BEST OFFER EVER

Fee Buy-Sell: 0,15%-0,25% sampai dengan 0,08%-0,18% minimum deposit 10 JUTA RUPIAH

20140416

market Outlook

Populasi ‘bebek’ terbesar ada di Indonesia! 


Mungkin Judul diatas sedikit membuat anda heran, tapi hal tersebut adalah fakta. Setiap orang Indonesia bahkan orang asing yang berkunjung ke Indonesia pasti akan melihat ‘bebek’ ada dimana-mana di Indonesia, yang lebih herannya lagi ‘bebek’ ini lebih banyak di perkotaan daripada di desa. Anda pasti telah
menebak yang dimaksud ‘bebek’ disini bukanlah unggas namun jenis motor yang saat  ini  populer  di  Indonesia. Walaupun tidak ada data resmi namun menurut saya 7 dari 10 motor diIndonesia adalah motor bebek. Menurut data kepolisian pada tahun 2013 ada 104,2 juta kendaraan beroperasi di Indonesia,
jumlah ini meningkat 11% dari tahun lalu. Dimana 83%  diantaranya adalah motor, populasi motor juga meningkat 11% dari tahun lalu. Dengan populasi motor yang sebesar ini siapa yang diuntungkan? Menurut kami Astra International (ASII) adalah salah satu yang sangat diuntungkan dari hal ini karena:

  ASII mempunyai anak perusahaan yakni Astra Honda Motor  (AHM), yang bergerak di produksi motor dengan merek Honda yang menjadi jawara penjualan dengan pangsa pasar diatas 60%.

  Anak perusahaan lainnya yakni Astra Otoparts (AUTO IJ), bergerak di produksi komponen kendaraan bermotor dan  produk lainnya yang masih berhubungan dengan otomotif seperti helm.

  Federal Inti Finance (FIF) adalah anak perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan motor baru dan bekas.

Pada tahun 2013, segment otomotif dan jasa keuangan memberikan kontribusi masing-masing 55,5% dan 7% kepada  total penjualan perusahaan, sementara sumbangan    terhadap laba bersih masing-masing mencapai 50,6% dan 22%. Dua segment ini menyelamatkan pertumbuhan perusahaan pada tahun lalu di
tengah penjualan ASII yang stagnan dan laba bersih yang hanya bertumbuh 3%. Namun segmen otomotif dapat bertumbuh 8% untuk penjualan dan 3.7% untuk laba bersih, sementara jasa keuangan bertumbuh 7% untuk penjualan dan 15% untuk laba bersih. Menurut kami,  perseroan masih punya ruang untuk
bertumbuh, apalagi saat ini perusahaan mulai berfokus pada infrastruktur, jadi kalau anda yakin  akan prospek ekonomi Indonesia dan pasar saham maka ASII sebagai perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar dapat anda pertimbangkan untuk beli.




Local flashes 

DYAN: Dyandra menargetkan pertumbuhan 21% untuk pendapatan tahun 2014.
Danny Budiharto sebagai juru bicara Dyandra Media International, menjelaskan bahwa
target pendapatan tahun ini adalah Rp 1,1 trilliun (US$ 96,1 juta). Anak perusahaan
Kompas Gramedia Grup ini melaporkan pendapatan Rp 909 miliar tahun lalu. “Acara
yang digelar dari pemerintah agak sepi hari ini, tetapi acara perusahaan tetap ramai.
Acara seperti motor show tetap diminati,” jelas Danny. (Jakarta Globe)

LRNA: Saham Bus Lorena "Terjun Bebas" Saat IPO.  Pada pukul 09.37, saham
perusahaan berkode LRNA itu diperdagangkan di Rp 820 per saham atau telah turun
sebesar 8,89% dari harga perdana Rp 900 per saham. Banyak investor menilai saham
perusahaan bus tersebut kurang menarik, karena banyaknya pesaing bisnis  pada
segmen usaha ini. Selain itu, banyaknya armada bus Lorena yang tua  membuat
perusahaan ini dinilai kurang bersaing dalam bisnis pengangkutan darat. (Kompas)

SIDO: Sido Muncul Serap 6,3% Alokasi Dana  Investasi. Direktur Sido Muncul David
Hidayat dalam laporannya kepada Bursa Efek Indonesia, Selasa (15/4/2014)
menjelaskan perseroan telah menyerap sebanyak Rp 22,64 miliar dari Rp 354,55 miliar
dana IPO yang akan digunakan untuk investasi. Emiten produsen Tolak Angin itu
sebelumnya berhasil meraup dana sebanyak Rp 844,16 miliar yang dialokasikan untuk
modal kerja sebanyak Rp 472,73 miliar, investasi sebanyak Rp 354,55 miliar, dan Rp
16,88 miliar untuk pengembangan teknologi informasi. (Kontan)

CPGT: Koperasi bermasalah, Cipaganti jual saham CPGT.  Menjual aset demi
menambah modal kerja memang bukan hal yang aneh bagi sebuah perusahaan. Namun
menjadi 'lebih istimewa', jika dilakukan oleh pemegang saham mayoritas PT Cipaganti
Citra Graha Tbk (CPGT), yakni PT  Cipaganti Global Corporindo (CGC) yang harus
'menyusui' afiliasinya yang sedang tertimpa masalah. Berdasarkan keterbukaan
informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen CPGT membeberkan penjualan
sahamnya oleh sang induk. Misalnya pada 1 April lalu, CGC menjual sebanyak
40.384.700 saham CPGT seharga Rp 250 per saham. Dari aksi ini, CGC mengantongi
dana segar Rp 10,09 miliar. (Kontan)

BBTN & BMRI: Diam-diam, pemerintah telah serahkan BTN ke Mandiri.  Menurut
sumber merdeka.com, rencana konsolidasi kedua  bank tersebut telah dibahas sejak
Tanri Abeng menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara. Alasan menjual ke
Bank Mandiri, karena inti bisnis BTN yaitu pembiayaan perumahan sejalan dengan
Mandiri. Tanri Abeng mengatakan rencana pelepasan saham pemerintah tersebut
diagendakan dalam RUPS Luar Biasa pada Mei mendatang. Untuk diketahui,
pemerintah menguasai saham BTN sebesar 60,1%, sedangkan  39,86% dimiliki oleh
masyarakat. (Merdeka)

MCOR: Bank Windu target laba kotor tumbuh 65% tahun ini. Salah satu cara untuk
menggenjot kinerja itu adalah dengan menambah kantor cabang dan meningkatkan
sumber daya manusia (SDM) perusahaan. Dengan menambah kantor cabang baru,
Luianto Sudarmana, Direktur Utama Bank Windu bilang, perseroan menargetkan
adanya pertumbuhan kredit 28% dan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar
19%. Wajar saja jika Bank Windu menargetkan pertumbuhan kredit lebih tinggi
dibanding realisasi tahun lalu. Maklum, Bank Windu mengalami penurunan perolehan
laba bersih 20% dari Rp 94,08 miliar di tahun 2012 menjadi Rp 78,30 miliar di tahun
2013. (Kontan)

AUTO:  Tebar dividen final Rp 61,5 per saham.  Ini merupakan hasil Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) yang digelar hari ini (15/4). Entitas anak PT Astra
International Tbk (ASII) ini bakal menebar dividen senilai Rp 61,5 per saham. Adapun
total nilai dividen yang dibagikan sebesar Rp 402,45 miliar. Sehingga, dividen ini
memiliki payout ratio sebesar 40% dari laba bersih AUTO 2013, Rp 1,01 triliun. (Kontan)




Technical analysis 


Investor sentiment 

Data inflasi di Inggris yang mencapai level terendah sejak 2009 memberikan sentimen negatif ke market Eropa yang dapat memberikan sentiment negatif pada perdagangan hari ini.

Daily chart 

Pada perdagangan kemarin, IHSG mengalami transaksi yang terus menurun sepanjang hari. Dibuka secara menyakinkan pada awal perdagangan dan sempat mencapai level tertinggi 4,893. Walaupun sempat mencapai level terendah di 4,863, IHSG akhirnya berhasil menguat pada level 4,870. Jika melihat pada chart 1 yang merupakan  daily chart IHSG tampak bahwa IHSG masih berada pada trending range uptrend. Namun terlihat posisi 2 candle doji yang ditunjukkan panah biru yang menjadi rem IHSG untuk melanjutkan kenaikan. Walaupun indikator stochastic masih memberikan goldencross namun MACD sudah berada pada bearish area.



60 minutes chart 

Pada chart 2 terlihat bahwa IHSG melakukan goldencross dilihat dari indikator stochastic. Indikator MACD juga masih berada pada bullish area. Sehingga peluang penguatan lanjutan dapat terjadi jika dilihat pada timeframe 60 menit ini untuk perdagangan hari ini.





Stocks on our focus list 



PT Timah Tbk (TINS) 

Jika kita melakukan analisa saham TINS pada chart 3 dengan menggunakan trendline tampak bahwa saham TINS telah menyentuh resistance.  Memang indikator MACD melakukan goldencross, tetapi posisi bar histogram mulai melandai.

Ini menandakan bahwa kenaikan lanjutan sulit untuk tercapai pada saham TINS saat ini. Peluang koreksi dapat terjadi mengingat antara posisi awan dan posisi level harga saat ini sudah sangat jauh.

Peluang koreksi ini masih dapat dikatakan koreksi sehat mengingat harga yang masih tetap berpeluang diatas awan walaupun mengalami koreksi. Sehingga peluang buy on weakness dapat dilakukan jika harga mendekati garis atas awan.





PT London Sumatera Tbk (LSIP) 

Saham LSIP yang merupakan saham sector Agribisnis kembali menguat pada perdagangan kemarin sebesar 2,66% ditutup pada level harga 2,310. Sempat mencapai harga 2,335 sebagai level tertinggi dan level terendah pada harga 2,225.

Indikator stochastic telah memberikan sinyal goldencross yang seperti terlihat pada chart 4. Sinyal bullish ini juga didukung oleh indikator PSAR yang melakukan goldencross. Indikator MACD yang merupakan indikator lagging, memberikan sinyal peluang goldencross pada perdagangan hari ini.

Sehingga strategi trading buy dan buy on weakness disarankan jika terdapat penurunan. Ini merupakan strategi terbaik menurut kami yang dapat dilakukan jika menghadapi saham yang indikatornya memberikan sinyal bullish.





PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) 

Pada perdagangan kemarin saham MAPI berhasil menguat secara signifikan hingga mencapai 6,30% pada harga 6,325. Ini memberikan sinyal yang kuat terhadap rebound yang terjadi.

Melalui chart 5 kita dapat terlihat secara jelas bahwa saham MAPI mengalami  rebound tepat pada garis hitam yang merupakan awan bawah. Indikator MACD (kotak hitam) memberikan peluang untuk goldencross, sehingga ini memberikan gambaran peluang akan terjadinya penguatan lanjutan.  

Indikator stochastic juga mendukung sinyal ini dengan  memberikan goldencross. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peluang penguatan lanjutan dapat terjadi, dan strategi trading buy dapat dilakukan. Jikapun ada pelemahan, merupakan kesempatan buy on weakness untuk dapat dijual sesuai arah panah hijau.



Tidak ada komentar: