu bertujuan untuk mendukung pembiayaan perdagangan komoditas dari BII kepada nasabah. Perusahaan menggandeng BGR sebagai mitra strategis karena dinilai akan memberi kontribusi positif bagi pengembangan commodity financing. (investor/uth)

BBRI: BRI Due Dilligent Agroniaga
Sekretaris perusahaan PT Bank Agroniaga Tbk Hirawan Nur Kustono mengakui adanya proses uji tuntas (due dilligent) yang dilakukan oleh BRi. Namun, hingga kini pihaknya maupun manajemen Bank Agroniaga mengaku belum menerima pemberitahuan dari pemegang saham pengendali. (investor/uth)


ELSA: Jajaki Opsi Pendanaan US$49 Juta
ELSA berencana menggelar ekspansi tahun ini. Anak usaha PT Pertamina ini bakal memperkuat bisnisnya di sektor hulu minyak bumi. Elnusa mematok capex sebesar US$70 juta. Sebanyak 30%-40% total kebutuhan belanja modal tersebut akan ditutup dari kas internal. ELSA saat ini masih mencari pendanaan sekitar US$42 juta-US$49 juta. Melalui ekspansi usaha tersebut, ELSA berharap bisa mengantongi pendapatan sebesar Rp4,46 triliun pada tahun ini. Jumlah ini naik 29%ketibang target pendapatan tahun lalu. (Kontan/nlt)

BBTN: Tunjuk Bank Mega sebagai Wali Amanat
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menunjuk PT Bank Mega Tbk sebagai wali amanat penerbitan obligasi perusahaan senilai maksimal Rp2 triliun. Dari data yang sama ditunjukkan perseroan berhasil membukukan penyaluran kredit sebesar Rp38,12 triliun hingga September 2009.
BTN juga membukukan aktiva sebesar Rp51,46 triliun, memiliki portofolio obligasi pemerintah senilai Rp7,31 triliun, dana pihak ketiga senilai Rp33,71 triliun dan laba rugi setelah pajak sebesar Rp319 miliar pada periode yang sama. (Bisnis/nlt)

MPPA: Peringkat Masuk Credit Watch
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan prospek peringkat PT Matahari Putra Prima dari level stabil ke level pengawasan kredit (credit watch) dengan implikasi negatif terkait dengan rencana divestasi anak perusahaan, PT Matahari Department Store Tbk. Analis Pefindo Vonny Wijaja menilai rencana transaksi senilai Rp7,2 triliun antara Matahari Putra Prima dan Meadow Asia Company Ltd itu akan membuat profil kredit perusahaan berkurang. (Bisnis/nlt)

IPO: Bank Sulut Akan Lepas 40% Saham Lewat IPO
PT Bank Sulut berencana melepas 40% kepemilikkan melalui penawaran saham perdana
(initial public offering/IPO) untuk menopang target ekspansi sebesar 20%-25% per tahun.
Dirut Bank Sulut menuturkan manajemen akan meminta persetujuan IPO dalam RUPS pada
awal April.(bisnis/yc)

2 komentar:

Larung lanang mengatakan...

oke deh hehehe...
(padahal saya gak ngerti yang beginian)... tapi minimal jadi bisa agak ngerti deh sekarang setelah baca2, thanks infonya :D
salam kenal ya...

Kadri-blog/link_dollar mengatakan...

Waduh Analisa Market sales!
Dulu Pengen jadi Analist beginian,
Tapi, tapi, banyak tapinya, Ya gtu deh,!

Thanks Ya, Buat nulis!
Komment juga di Blog ku!
Kadri-blog.blogspot.com