BEST OFFER EVER

Fee Buy-Sell: 0,15%-0,25% sampai dengan 0,08%-0,18% minimum deposit 10 JUTA RUPIAH

20100610

Market Outlook 10 Juni 2010

eTrading’s Market Flash  
Þ        US : Dow Jones Industrial Average -0.4%
News Highlight   
Economic & Industrial News  
Þ        Economic: 3 Sektor diperlonggar bagi investor Asean
Þ        Energy: Pembobotan kenaikan TDL dikaji
Þ        Economic: LPS Tahan Bunga Penjaminan di 7%
Þ        Energy: Permintaan Minyak Bumi OPEC Menurun
Þ        Property: Menkeu: Beli Apartemen Wajib Pakai Rupiah
Þ        Europe: Larangan Short Selling Se-Eropa di Ambang Pintu
Corporate News
Þ        ADHI: Bagi Dividen Rp 28,25 per Saham
Þ        SMAR: Bagi Dividen Final Rp 75 per Saham
Þ        BSDE: Bagikan Dividen Rp6 Per Saham
Þ        AUTO: TAM incar 64% pasar di segmen medium sedan
Þ        MEDC: Berencana terbitkan MTN dolar AS
Þ        BYAN: Incar 4 KP Baru Tahun Ini
Þ        TLKM: Pemerintah Minta Telkom Setor Rp 6,21 Triliun
Þ        SMSM: Terbitkan Bond Rp300 Miliar
Þ        MRAT: Bagi Dividen Rp9,82 Per Saham
Þ        ASIA: Kelola Tambang Batubara
Þ        MNCN: Mediasi Gagal, Tutut Lanjut Gugat Hary Tanoe
Þ        BUMI: Utang Berkurang Jadi US$5,4 Miliar
Þ        KIJA: Jababeka Luncurkan Dryport Rp 100 Miliar

Corporate Actions
Þ        Hari ini (10/6), cum dividen Asia Kapitalindo Securities Tbk (AKSI) Rp 3 per saham Ex date (11 Jun 2010)
Þ        Hari ini (10/6), cum dividen Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) Rp 15, 09397 per saham Ex date (11 Jun 2010)

Technical Picks
Þ        PTBA (16250) – Spec Buy
Þ        BUMI (1840) – Trading Buy
Þ        LSIP (8150) – Buy on weakness
Þ        BMTR (385) – Trading Buy
 [ DISCLAIMER : ON]


Market Flash
Dow Jones: Pasar saham US melemah dengan penurunan sektor energi dan finansial yang akhirnya menghapus kenaikan pada perdagangan awal. BP turun 16%, penurunan terbesar sejak tahun 1980 ditengah kekhawatiran bahwa perusahaan tersebut akan memotong jumlah dividennya untuk membayar biaya kebocoran minyak terbesar dalam sejarah US . Anadarko Petroleum Corp. melemah 19, titik terendah dalam 15 bulan. Exxon Mobil Corp. dan Bank of America Corp. turun pada level 2%. Indeks Standard & Poor's 500 (-0.6%) ke 1,055.69. Dow Jones Industrial Average (-0.4%) ke 9,899.25.
Regional PagiMayoritas saham-saham Asia menguat setelah perekonomian Jepang tumbuh lebih cepat dari yang dilaporkan sebelumnya pada 1Q. Penguatan juga didorong oleh menguatnya harga-harga komoditas. Mitsubishi UFJ Financial Group Inc , bank dengan market value terbesar Jepang, naik sebanyak 1% di Tokyo . Toyota Motor Corp. (+0.3%). Mitsubishi Corp. (+1.2%). BHP Billiton Ltd. (+0.2%) di Sydney. Nikkei (+0.3%) 9,464 S&P/ASX 200 (+0.6%) 4,410 Kospi (-0.11%) 1,645 STI (+0.23%) 2,751
Commodity: Minyak mentah turun untuk pertama kalinya dalam tiga hari di New York setelah Federal Reserve mengatakan ekonomi AS meredam di banyak negara, mengirim signal bahwa permintaan bahan bakar mungkin moderat. Minyak mentah mulai kembali melemah setelah mengalami penguatan sebesar 3.3% kemarin setelah saham US jatuh dalam sector energi dan keuangan dalam rilis survey Fed Beige Book. Fed Chairman Ben S. Bernanke mengatakan pemulihan ini tidak sekuat yang diekspektasi dalam menghadapi risiko dari krisis utang Eropa. Laporan Departemen Energi menunjukkan pasokan bensin yang lebih tinggi dari perkiraan. WTI Crude (-0.6%) $ 73.9/barrel Gold (-0.3%) USD 1,230/t oz CPO (-0.1%) RM 2,544/MT Nickel (+4.3%) USD 19,270/MT Tin (+2.4%) USD 16,325/MT


Economic & Industrial News
Economic: 3 Sektor diperlonggar bagi investor Asean
Investor dari negara-negara Asean yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia diberikan kelonggaran dalam kepemilikan saham melebihi investor asing lainnya pada tiga sektor tertentu. Ketiga sektor tersebut adalah usaha bongkar muat barang (maritime cargo handling services), usaha angkutan laut luar negeri yang tidak termasuk asas cabotage, dan usaha rekreasi golf. Demikian diungkapkan Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar terkait aturan tambahan baru yang tercantum dalam Perpres No.36/2010 tentang Daftar Negatif Investasi (DNI) yang diterbitkan pemerintah hari ini.(bisnis/yc)

Energy: Pembobotan kenaikan TDL dikaji
Setelah kenaikan Tarif Dasar Listrik 10% pasti, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Komisi VII DPR segera membahas soal mengkaji skenario pembobotan kenaikan TDL per golongan pelanggan, terkait rencana penetapan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) mulai Juli tahun ini. Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Kementerian ESDM Jacobus Purwono mengungkapkan kementeriannya telah menyampaikan usulan soal skema kenaikan TDL tersebut kepada Komisi VII DPR. (bisnis/yc)

Economic: LPS Tahan Bunga Penjaminan di 7%
Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) menetapkan bunga penjaminan simpanan yang wajar simpanan rupiah di bank umum periode 15 Mei 2010 - 14 September 2010 sebesar 7%. Bunga wajar simpanan valuta asing sebesar 3,75% dan simpanan di Bank Perkreditan Rakyat sebear 10,25%. Sekretaris LPS Ahmad Fajarprana, mengatakan, kebijakan LPS ini diambil dalam Rapat Dewan Komisioner LPS. (Kontan/nlt)

Energy: Permintaan Minyak Bumi OPEC Menurun
Meski Organisasi Negara Pengekspor Minyak atawa OPEC melihat pertumbuhan ekonomi dunia bakal lebih tinggi ketimbang perkiraan semula, bukan berarti permintaan emas hitam ini bakal bertambah. Dalam laporan resmi OPEC bulan Juni ini, permintaan minyak bumi di semester kedua 2010 ini tidak akan naik. Meski OPEC memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia bakal melonjak jadi 3,8% atau lebih tinggi dari prediksi semula yang sebesar 3,5% di 2010 ini. Penyebabnya adalah krisis Yunani yang diperkiraan punya dampak luas. (Kontan/nlt)

Property: Menkeu: Beli Apartemen Wajib Pakai Rupiah
Menteri Keuangan Agus Martowadojo mengatakan wajib hukumnya bertransaksi di seluruh wilayah RI menggunakan rupiah. Tak ada perkecualian pada wilayah-wilayah yang di situ memang banyak warga asing berkunjung atau bertempat tinggal. Tapi secara umum bahwa tidak akan bisa lagi misal seperti di Batam untuk membeli bunga tapi di quote dalam dolar Singapura. (Vivanews/nlt)

Europe: Larangan Short Selling Se-Eropa di Ambang Pintu
Berlin dan Paris kompak meminta pelarangan sekaligus menunjukan mereka punya visi yang sama. Jerman dan Prancis mendesak komisi Eropa untuk mempertimbangkan larangan transaksi short selling yang berlaku bagi seluruh Eropa. Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy mengeluarkan sebuah pernyataan bersama yang dipublikasikan pemerintah Jerman, kemarin di Berlin . Mereka menegaskan pentingnya kontrol ketat terhadap transparasi transaksi short selling atas saham dan obligasi terutama surat utang negara. (media/aw)


Corporate news
ADHI: Bagi Dividen Rp 28,25 per Saham
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) membagikan dividen sebesar 30 persen atau senilai Rp 49,6 miliar. Pembagian dividen itu telah disetujui rapat umum pemegang saham (RUPS) perseroan hari ini. Dividen yang dibagikan tersebut setara Rp 28,25 per saham. Sementara itu, sebesar 0,5% dari laba bersih atau setara Rp 828 juta dialokasikan untuk Program Kemitraan. Selanjutnya, sebesar Rp 414 juta atau 0,25% dari laba bersih dialokasikan untuk Program Bina Lingkungan. Sisanya sebesar Rp 114,62 miliar atau 68,25% akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk kegiatan usaha perseroan. (Vivanews/nlt)

SMAR: Bagi Dividen Final Rp 75 per Saham
Pemegang saham PT Sinar Mas Agri Resources & Technology Tbk (SMAR) menyetujui agenda pembagian dividen final tahun buku 2009 sebesar Rp 75 per saham. RUPS Tahunan menyetujui penggunaan laba bersih tahun 2009 untuk dana cadangan sebesar Rp 115 miliar serta pembagian dividen final sebesar Rp 75 per saham atau setara dengan 29% dari laba tahun 2009. (Detik/nlt)

BSDE: Bagikan Dividen Rp6 Per Saham
PT Bumi Sepong Damai Tbk (BSDE) akan membagikan dividen sebesar rp6 per saham atau senilai total Rp65,61 miliar, ekuivalen 21% dari laba bersih 2009. Menurut rencana, laba bersih tersebut akan dibagikan pada 20 Juli 2010. (Investor/nlt)

AUTO: TAM incar 64% pasar di segmen medium sedan
PT Toyota Astra Motor (TAM) berambisi meraup 64% pangsa pasar di segmen kendaraan medium sedan melalui model andalannya, All New Camry, pada tahun ini seiring dengan permintaan konsumen yang bertumbuh dan suplai yang stabil dari pabrik di Thailand . Direktur Pemasaran TAM Joko Trisanyoto mengatakan penjualan model Camry saat ini rata-rata 275 unit-300 unit per bulan, lebih baik dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya yang tertekan dampak krisis.(bisnis/yc)

MEDC: Berencana terbitkan MTN dolar AS
PT Medco Energi Internasional Tbk berniat menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) III/2010 seniilai US$50 juta. Hal itu terungkap di dalam riset PT Pemeringkat Efek Indonesia yang dipublikasikan hari ini. Riset itu menetapkan peringkat rencana penerbitan MTN itu pada level idAA-. Recananya emiten akan menggunakan dana dari penerbitan MTN itu untuk merestrukturisasi utangnya (refinancing), investasi, dan modal kerja. Selain itu, perusahaan juga masih memiliki tanggungan MTN I/2009 senilai senilai US$42,1 juta dan MTN seri II/2010 senilai US$57,9 juta. (Bisnis/nlt)

BYAN: Incar 4 KP Baru Tahun Ini
PT Bayan Resources Tbk (BYAN) tengah mengincar empat Kuasa Pertambangan (KP) baru, guna memperkuat bisnis batu bara perseroan di tahun 2010. BYAN juga menargetkan penjualan sebanyak 14 juta ton, dengan orientasi untuk pasar luar negeri. Perseroan juga baru saja menyelesaikan pembangunan pabrik pengolahan batubara, dengan kepemilikan bersama antara perseroan dengan White Energy. Perusahaan mitra perseroan tersebut, menjadi penyedia teknologi coal upgrading. Investasi yang telah dikeluarkan perseroan untuk satu pabrik ini, sekitar US$ 29 juta, dari total investasi US$ 60 juta. Sisanya dimiliki oleh White Energy. (Detik/nlt)

TLKM: Pemerintah Minta Telkom Setor Rp 6,21 Triliun
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana menarik setoran dividen dari PT Telkom (Persero) Tbk (TLKM) maksimal 55 persen dari laba bersih tahun 2009. Total dividen yang bakal disetor sebesar Rp 6,215 triliun. Demikian hal itu dikemukakan oleh Menteri BUMN Mustafa Abubakar. (Detik/nlt)

SMSM: Terbitkan Bond Rp300 Miliar
PT Selamat Sempurna Tbk berencana menetapkan tenor obligasi II/2010 sepanjang 3, 4, dan 5 tahun dengan jumlah maksimal Rp300 miliar. Rencana penerbitan obligasi itu, sudah disampaikan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan dokumennya sudah diproses sejak dikirimkan sebulan yang lalu. (Bisnis/nlt)

MRAT: Bagi Dividen Rp9,82 Per Saham
PT Mustika Ratu Tbk (MRAT) akan membagi dividen Rp4,23 miliar atau sekitar 20% dari laba bersih 2009 yang mencapai Rp21,01 miliar. Dividen itu setara Rp9,82 per saham. Sementara itu, Mustika Ratu akan menggunakan 80% laba bersih tahun lalu sebesar Rp16,8 miliar untuk memperkuat keuangan perusahaan. (Investor/nlt)

ASIA: Kelola Tambang Batubara
PT Asia Natural Resources Tbk (ASIA) akan mengelola tambang batubara berkapasitas 100 juta ton. Perseroan menyiapkan dana US$30 juta atau sekitar Rp276 miliar untuk membangun infrastruktur tambang yang berlokasi di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Pendanaan akan diambil dari pelepasan 35% saham Asia Natural ke investor strategis asal Singapura, Trust Bearing Investment Pte Limited. (Investor/nlt)

MNCN: Mediasi Gagal, Tutut Lanjut Gugat Hary Tanoe
Proses mediasi terkait sengketa kepemilikan saham PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) antara Siti Hardijanti Rukmana (Tutut) dan Hary Tanoe gagal. Dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Tutut menegaskan akan melanjutkan gugatannya. (detik/gps).

BUMI: Utang Berkurang Jadi US$5,4 Miliar
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) segera membayar utang sebesar US$495,89 juta dengan menerbitkan 10% saham baru. Aksi korporasi itu bakal mengurangi total utang perseroan dari US$5,92 miliar menjadi US$5,44 miliar. Bumi akan menerbitkan 1,94 miliar saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu paling lambat 30 Juli 2010. (Investor/nlt)

KIJA: Jababeka Luncurkan Dryport Rp 100 Miliar
PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) akan mengoperasikan kawasan terminal peti kemas (dryport) di Cikarang pada 2H10. Terminal seluas 10 hektar ini menelan investasi berkisar Rp 80-100 miliar. Sekretaris perusahaan Mulyadi Suganda mengatakan, setelah melewati pembangunan dryport selama setahun, akhirnya terminal peti kemas yang bekerja sama dengan pemerintah daerah tersebut bisa terealisasi. (investor/uth)

~eTrading Research~

Tidak ada komentar: