Peningkatan Kemakmuran
Bekerja sebagai pegawai ataupun pengusaha merupakan sumber penghasilan setiap orang. Bekerja bukan hanya untuk mencukupi kebutuhan hidup namun juga untuk meningkatkan taraf hidup. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi telah mendorong taraf hidup masyarakat ke tingkat yang lebih baik.
Semakin meningkatnya kesejahteraan masyarakat telah mendorong penjualan 1.2 juta mobil pada tahun 2013, dimana naik 10.2% dibanding tahun sebelumnya. Selama 10 terakhir, rata-rata pertumbuhan penjualan mobil mencapai 16.7%, bahkan bisa menjadi 20.3% bila tidak memperhitungkan
tahun 2008 ketika terjadi krisis keuangan global. Data penjualan mobil pada bulan februari juga sangat baik yakni 111,306 unit, naik 3.5% dari bulan sebelumnya atau 7.7% dari februari 2013. Data penjualan mobil ini juga telah membuat pengaruh positif terhadap Astra International (ASII) yang naik 0.7% dari awal tahun. Kami melihat outlook positif dari ASII dan menyarankan investor memperhatikan saham ini. Sebagai tambahan ASII juga termasuk dalam model portfolio KDB Daewoo Securities Indonesia.
Technical View
Secara teknikal, IHSG Jumat kemarin dibuka dan mengalami penguatan hingga 4,708 namun mengalami pelemahan hingga 4,680 tetapi akhirnya mampu kembali ditutup sedikit menguat ke 4,685 walaupun masih di teritorry negative -0,04%. Teknikal indicator stochastic telah memasuki area overbought indicator MACD walaupun berada di positive area tetapi pergerakannya sudah semakin terbatas. Dari sisi volume tampak terjadi peningkatan perdagangan. Melihat stochastic yang sudah overbought ini maka peluang koreksi menjadi lebih besar terjadi. Untuk perdagangan hari ini, kami perkirakan akan koreksi. adapun support level untuk perdagangan hari ini adalah 4,610 dan resistance level di 4,711. Strategi Buy On Weakness dapat dilakukan menghadapi situasi market yang memasuki fase koreksi sehat seperti IHSG saat ini.
News Recap
DEWA: 2013, Darma Henwa Rugi Bersih US$51,74 Juta. PT Darma Henwa Tbk. (DEWA)
mencatat rugi bersih sepanjang 2013 sebesar US$51,74 juta, terperosok semakin dalam hingga
24,9% dari rugi bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$41,42 juta. Seperti
dikutip dari laporan keuangan, Jumat (7/3/2014), total pendapatan tahun lalu tercatat hanya
US$222,03 juta, turun 33,7% dari 2012 sebesar US$334,99 juta. (Bisnis Indonesia)
PTBA: Buyback Saham, Bukit Asam Siapkan Dana Rp428,3 Miliar. PT Bukit Asam (Persero) Tbk.
berencana kembali akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham dengan alokasi dana
Rp428,3 miliar atau sebanyak-banyaknya 1,53% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Aksi
korporasi itu akan direalisasikan dalam jangka waktu 3 bulan, mulai dari 10 Maret hingga 9 Juni
2014 mendatang. Bukit Asam mempercayakan pelaksanaan pembelian kembali saham itu kepada
PT Danareksa Sekuritas. (Bisnis Indonesia)
ULTJ: Anggarkan US$ 120 juta untuk ekspansi. PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company
Tbk (ULTJ) menganggarkan US$ 120 juta untuk belanja modal (capital expenditure/capex)
dalam tiga tahun ke depan. Pendanaan itu akan digunakan untuk mengembangkan peternakan
sapi termasuk akuisisi lahan. (Kontan)
IMAS: Suntik modal anak usaha. PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) menyuntik modal
salah satu anak usahanya, yakni PT Indomobil Cahaya Prima (ICP). Indomobil Sukses Makmur
secara tidak langsung memiliki 49,2% saham ICP. Santiago Soriano Navarro, Direktur IMAS dalam
pernyataan resminya menjelaskan, ICP telah melakukan peningkatan modal ditempatkan dan
disetor penuh sebesar Rp 7 miliar. (Kontan)
SGRO: Sampoerna Agro Optimistis Produksi 2014 Capai 2 Juta Ton. PT Sampoerna Agro Tbk
(SGRO), emiten perkebunan, optimistis produksi tandan buah segar (TBS) sawit tahun ini bisa
mencapai dua juta ton. Angka tersebut diperoleh dari pernyataan manajemen kalau produksi TBS
tahun ini ditargetkan naik 20% atau sebesar 340 ribu ton menjadi 2,04 juta ton dari produksi 2012
yang sebesar 1,7 juta ton. Michael Kesuma, Head of Investor Relation Sampoerna Agro,
mengatakan kenaikan produksi ditopang perluasan lahan pertanaman sawit perseroan. Ia
menambahkan, untuk produksi 2013 perseroan masih menghitungnya. (Indonesia Finance Today)
MITI: Mitra Investindo (MITI) Reverse Stock Bulan Ini. PT Mitra Investindo Tbk. (MITI) akan
melaksanakan perubahan nilai nominal saham yang dilakukan melalui pengurangan jumlah saham
atau reverse stock pada bulan ini. Seperti dikutip dari keterbukaan informasi yang dipublikasikan
Jumat (7/3/2014), setiap 4 saham yang terdiri dari saham kelas A sebesar Rp50 dan saham kelas B
sebesar Rp5, akan menjadi satu saham. (Bisnis Indonesia)
ECII: Electronic City Buka Toko Pertama di Sulawesi. PT Electronic City Indonesia Tbk. (ECII)
kembali melanjutkan ekspansinya dengan membuka toko pertama di daerah Sulawesi tepatnya di
Kendari, Sulawesi Tenggara. Dengan peresmian toko baru ini, Electronic City telah
mengoperasikan 59 toko yang tersebar di berbagai wilayah antara lain Jabodetabek, Bali, Medan,
Lampung, Serang, Cilegon, Solo, Purwakarta, Bandung, Sumedang, Cianjur, Balikpapan dan
Pontianak. (Bisnis Indonesia)
Market view
Sentiment
Penguatan mata uang Rupiah terhadap US Dollar yang mencapai 11,440 memberikan sentiment positive, selain itu berita tentang rencana Dewan Gubernur Bank Indonesia yang akan merencanakan rapat tentang tingkat suku bunga memberikan sentiment positive dimana diharapkan akan adanya peluang menurunnya suku bunga bank Indonesia sebagai catatan saat ini BI rate berada di level 7.25 % per tahun.
Technical View
Daily Chart
Pergerakan IHSG yang terbentuk pada figure 1 memperlihatkan target IHSG adalah lingkaran biru yang mungkin berkisar 4800 – 4900, namun pada lingkaran abu-abu kita melihat akan adanya koeksi terlebih dahulu. Panjang garis biru adalah sama ekivalen, begitu juga dengan panjang garis hijau yang merupan
ukuran dalamnya level koreksi IHSG yang mencerminkan peluang kenaikan IHSG.
60 Minute Chart
Pada figure 2 kita akan dapat melihat chart IHSG yang memberikan peluang koreksi hingga 4620 terlihat sangat besar, mengingat IHSG telah menemui level resistance yang cukup kuat. Target untuk 60 minute chart adalah kembali level resistance di 4,711. Dari kedua analisa kita diatas dapat kita simpulkan bahwa peluang kenaikan lanjutan pada daily chart dapat terjadi, tetapi peluang koreksi juga terbuka pada 60 minutes chart. Sehingga untuk perdagangan hari ini adalah naik dengan kecenderungan mixed.
Stocks on our focus list
PT Astra Otoparts Tbk
(AUTO)
Saham AUTO memang telah mengalami penurunan sebesar 28,6 % sejak harga tertinggi di 4.775 pada tanggal 28 Oktober 2013 hingga harga terendah di 3.315 pada tanggal 14 February 2014. Penurunan ini telah memakan waktu selama 73 hari dan mempunyai harga tengah di 4,057. Pola pattern Cup and Handle bisa dikatakan terbentuk seperti pada figure 3. Arah kenaikan dapat terjadi dengan mengikuti peluang panah hijau dengan target di 4,080.
Pada tanggal 24 february 2014 saham AUTO mengalami foreign flow hingga Rp 13 M nett buy, dengan broker CITIGROUP securities Indonesia yang melakukan pembelian sebanyak 15.832 lot average harga 3,656 dan disusul oleh Nomura Securities sebanyak 10.000 lot dengan average harga di 3,710. Dengan data diatas diharapkan agar mencoba untuk melakukan strategi buy on weakness di level antara 3,656 dan 3,710. Target PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) untuk bisa mencatatkan pertumbuhan pendapatan di atas pertumbuhan penjualan mobil dan motor pada tahun ini menjadi kenyataan. Di 2013 lalu, AUTO bisa tumbuh hingga 29% ketimbang 2012.
Hingga per akhir Desember 2013, posisi kas dan setara kas perseroan mencapai Rp 1,47 triliun. Angka ini meningkat jika dibandingkan posisi per akhir 2012 yang sebesar Rp 634,65 miliar. Sumber kas ini antara lain berasal dari aktivitas operasi, rights issue, dan pinjaman bank. Perinciannya, nilai arus kas bersih dari aktivitas operasi AUTO tercatat sebesar Rp 551,75 miliar.
PT Wijaya Karya Tbk
(WIKA)
Saham WIKA memang telah mengalami penurunan sebesar 48,3 % sejak harga tertinggi di 2900 pada tanggal 31 Mei 2013 hingga harga terendah di 1350 pada tanggal 28 Agustus 2013. Penurunan ini telah memakan waktu selama 57 hari dan mempunyai harga tengah di 2128. Tetapi saat ini telah berhasil mengalami kenaikan sebanyak 56% yang ditempuh selama 128 hari.
Pada tanggal 28 february 2014 saham WIKA mengalami foreign flow terbesar hingga Rp 60 M net buy, dengan broker J.P Morgan securities Indonesia yang melakukan pembelian sebanyak 280,041 lot average harga 2166 dan disusul oleh Bahana Securities sebanyak 94908 lot dengan average harga di 2163.
Dengan data diatas diharapkan agar mencoba untuk melakukan strategi buy on weakness di level antara 2100 dan 2180.
Langkah anak usaha BUMN, PT Wijaya Karya (Wika) Beton masuk ke papan pencatatan Bursa Efek Indonesia (BEI) kian dekat saja. Anak usaha Pt Wijaya Karya Tbk (WIKA) ini akan menerbitkan 2,04 miliar saham baru melalui penawaran umum perdana saham (IPO). Jumlah itu setara dengan 23,47% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum. Berdasarkan prospektus ringkas perseroan, sekitar 3% atau 61,36 juta saham baru itu akan dialokasikan untuk program employee stock allocation.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) konsisten meraih pertumbuhan kinerja keuangan. Emiten konstruksi plat merah ini meraih laba bersih senilai Rp 569,94 miliar di
2013. Ini tumbuh 19,73% dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2012 yang senilai Rp 476 miliar.
Pertumbuhan laba terjadi seiring kenaikan penjualan bersih. Tahun lalu, WIKA meraih penjualan senilai Rp 11,88 miliar, tumbuh 19,98% dibandingkan realisasi 2012 yang senilai Rp 9,91 triliun.
PT Adaro Energy Tbk
(ADRO)
Saham ADRO memang telah mengalami penurunan sebesar 28,6 % sejak harga tertinggi di 4.775 pada tanggal 28 Oktober 2013 hingga harga terendah di 3.315 pada tanggal 14 February 2014. Penurunan ini telah memakan waktu selama 73 hari dan mempunyai harga tengah di 4,057. Pola pattern Cup and Handle bisa dikatakan terbentuk seperti pada figure 3. Arah kenaikan dapat terjadi dengan mengikuti peluang panah hijau dengan target di 4,080.
Pada tanggal 28 february 2014 saham ADRO mengalami foreign flow hingga Rp 26M nett buy, dengan broker Morgan Stanley Asia Indonesia yang melakukan pembelian sebanyak 209,178 lot average harga 992 dan disusul oleh Bahana Securities sebanyak 77362 lot dengan average harga di 962. Dengan data diatas diharapkan agar mencoba untuk melakukan strategi buy on weakness di level antara 992 dan 962.
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) memproyeksikan produksi batubara hingga mencapai 54 juta-56 juta ton tahun 2014. Target produksi ini lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi produksi batubara tahun 2013 yang hanya 52,27 juta ton, bahkan lebih tinggi juga dari 2012 yang hanya 47,19 juta ton.
Meski mendapat tekanan dari perekonomian global, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menutup tahun 2013 dengan cukup baik. Berdasarkan laporan kuartalan yang dirilis, Senin (4/2), emiten batubara ini berhasil menjual 14,36 juta ton pada kuartal IV-2013, atau naik 1,8% dibanding kuartal
sebelumnya. Dengan pencapaian tersebut, Adaro pun berhasil menutupi target 2013 dengan menjual total 53,57 juta ton batubara, atau naik 10% year-on-year (yoy).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar