BEST OFFER EVER

Fee Buy-Sell: 0,15%-0,25% sampai dengan 0,08%-0,18% minimum deposit 10 JUTA RUPIAH

20150805

Market Outlook

Impact of Indonesia’s infrastructure budget

Dari awal tahun ini, anggaran infrastruktur selalu menjadi perhatian. Karena
kenaikkan anggaran infrastruktur yang signifikan (+c.63% dari IDR177.9tr di APBNP
2014 menjadi IDR290.3tr di APBN-P 2015), kami percaya hal itu akan menaikkan
belanja infrastruktur. Jika kita melihat pada komposisi anggaran infrastruktur,
budget terbesar adalah Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat
(Kementerian PU - Pera) dengan c.36% dari anggaran infrastruktur 2015. Oleh
karena itu, kami biasanya menggunakan realisasi anggaran dari Kementerian PUPera
untuk melihat seberapa jauh penyerapan anggaran infrastruktur.

Sayangnya, realisasi anggaran Kementerian PU-Pera tidak sebagus seperti yang
diharapkan. Menurut beberapa laporan pers, penyerapan anggaran Kementerian
PU-Pera hanya c.IDR17.5tr dari IDR118.5tr untuk keseluruhan anggaran. Hal ini
dilaporkan oleh Menteri PU-Pera dalam Sidang Paripurna tentang serapan dana
APBN pada tanggal 2 Juli 2015.

Secara keseluruhan, realisasi anggaran APBN-P 2015 untuk 1H15 adalah sebagai
berikut:

• Realisasi pendapatan pemerintah 39,6% atau IDR697.4tr dari target
IDR1,761.6tr. Realisasi ini lebih lambat dari tahun lalu di 42,8% dari target
atau IDR712.7tr.

• Realisasi belanja pemerintah 39,0% atau IDR773.9tr dari target
IDR1,984.1tr. Dalam hal tingkat penyerapan, realisasi ini lebih lambat dari
tahun lalu di 41,2%. Namun, dalam hal jumlah, realisasi ini lebih banyak
dari tahun lalu di IDR759.9tr

Penyerapan yang lambat ini tercermin dalam kinerja ADHI, WSKT, WIKA dan PTPP.
Berikut adalah beberapa update dari perusahaan-perusahaan tersebut:

PT Adhi Karya (Persero) Tbk - ADHI membukukan kontrak baru IDR6.1tr di 1H15,
mewakili 32,6% dari target 2015 (IDR18.7tr). ADHI 1H15 net profit naik 17,6% dari
IDR59.9bn (1H14) ke IDR70.4bn (1H15). Pendapatan dari Kementerian PU
menyumbang 10,5% vs 15,5% tahun lalu.

PT Waskita Karya (Persero) Tbk - WSKT membukukan kontrak baru IDR9.9tr di
1H15, mewakili c.42.3% dari target 2015 (IDR23.4tr). WSKT 1H15 net profit naik
signifikan dari IDR60.9bn di 1H14 menjadi IDR171.6bn di 1H15.

PT Wijaya Karya Tbk - WIKA membukukan kontrak baru IDR10.6tr pada minggu
pertama bulan Juli, mewakili 33,5% dari target IDR31.6tr. Kinerja WIKA 1H15
kurang memuaskan. Laba bersih turun 29,1% dari IDR282.7bn (1H14) menjadi
IDR200.5bn di 1H15.

PT PP (Persero) Tbk - PTPP membukukan kontrak baru c.IDR13.5tr di 1H15,
mewakili 49,8% dari target untuk 2015 (IDR27tr). Kinerja PTPP 1H15 masih dalam
limited review.



Local flashes

SSIA: Surya Internusa Pangkas Target Penjualan Lahan Industri. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) merevisi turun target penjualan ahan industri dari sebelumnya 60 ha menjadi 20 ha tahun ini. Pemangkasan target dipicu ekspektasi perlambatan ekonomi nasional tahun ini. "Kami baru mencatatkan penjualan lahan industri seluas 6,9 ha sampai semester I-2015 di Karawang dan Purwakarta, Jawa Barat. Sedangkan harga jualnya bertumbuh sekitar 23,5% dari US$ 127,7 meter persegi," jelas manajemen Surya Internusa.(Investor Daily)

MYRX: Hanson International Akuisisi Perusahaan Properti Rp800 Miliar. PT Hanson International Tbk (MYRX) mengakuisisi dua perusahaan properti senilai Rp 800 miliar untuk menambah lahan seluas 1.000 ha di Tangerang dan Maja, Banten. Perseroan akan membangun kota mandiri di kedua kota tersebut. Presiden Direktur Hanson International, Benny Tjokrosaputro mengatakan, dana akuisisi berasal dari hasil divestasi dua anak usahanya di bidang energi dan tambang yang tidak produktif, yakti PT Binadaya Wiramaju dan PT De Petroleum International (DPI). (Investor Daily)

WIKA: Wijaya Karya dan KS Jajaki Power Plant US$1,5 Miliar. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) menjajaki pembangunan pembangkit listrik (power plant) berkapasitas 2x500 megawatt (MW) di Banten. Nilai proyek tersebut ditaksir mencapai US$ 1,5 miliar. Direktur Keuangan Wika Aji Firmantoro mengatakan, nilai investasi 1 MW diperkirakan mencapai US$ 1,5 juta. Pihaknya memprediksi feasibility study proyek power plant tersebut ditargetkan rampung pada tahun ini. (Investor Daily)

PTBA: Bukit Asam beli teknologi konversi batubara AUD 50 juta. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan membangun pabrik teknologi energi batubara dengan menggandeng Ignite Energi Ltd di Australia yang memiliki teknologi coal liquefaction dan coal upgrading. Konsolidasi teknologi energi ini untuk mendukung bisnis perusahaan pada bidang batubara yang sedang surut. “Kami akan menginvestasikan dana sekitar AUD 40 juta-AUD 50 juta untuk pembangunan pabrik teknologi energi ini,” kata Achmad Sudarto, Direktur Keuangan Bukit Asam. PTBA, lanjut Achmad, hanya membeli lisensi teknologi asal Australia tersebut bukan membeli aset perusahaan. (Kontan)

SILO: Siloam bidik pertumbuhan laba bersih 50%. Setelah menorehkan performa yang memuaskan selama paruh pertama tahun ini, emiten rumah sakit PT Siloam Hospitals International Tbk (SILO) melakukan revisi naik terhadap target kinerja tahun ini. Tak tanggung-tanggung, tahun ini anak usaha Lippo group ini membidik pertumbuhan laba bersih hingga 50%. Dengan target tersebut, SILO berharap bisa mengantongi laba bersih Rp 93,37 miliar tahun ini. Sementara pendapatan ditargetkan tumbuh 34%-38% dari tahun lalu menjadi Rp 4,47 triliun hingga Rp 4,6 triliun. (Kontan)

INAF: Indofarma akan naikkan harga jual 10%-15% di semester 2. Kinerja yang tak sesuai harapan mendorong PT Indofarma Tbk (INAF) mengkaji kenaikan harga jual. Emiten farmasi pelat merah ini berharap bisa mengerek harga jual rata-rata sekitar 10% sampai 15%. Menurut Yasser Arafat, Sekretaris Perusahaan INAF, perusahaan ini sudah mengajukan usul kenaikan harga obat generik ke Kementerian Kesehatan. "Namun untuk menjamin kelangsungan obat, kenaikan ini harus hati-hati sekali," kata Yasser. (Kontan)

JSMR: Jasa Marga akan tambah dua tol. PT Jasa Marga Tbk terus menyambung pembangun jalan bebas hambatan atau jalan tol untuk meningkatkan kinerja. Reynaldi Hermansyah, Direktur Keuangan Jasa Marga mengatakan, akan mengoperasikan kembali dua ruas tol baru di pulau Jawa pada akhir tahun ini demi mendongkrak pendapatan bisnis pada tahun mendatang. “Kami akan operasionalkan 2 tol baru pada akhir kuartal III dan awal kuartal IV,” kata Reynaldi, kemarin. Adapun, dua ruas tol yang akan operasional pada akhir tahun ini adalah Tol Gempol-Pasuruan untuk Gempol-Rembang sepanjang 13,9 km, dan Tol Surabaya-Mojokerto ruas Krian-Mojokerto sepanjang 18,5 km. (Kontan)




Technical analysis
View from the Charts

Profit taking yang dilakukan oleh para pelaku pasar, terutama investor asing pada perdagangan kemarin telah menekan laju pergerakan IHSG yang melemah -0.4% dan ditutup pada level 4,781. Perhatian para investor kini terpusat pada penantian realisasi data pertumbuhan ekonomi, yang rencananya akan diumumkan hari ini oleh pemerintah.

Investor asing membukukan nilai penjualan bersih sebesar IDR531.8bn, diseluruh papan perdagangan. Total nilai yang diperdagangkan kemarin tidak terlalu jauh berbeda dibandingkan hari sebelumnya, yaitu sebesar IDR4.7tr dari total 4.6bn saham yang diperjual belikan.

Meskipun dalam tekanan pelemahan, perburuan terhadap saham-saham yang masih dalam area overbought trading cukup mampu mempertahankan posisi IHSG pada basis support area distribusi 4,720-4,750.
Kami perkirakan IHSG pada perdagangan hari ini akan mencoba bergerak dalam rentang 4,720-4,825.







Stocks on our focus list

PT Aneka Tambang(Persero), Tbk (ANTM)

Perburuan terhadap ANTM seiring laporan pertumbuhan keuangan perusahaan yang baik, telah mendorong saham emiten tersebut melonjak 24.2% pada perdagangan kemarin dan ditutup pada level harga IDR595.

Akibat lonjakan harga tersebut, posisi oversold 8.3% melambung hingga menyentuh puncak area overbought 100%. Jumlah saham yang diperdagangkan pun melonjak 311.7% dibandingkan hari sebelumnya, bahkan 758.8% lebih tinggi dari rata-rata jumlah saham yang diperdagangkan selama 20hari.

ANTM harus melewati resistensi IDR627 untuk mencapai target retracement IDR667, dengan tetap memperketat stop-loss IDR479 untuk mengantisipasi apabila pergerakan harga justru cenderung kembali pada retracement 23.6%-nya di IDR506 sebagai basis support hari ini.






PT Vale Indonesia, Tbk (INCO)

INCO merupakan salah satu saham pada sektor pertambangan yang mencetak keuntungan cukup besar serta menahan laju tekanan pelemahan terhadap IHSG. INCO mencatatkan kenaikan 9.4% ditutup pada level harga IDR2,105, dengan lompatan posisi dasar oversold stochastic hingga mencapai overbought trading 55.4% sekaligus mendorong INCO mendekati resistensi retracement IDR2,178.

Kami perkirakan perdagangan hari ini, INCO akan bergerak dalam rentang harga IDR248-265.



PT Tambang Batubara Bukit Asam(Persero), Tbk (PTBA)

PTBA pada perdagangan kemarin membukukan kenaikan 5.1% dan ditutup pada level harga IDR6,250. Pembalikan arah pada oversold 7.4% di level harga IDR6,000, membuka peluang bagi saham emiten tersebut untuk bergerak dalam area distribusi koreksi normalnya di IDR6,100-7,300.
Kami perkirakan PTBA akan bergerak flat-positif dalam rentang harga IDR6,200-6,500.





Tidak ada komentar: