BEST OFFER EVER

Fee Buy-Sell: 0,15%-0,25% sampai dengan 0,08%-0,18% minimum deposit 10 JUTA RUPIAH

20140421

Market Outlook

Dari berbeda menjadi mirip 

Pasar ekuitas Indonesia tengah mendapat banyak perhatian akhir-akhir ini, dan fakta ini didukung oleh asing yang telah melakukan net buy  sebesar US$ 2,8 miliar year to date. Kami berpendapat bahwa hal ini dikarenakan oleh kuatnya kinerja pasar itu sendiri year to date. Sekarang IHSG telah melonjak 14.6%
sementara indeks MSCI EM tetap stagnan pada 0.1%.

Kami mulai mendapat banyak pertanyaan mengenai profit taking dari investor. Karena kinerja tahun ini yang sangat baik dan mendorong investor untuk merevisi portfolio mereka. Namun jika melihat dengan jangka investasi yang lebih panjang, kita bisa melihat bahwa di 12 bulan terakhir ini kinerja  relatif IHSG (98.0) masih di bawah indeks MSCI EM (100.1).

Perbedaan dari dua indeks mulai terlihat sejak musim panas kemarin disaat pemerintah mengumumkan akan adanya pembatasan BBM bersubsidi denu mengurangi defisit APBN. Hal ini menyebabkan harga barang naik dan mendorong bank sentral untuk menaikkan suku bunga mereka 175bps. Karena ini Indonesia sekarang menduduki kursi fragile 5. Namun setelah mundur sesaat, kami percaya bahwa kondisi ekonomi makro yang tengah membaik akhir-akhir ini adalah indikasi dimana sentimen  negatif  investor Indonesia terhadap pasar mulai terangkat. Dengan kata lain, kami berpendapat bahwa kenaikan pasar year to date adalah sebuah tolak balik.

Kami tetap berpendapat bahwa pasar akan tetap bullish, dan pendapat ini kami dukung dengan: 1) sentimen negatif dari investor yang sudah dihitung di harga sekarang, 2) ekonomi makro yang tengah membaik, dimana hal ini akan membuat dasar ekonomi yang lebih kuat dan member sentiment positif kepada investor, dan 3) aktivitas ekonomi yang mulai mendapatkan momentum pasca pemilu. Kita menganjurkan kepada investor untuk tetap memegang saham dengan kapitalisasi besar dan high beta.




Local flashes 


ACES: 2015, penjualan ACES bisa menyentuh Rp 5 triliun. Peluang PT Ace Hardware
Tbk (ACES) untuk menggarap bisnisnya masih terbuka lebar. Bahkan, angka penjualan
ACES bisa menyentuh angka Rp 5,55 triliun hingga tahun 2015 mendatang. Ada dua
pesaing utama ACES yakni Pongs dan IKEA, namun ACES masih lebih unggul karena
mampu menjangkau pasar yang lebih luas dengan 98 gerai. Dampak dari peningkatan
kelas menengah sudah bisa dilihat dari pertumbuhan penjualan semua gerai ACES yang
stabil di angka 5% setiap tahunnya. (Kontan)

AALI: Kuartal pertama, laba AALI mekar 120,17%. Harga Crude Palm Oil (CPO) yang
mulai naik membuat kinerja emiten perkebunan tumbuh mekar berseri. Pada kuartal
pertama 2014, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatatkan kenaikan laba hingga
120,17% dari Rp 356,36 miliar menjadi Rp 784,6 miliar. Laba per sahamnya pun naik
dari Rp 226,3 ke posisi Rp 498,24. Pendapatan yang dibukukan meningkat 36,76% dari
Rp 2,72 triliun menjadi Rp 3,72 triliun. (Kontan)

PGAS: Bagaimana Kelanjutan Akuisisi PGN oleh Pertamina?  Deputi Bidang Usaha
Industri Strategis dan Manufaktur BUMN Dwijanti Tjahjaningsih menjelaskan rencana
akuisisi PGN melalui anak usaha PT Pertamina yakni PT Pertagas tetap berlangsung.
Meski rencana akuisisi tetap berjalan, Dwijanti mengaku belum ada perkembangan
terbaru. Pasalnya PGN selaku pihak yang bakal  diakuisisi belum menyusun program
corporate action. Kementerian BUMN akan menunjuk PT Bahana Securities dan PT
Danareksa Sekuritas untuk melakukan studi terhadap skema akuisisi. (Detik Finance)

LEAD: Logindo Tengah Mencari Klien Baru Seiring Penambahan Kapal Baru. Logindo
Samudramakmur tengah mencari kloen baru tahun ini seiring dengan penambahan
kapal baru dan juga mengurangi ketergantungan pada klien tertentu. Eddy Logam,
Direktur Utama Logindo, menjelaskan kepada reporter Rabu kemarin bahwa
perusahaan mengharapkan untuk mendapat 5 klien baru tahun ini. Sejauh ini Total E&P
Indonesie dari Perancis mengkontribusi 82% pendapatan Logindo. Klien kedua terbesar
adalah BUMN Pertamina Hulu Energi. Eddy menuturkan kepada reporter bahwa
Logindo telah menandatangani kontrak dengan klien baru yaiu Premium Oil dari US.
(Jakarta Globe)

JSMR: Jasa Marga Perbaiki Jalan Tol yang Berlubang. Perbaikan ini dilakukan setelah
musim hujan selesai. Direktur Operasi Jasa Marga, Hasanudin, mengaku ada beberapa
ruas di jalan tol yang masih berlubang seperti di jalan tol Padaleunyi. Hasan
menegaskan Jasa Marga bisa memperbaiki jalan berlubang karena hujan sudah berhenti.
Oleh karena itu, dia memperkirakan perbaikan itu  akan selesai pada Agustus 2014.
(Kompas)

ROTI: Danai ekspansi, ROTI kurangi Porsi Dividen. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
(ROTI) membagikan dividen tunai lebih mini dari tahun sebelumnya. Kali ini, ROTI
hanya membagi dividen 10% dari total laba bersih tahun 2013. Jumlah itu setara
dengan Rp 15 miliar dengan nilai dividen sebesar Rp 3,12 per saham. Padahal pada
tahun 2012, payout ratio ROTI sebesar 25% dari laba bersih. Total dividen di 2012
sebesar Rp 37,28 miliar, setara Rp 28,63 per saham sebelum stock split. (Kontan)

SSMS: Sawit Sumbermas (SSMS) Akuisisi 2 Perkebunan Tahun Ini. Direktur Utama
SSMS Rimbun Situmorang mengatakan fokus utama rencana perusahaan adalah
meningkatkan lahan tertanam melalui kombinasi dari penanaman organik dan akuisisi
perkebunan. Pihaknya menargetkan ada tambahan 22.000 ha lahan sawit tertanam
hingga empat tahun ke depan. Pada 2014, target ekspansi lahan sekitar 5.500-6.000 ha.
Berdasarkan data perusahaan, cadangan lahan yang sudah tertanam mencapai sekitar
42,5% atau 33.208 ha. Untuk area cadangan lahan yang belum tertanam mencapai
44.862  ha, dimana sekitar 42.007 ha telah sesuai untuk penanaman kelapa sawit
baru. (Bisnis Indonesia)  



Technical analysis 


Investor sentiment 

Masih belum adanya sentimen yang cukup berarti untuk menggerakkan IHSG untuk melanjutkan kenaikan atau mengalami penurunan membuat setiap penurunan dan kenaikan semakin terbatas.

Daily chart 

Pada chart 1 yang merupakan data daily IHSG akan kita lakukan analisa secara teknikal. Jika kita tarik garis trendline tampak bahwa IHSG masih berada fase sideway box. Indikator volume tampak semakin menurun, indikator stochastic telah memasuki area overbought. Indikator MACD masih berada di bearish area, sinyalnya pun  mulai melandai. Indikator RSI juga bergerak flat. Sehingga bisa dikatakan potensi IHSG untuk menembus resistance sideway masih berat sehingga peluang koreksi terbuka.



60 minutes chart 

Dari chart 2 kita melihat bahwa terdapat beberapa gap yang terjadi pada perdagangan IHSG. Potensi gap mana yang akan ditutup terlebih dahulu dapat kita analisa dengan menggunakan  indikator  teknikal. Indikator stockastic tampak melakukan goldencross, indikator MACD terus mengalami penurunan, begitupun dengan indikator RSI. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada 60 minute chart peluang kenaikan IHSG dapat
berpeluang terjadi.





Stocks on our focus list 


PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) 

Pergerakan saham MAIN dapat kita analisa pada  chart 3. Data yang kita gunakan adalah data harian. Dari chart 3 tampak bahwa saham MAIN mempunyai peluang untuk menembus resistance trendline garis kuning dan menuju arah panah biru pada harga 3,500.

Indikator stochastic telah melakukan goldencross dan belum memasuki area overbought, sedangkan indikator MACD baru saja melakukan goldencross. Indikator RSI memberikan sinyal penguatan lanjutan.

Indikator volume pada hari terakhir tampak ada peningkatan. Sehingga bisa disimpulkan bahwa secara indikator  teknikal saham MAIN sangat berpeluang untuk melakukan kenaikan.

Strategi trading buy dapat dilakukan dengan level entry pada 3,300 – 3,400 dan target adalah 3,500.





PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) 

Analisa saham  INDF dapat kita lihat pada chart 4. Secara trendline peluang untuk mampu menembus resistance trendline sangat besar. Dari  indikator  teknikal juga mendukung arah pergerakan ini.

Indikator RSI telah melakukan goldencross, begitu juga dengan  indikator  stochastic. Indikator MACD walaupun masih berada pada bearish area, namun tampak mulai menguat dan mengarah ke bullish area.

Dari berbagai  indikator diatas dapat disumpulkan bahwa penguatan saham INDF akan kembali berlanjut pada perdagangan hari ini.





PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) 

Saham berhasil menguat pada perdagangan minggu lalu dan berpeluang untuk kembali melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini.

Pada chart 5 kita akan melakukan analisa teknikal saham INDF.  Indikator  RSI telah keluar dari area overbought,  indikator  MACD masih berada pada bullish area, sedangkan indikator stochastic melakukan goldencross.

Jika kita menarik garis resistance dan  support tampak terbentuk suatu triangle yang jika berhasil ditembus saham UNVR maka peluang penguatan lanjutan akan cukup maksimal.

Dalam menghadapi saham yang mempunyai dukungan  indikator  teknikal untuk melanjutkan penguatan maka strategi trading buy dapat dilakukan.





Tidak ada komentar: