BEST OFFER EVER

Fee Buy-Sell: 0,15%-0,25% sampai dengan 0,08%-0,18% minimum deposit 10 JUTA RUPIAH

20150806

Market Outlook

2Q15 GDP comes in as expected

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2015 (2Q15) tercatat pada 4,67% YoY,
lebih rendah dibandingkan dengan posisi kuartal II-2014 (2Q14) pada 5,03%, dan juga lebih
rendah dibandingkan dengan posisi kuartal I-2015 (1Q15) pada 4,72% (lihat tabel di
bawah). Berikut adalah komentar kami:

• Pertumbuhan konsumsi swasta melambat pada 2Q15 menjadi 4,97% YoY,
dibandingkan dengan posisi 1Q15 pada 5,01%. Pelambatan ini
mencerminkan dampak bersih dari baik pelemahan penjualan mobil dan
motor, maupun peningkatan konsumsi swasta menjelang Idul Fitri. Secara
kuartalan, konsumsi swasta bertumbuh sebesar 1,1% QoQ, meningkat
kembali setelah biasanya melambat pada kuartal I. Konsumsi swasta
mempertahankan dominasi pada ekonomi Indonesia, tidak hanya tumbuh
lebih tinggi YoY dibandingkan dengan pertumbuhan PDB (masing-masing,
4,97% YoY vs. 4,67% YoY), tetapi juga memberikan kontribusi tertinggi
pada tingkat pertumbuhan keseluruhan pada 2Q15, pada 2,66%.

• Konsumsi pemerintah tumbuh sebesar 2,28% YoY di 2Q15 vs. 2,71% di
1Q15. Pertumbuhan yang lebih rendah ini mencerminkan fakta bahwa
realisasi pengeluaran pemerintah mencapai 39.0% dari total target
IDR1.984tr pada paruh pertama 2015, lebih rendah dibandingakan
pencapaian realisasi pada paruh pertama 2014, sebesar 41.2%.

• Pembentukan modal tetap domestik bruto tumbuh sebesar 3,55% YoY di
2Q15, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 4,29%
YoY di 1Q15. Korporasi masih mencermati kelangsungan proses
pemulihan ekonomi global, sebelum kembali menggelontorkan investasi,
menurut pandangan kami.

• Pertumbuhan impor melemah sebesar 6,85% YoY di 2Q15, dibandingkan
dengan -2,27% YoY di 1Q15. Investasi yang melambat telah menurunkan
permintaan produk impor bahan baku dan penolong, dan barang modal,
yang merupakan 88% dari total impor Indonesia pada Juni lalu.




Local flashes

Economy: Kuartal II, ekonomi Indonesia tumbuh 4,67 persen. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi triwulan-II 2015 mencapai 4,67 persen secara tahunan. Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi triwulan-I tercatat 4,7 persen. Kepala BPS Suryamin mengatakan, pertumbuhan ekonomi triwulan-II 2015 tumbuh 4,67 persen secara tahunan bila dibanding triwulan-II 2014, dan tumbuh 3,78 persen bila dibandingkan dengan triwulan-I 2015. (Kompas)

WTON: Wika Beton Kantongi Kontrak Baru Rp1,35 Triliun. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau Wika Beton membukukan kontrak baru sebesar Rp 1,35 triliun selama semester I-2015. Kontrak tersebut setara 33,7% dari target tahun ini Rp 4 triliun. Anak usaha BUMN konstruksi PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) itu tetap optimistis mencapai target hingga akhir tahun ini. Investor Relations Wika Beton Yushadi mengatakan, perolehan kontrak baru masih didominasi proyek dari swasta yang mencapai hampir Rp 1 triliun. (Investor Daily)

PPRO: Luncurkan Dua Produk Baru, PP Properti Bidik Penjualan Rp11 Triliun. PT PP Properti Tbk (PPRO) bakal meluncurkan dua proyek baru pada semester II-2015. Perseroan menargetkan mampu meraih penjualan senilai total Rp 11 triliun. Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan PP Properti Indaryanto mengatakan, bulan ini perseroan akan meluncurkan tower pertama dari apartemen The Ayoma Serpong. Nantinya, akan terdapat dua tower dengan total 1.200 unit. (Investor Daily)

WSKT: Waskita Siapkan Rp 13 Triliun untuk Akuisisi Dua Ruas Tol. PT Waskita Karya (Persero) Tbk menyatakan tertarik mengambil alih pembangunan dua ruas tol mangkrak yaitu Pemalang-Batang dan Batang-Semarang. Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk, M Choliq mengungkapkan pihaknya telah mempersiapkan segala aspek untuk persyaratan pengambil alihan tersebut, termasuk dalam hal keuangan. Pembiayaan pengambilalihan dua ruas tol berasal dari internal dan pinjaman beberapa bank. (Liputan 6)

BIPI: Laba bersih BIPI merosot hingga 91,5%. Emiten yang bergerak di bidang logistik dan infrastruktur energi PT Benakat Integra Tbk (BIPI) mengalami perlambatan cukup dalam selama paruh pertama tahun 2015. Secara tahunan, laba bersih perseroan merosot hingga 91,5%. Perseroan hanya mampu mengantongi laba bersih sebesar US$ 3,2 juta atau anjlok 91,5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yakni US$ 37,7 juta. Alhasil, laba bersih per saham turun menjadi US$ 0,00009 dari US$ 0,001034 per saham. (Kontan)

KIJA: Pembangkit listrik topang Pendapatan KIJA paruh I. Pembangkit listrik menjadi penopang utama pendapatan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) selama enam bulan pertama tahun ini dengan menyumbang kontribusi 49,8%. Perseroan meraup pendapatan Rp 1,47 triliun atau naik tipis 2,2% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 1,42 triliun. Sementara pendapatan dari pembangkit listrik mencapai 7,33,5 miliar atau memberi sumbangsih 49,8% terhadap total pendapatan perseroan. (Kontan)

SIPD: Sierad Produce masuk ke bisnis olahan daging sapi. Perusahaan pakan ternak terintegrasi, PT Sierad Produce Tbk (SIPD) akan melebarkan bisnis usahanya dalam bisnis olahan daging sapi. Hal itu dilakukan pasca sebagian saham perseroan dibeli Grup Gunung Sewu melalui anak usahanya PT Great Giant Pineapple (GGP). Bisnis olahan daging sapi ini sudah mulai direalisasikan pada semester I-2015 dan akan terus dikembangkan. Direktur Utama Sierad Produce Eko Putro Sandjojo mengatakan akan mengembangkan brand sendiri untuk produk olahan sapi dengan merek Belfoods, dan kemudian menjajaki kerjasama dengan sejumlah restoran cepat saji seperti McDonald's dan Burger King. (Kontan)


Technical analysis

View from the Charts

Sebagaimana diketahui, BPS melaporkan pertumbuhan ekonomi di kuartal II (2Q15) ini hanya tumbuh 4.67% lebih rendah dibandingkan pertumbuhan di kuartal I (1Q15). Sementara pada perdagangan kemarin IHSG mencatatkan kenaikan sebesar 1.5%, dan ditutup menembus resistensi 4,850 di 4,851, selanjutnya menjadi support pergerakan bagi IHSG. Disaat yang bersamaan, para investor asing melakukan penjualan dengan nilai bersih sebesar IDR188.9bn di seluruh papan perdagangan.

Secara teoritis kondisi overbought mencerminkan bahwa nilai indeks relatif tinggi, dan pergerakan selanjutnya akan diwarnai oleh potensi tekanan jual maupun aksi ambil untung. Dengan demikian kami perkirakan IHSG hari ini akan bergerak fluktuatif dengan berbasis support distribusi 4,820-4,850.

Meskipun demikian, perburuan terhadap saham-saham yang masih dalam area oversold trading cukup mampu mempertahankan posisi IHSG untuk berada pada distribusi 4,820-4,890.






Stocks on our focus list

PT Astra International, Tbk (ASII)

ASII pada perdagangan kemarin berhasil membukukan kenaikan 2.6% ditutup pada level harga IDR6,800, dengan total nilai saham yang diperdagangkan 76.3% lebih besar dibandingkan hari sebelumnya atau tumbuh 40.1% lebih tinggi dari rerata yang diperdagangkan selama 20hr.

Pada posisi overbought 87.5 dengan arah positif serta memiliki potensi perpotongan positif pada MA(5,20) memberikan ruang bagi ASII untuk melanjutkan penguatan menguji resistensi berikut pada level harga IDR6,900.

Kami perkirakan ASII akan mencoba bergerak dalam rentang positif IDR6,800-6,950.





PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk (ICBP)

Golden cross MA(5,20) refleksi kenaikan harga ICBP kemarin, membuka ruang bagi saham emiten tersebut untuk melanjutkan uji resistensi berikutnya di level harga IDR12,700. ICBP mencatatkan kenaikan 0.6% dan berhasil melakukan penetrasi resistensi IDR12,600 ditutup pada level harga IDR12,6275 pada overbought 96.8%.

Kami perkirakan perdagangan hari ini, INCO akan bergerak dalam rentang harga IDR248-265.




PT Wijaya Karya(Persero), Tbk (WIKA)

WIKA mencatatkan kenaikan 1.1% dengan total saham diperdagangkan 187.4% lebih tinggi dibandingkan hari sebelumnya. Tendensi arah positif MA (5,20) pada oversold 27.9 stochastic di harga IDR2,680, mencerminkan terbuka ruang bagi WIKA untuk melanjutkan penguatannya menguji resistensi berikut di IDR2,775.

Kami perkirakan WIKA akan bergerak mix-positif dalam rentang harga IDR2,650-2,800.



Tidak ada komentar: