Komoditas
Lebih dari 95% rakyat Krimea memilih untuk bergabung dengan Rusia, sementara hanya 4% yang memilih untuk tetap menjadi bagian dari negara Ukraina. Sehubungan dengan referendum Krimea, Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa menargetkan sanksi seperti, pembekuan aset dan larangan perjalanan untuk 32 pejabat Rusia dan Ukraina. Sanksi-sanksi tersebut dinilai kurang agresif, sehingga menyebabkan harga emas dan minyak relatif stabil.
Output manufaktur AS mencatat kenaikan terbesar dalam enam bulan terakhir, hal ini menunjukkan kegiatan ekonomi AS yang membaik. Indeks kondisi bisnis umum Empire State New York juga naik ke level 5,6% di bulan Maret dari level 4,5% di bulan Februari.
Energi: Turunnya premi risiko menyebabkan harga energi menurun – Harga minyak turun setelah sanksi terhadap ekspor minyak dan gas Rusia tidak diajukan sehingga kekhawatiran para investor pun hilang. Minyak mentah Brent turun lebih cepat dibandingkan minyak mentah AS. Menurut pandangan kami, data ekonomi AS yang baik membuat harga minyak mentah AS relatif stabil.
Logam mulia: Berkurangnya kekhawatiran harga – Harga emas berbalik arah di tengah sanksi yang lebih ringan dari perkiraan telah meredakan kekhawatiran para investor, selain itu para investor juga melakukan aksi ambil untung. Harga perak berada di level USD21 di tengah kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi Cina.
Logam non-besi: Tembaga bergerak sideways – Data manufaktur AS yang kuat membuat harga tembaga menjadi flat. Menurut pandangan kami, tanpa perkembangan positif dari Cina, harga tembaga akan tetap tertekan.
Produk-produk pertanian: Krisis Ukraina membuat harga produk pertanian menjadi lemah – Harga gandum dan jagung turun di tengah berkurangnya kekhawatiran atas krisis Ukraina. Di sisi lain, harga kedelai naik di tengah meningkatnya permintaan Cina akan kedelai AS.
Local flashes
WSKT: WSKT bagikan dividen Rp 11,5 per saham. PT Waskita Karya (Persero) Tbk
(WSKT) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) hari ini, (18/7). Salah satu
agenda yang disetujui dalam rapat tersebut adalah pembagian dividen untuk hasil
kinerja tahun 2013. Jumlah dividen yang dibagikan tahun ini sebesar Rp 110 miliar. 'Ini
senilai dengan Rp 11,5 per saham,' tambah Tunggul Rajagukguk, Direktur Keuangan
WSKT. (Kontan)
ASII: Dua bulan, penjualan mobil ASII naik 11,37%. Penjualan mobil PT Astra
International Tbk (ASII) dalam dua bulan pertama tahun ini mencapai 115.277 unit
atau naik 11,37% year on year (yoy). Dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor
Indonesia (Gaikindo), di bulan Februari saja, ASII mampu menjual 60.454 unit mobil dan
menguasai 54% pangsa pasar nasional. (Kontan)
MIDI: cetak kenaikan laba bersih 49%. PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI)
membukukan kinerja positif untuk tahun buku 2013. Manajemen membukukan
pendapatan Rp 4,96 triliun, naik 28,83% dibanding periode yang sama tahun
sebelumnya, Rp 3,85 triliun. Namun, beban pokok pendapatan MIDI naik 26,8%
menjadi 3,88 triliun dari sebelumnya Rp 3,06 triliun. (Kontan)
TINS: Timah Targetkan Pendapatan Meningkat 33%. PT Timah Tbk (TINS), badan
usaha milik negara di sektor pertambangan, menargetkan pendapatan tahun ini
meningkat 33% menjadi Rp 7,7 triliun dibanding realisasi 2013 sebesar Rp 5,8 triliun.
Sukrisno, Direktur Utama Timah, mengatakan peningkatan pendapatan seiring dengan
target peningkatan volume penjualan timah sebesar 3.623 metrik ton atau naik 15%
dibanding realisasi 2013 sebesar 23.237 ton. (Indonesia Finance Today)
INTP: Indocement Cetak Laba Bersih Rp5,01 Triliun, Tumbuh 5,25%. PT Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) mencetak laba bersih sebesar Rp5,01 triliun sepanjang
2013 atau tumbuh 5,25% dibandingkan dengan posisi 2012 senilai Rp4,76 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis perseroan di Bisnis Indonesia edisi Selasa
(18/3/2014), laba bersih per saham dasar produsen semen itu naik dari Rp1.293,15
menjadi Rp1.361,02. (Bisnis Indonesia)
BBKP: Bank Bukopin Raup Laba Rp910,4 Miliar. PT Bank Bukopin Tbk. membukukan
laba bersih setelah pajak pada periode 2013 mencapai Rp910,47 miliar, meningkat dari
periode sebelumnya yang mencapai Rp814,77 miliar. Direktur Utama Bank Bukopin
Glen Glenardi melaporkan dalam kinerja keuangan perseroan yang dipublikasikan hari
ini, Selasa (18/3/2014), tercatat Laba bersih setelah pajak secara konsolidasi tahun lalu
mencapai Rp934,62 miliar dibandingkan sebelumnya Rp834,7 miliar. (Bisnis Indonesia)
BNGA: CIMB Niaga Perkuat Produk KPR. PT Bank CIMB Niaga Tbk memperkuat
produk kredit pemilikan rumah (KPR) dengan menawarkan skema KPR dengan bunga
tetap. Head of Consumer Lending CIMB Niaga, Tony Tardjo, mengatakan dalam kondisi
ekonomi yang belum stabil seperti saat ini, nasabah cenderung menginginkan skema
pembayaran bunga tetap terutama untuk kredit jangka panjang seperti KPR. (Bisnis
Indonesia)
Technical analysis
Investor sentiment
Nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar yang terus menguat hingga mencapai level Rp 11,235 memberikan sentiment positive pada IHSG sehingga walaupun saat ini IHSG berada pada fase koreksi namun koreksi yang terjadi masih dalam koreksi sehat.
Daily chart
Pergerakan IHSG pada perdagangan kemarin yang mengalami koreksi hingga 1,45% pada level 4,805. Ini merupakan koreksi sehat mengingat pada tanggal 14 Maret 2014 IHSG mengalami kenaikan hingga 3,22%. Indicator stochastic memang keluar dari area overbought dan mengalami deadcross, tetapi MACD masih dalam bullish area serta volume koreksi ini semakin kecil. Sehingga masih membuka peluang untuk menguji
level tertinggi IHSG di 4,902.
3-days chart
Dalam 3 hari terakhir yang kita analisa pada figure 2 maka terlihat jelas bahwa memang saat ini IHSG mengalami fase koreksi. Sejauh ini koreksi yang terjadi masih koreksi sehat, hal ini terlihat pada indicator MACD dan posisi IHSG yang membentuk bullish divergence yang ditunjukkan panah biru. Namun perlu berhati-hati mengingat indicator PSAR dan indicator stochastic yang masih memberikan sinyal bearish.
Dari kedua analisa kita diatas dapat kita simpulkan bahwa peluang penurunan pada daily chart dan 3days chart dapat terjadi namun sudah mulai terbatas.
Stocks on our focus list
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)
Saham AALI mengalami koreksi tipis pada perdagangan kemarin, hanya melemah 0,38% pada level 26,050. Indikator stochastic justru memungkinkan akan terjadinya goldencross. Jika kita menarik garis support dan resistance tampak pada figure 3 maka peluang koreksi masih terbuka dan buy on weakness adalah strategi terbaik.
Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) yang menurun sepanjang tahun lalu tak membuat hasil penjualan PT Astra Argo Lestari Tbk (AALI) melorot. AALI malah membukukan kenaikan pendapatan 12,4% menjadi Rp 12,67 triliun di 2013. Cuma, laba bersih AALI masih turun 25% menjadi Rp 1,8 triliun.
Harga komoditas Crude Palm Oil (CPO) mulai membaik di awal tahun ini. Di bulan Januari 2014, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menjual CPO hingga Rp 896,01 miliar. Angka tersebut naik 11,1% jika dibanding penjualan CPO Januari 2013 senilai Rp 806,1 miliar. Kenaikan nilai penjualan terjadi karena kenaikan harga CPO, yang naik 44,4% dari Rp 6.113 per kilogram menjadi Rp 8.829 per kilogram. Meski nilai penjualannya naik, namun volume penjualan AALI justru turun 23% dari 131.868 ton ke posisi 101.486 ton.
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), emiten perkebunan sawit, menargetkan pabrik pengolahan (refinery) yang sedang dibangun di Mamuju Utara, Sulawesi Barat, dapat beroperasi pada akhir semester I tahun ini. Kapasitas produksi dari pabrik di Mamuju sekitar 2.000 ton per hari.
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)
Saham BBTN pada perdagangan kemarin berhasil menguat 2,31% pada level 1,325 bahkan mampu mencapai 1,355 sebagai level tertinggi. Stochastic telah memasuki overbought sehingga peluang koreksi masih terbuka tetapi ini merupakan kesempatan untuk melakukan buy on weakness.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) manargetkan pemisahan (spin off) unit syariah pada 2015. Untuk itu perseroan akan menggenjot kinerja unit syariah agar pada saat pemisahan sudah bisa mandiri. Direktur Utama BTN, Maryono, dalam keterangannya di Jakarta, mengatakan, tahun 2015 pertumbuhan BTN Syariah ditargetkan mencapai 35 persen dengan kontribusi laba berkisar Rp200 milyar sampai
Rp300 milyar.
Penurunan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) menjadi 4% akan menjadi sentimen utama penguat harga saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) tahun ini. Kualitas aset BTN menunjukkan tren perbaikan setelah NPL berhasil diturunkan menjadi 4% akhir tahun lalu. Sedangkan NPL tahun ini diprediksi turun menjadi 3%. Perbaikan kualitas ini berdampak terhadap penguatan fundamental
perseroan.
Butuh pendanaan, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) akan menerbitkan surat utang atau obligasi. BBTN akan menerbitkan obligasi senilai Rp 500 miliar. Untuk memuluskan aksi korporasi ini, BBTN tengah mencari penjamin emisi pelaksana. "BBTN akan melelang pengadaan lembaga underwriter penerbitan obligasi berkelanjutan II," ujar Direktur Utama BBTN, Maryono.
Musim pembagian dividen telah tiba. Seperti misalnya PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk yang akan menebar dividen senilai Rp 468,64 miliar atau 30% dari total laba bersih BBTN tahun 2013. Besar dividen yang akan dibagikan setara Rp 44,35 per saham. Jika harga saham BBTN Kamis (27/2) ditutup di level Rp 1.080, maka yield yang diberikan mencapai 4,1%. Direktur Utama BBTN Maryono menyebut, pihaknya akan menggunakan 70% keuntungan itu atau Rp 1,09 triliun sebagai dana cadangan umum.
PT Bumi Serpong Damai (BSDE)
Saham BSDE mengalami koreksi sehat pada perdagangan kemarin pada level 1,685 atau terkoreksi 1,46%. Secara teknikal peluang koreksi masih terbuka hingga level 1,600 namun ini merupakan peluang buy on weakness dengan target 1,710 seperti yang digambarkan pada figure 4.
Target pra penjualan atau marketing sales PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) untuk segmen residence atau kawasan hunian pada tahun ini lebih rendah 20 persen ketimbang realisasi pada 2013. Pada tahun lalu, sektor ini menyumbang 72 persen atau sekitar 3,87 triliun rupiah dibandingkan dengan target pra penjualan pada 2014 yang berada di angka 3,09 triliun rupiah.
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) telah mengakuisisi lahan di Kawasan Epicentrum, Rasuna Epicentrum, CBD Kuningan, Jakarta senilain Rp297 miliar atau sekitar Rp35 juta per meter perseginya. Analis Buana Capital Alfred Nainggolan mengatakan bahwa PT BSD terkenal developer yang memiliki cadangan lahan yang banyak. Perlambatan sektor properti tampaknya tak memukul kinerja laba semua emiten tahun 2013 lalu. Tengok saja kinerja PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yang tetap
mendulang keuntungan sebesar Rp 2,4 triliun - Rp 2,6 triliun. Angka tersebut diperkirakan naik 87,5% sampai 103% jika dibanding perolehan laba tahun sebelumnya yang nilainya tercatat Rp 1,28 triliun. Sedangkan pendapatan BSDE tercatat sebesar Rp 5,6 triliun sampai Rp 5,7 triliun.
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menargetkan marketing sales sebesar Rp6 triliun pada tahun 2014. Angka ini naik 11 persen dibanding tahun 2013 yaitu sebesar Rp5,4 triliun. Direktur dan Sekretaris Perusahaan BSDE Hermawan Widjaja mengakui, memang ada penurunan target untuk sektor komersial. Dari tahun 2013, target marketing sales porsinya dari 72 persen dan 2014 menjadi 52 persen. Sedangkan untuk komersial mengalami kenaikan target dari 28 persen tahun 2013 naik ke 48 persen di 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar