Pengaruh cuaca terhadap pasar finansial
El Niño dan La Niña akan menjadi salah satu dampak besar bagi pasar financial global. Fenomena El Niño akan menghangatkan bagian timur dan bagian tengah dari Samudra Pasifik, sementara La Niña akan menghangatkan bagian barat. Pergeseran pola cuaca yang dibuat oleh El Niño dan La Niña mengakibatkan
perubahan ekstrim pada temperatur dan cuaca di banyak daerah; dari sangat panas ke sangat dingin dan dari hujan lebat sampai kemarau. Fenomena-fenomena ini tidak terlihat sejak pertengahan tahun 2012, tetapi pada tahun ini bisa dilihat bahwa ada banyak cuaca-cuaca yang tidak seperti biasanya seperti kekeringan ekstrim di Brazil dan Asia Tenggara, hujan besar dan banjir di Inggris, cuaca dingin yang ekstrim di US, dan panas yang ekstrim di Australia. National Weather Climate Prediction Centre di US memperkirakan 50% kemungkinan El Niño akan kembali, bahkan ahli meteorologi lainnya memperkirakan 70% sampai 80%. Jika perkiraan ini benar, maka 2015 bisa menjadi waktu yang paling panas.
Perubahan cuaca tentunya akan mempengaruhi produksi agrikultur global, dampak khusus akan mempengaruhi secara langsung ke negara-negara yang ekonominya ditopang oleh produksi-produksi agricultural. Negara-negara tersebut akan mengalami goncangan yang cukup besar dan mempengaruhi
perekonomian negara, contohnya ekspor dan impor. Tanda peringatan bahwa El Niño akan datang bisa dilihat dari naiknya harga komoditas agrikultur seperti gula dan gandum. Dengan prediksi akan adanya perubahan cuaca ini, kita menyarankan investor untuk melihat saham-saham yang terkait dengan minyak
kelapa sawit (Crude Palm Oil). Menurut Malaysian Palm Oil (MPOC), Indonesia dan Malaysia adalah dua negara yang menjadi kunci dari persediaan minyak kelapa sawit, dimana kedua negara tersebut mengkontribusi sampai 85% minyak kelapa sawit dunia. Kita memprediksi bahwa tanda-tanda kedatangan El Niño akan menendang harga minyak kelapa sawit di minggu-minggu kedepannya. Untuk itu disarankan untuk melihat saham-saham seperti AALI, SMAR, dan LSIP.
Local flashes
BRMS: Bumi Resources Rugi US$ 58 Juta Investasi di Afrika. PT Bumi Resources
Minerals Tbk. (BRMS), emiten di bawah Grup Bakrie, mendivestasikan kepemilikan
sahamnya pada dua perusahaan pertambangan di Afrika dan mengalami kerugian
US$ 58 juta atau sekitar Rp 655 miliar dari divestasi tersebut. BRMS melepaskan
seluruh kepemilikannya pada tambang bijih besi yang berlokasi di Mauritania, Afrika
Utara pada perusahaan lokal bernama Rubis International Ltd. (Bisnis Indonesia)
ISAT: Asosiasi Satelit Sayangkan Pencabutan Lisensi Indosat. Industri satelit nasional
dikhawatirkan akan menderita kerugian dengan pencabutan lisensi PT.Indosat Tbk atas
slot 150,5 bujur timur (BT). Ketua Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI), Dani Indra
Widjanarko menilai dasar pencabutan lisensi ini juga tidak kuat, karena tidak ada aturan
yang dilanggar oleh Indosat. Group Head Satelit Indosat Antonius Ardian Bermana
mengatakan meski dipastikan kehilangan lisensi slot satelit, pihaknya optimis lini bisnis
satelit perusahaan akan berjalan normal. (Bisnis Indonesia)
BTEL: Esia membidik target 13 juta pelanggan. Operator seluler Esia, PT Bakrie
Telecom Tbk (BTEL), menargetkan jumlah pelanggan tahun ini bisa mencapai 13 juta
pelanggan. Hingga akhir 2013, jumlah pelanggan perseroan mencapai 12 juta
pelanggan. Pencapaian jumlah pelanggan di 2013 hanya tumbuh tipis dibanding pada
2012 yang mencapai 11,7 juta pelanggan. Direktur Utama Esia Jastiro Abi menyatakan,
pertumbuhan tipis pada 2013 karena pada tahun lalu perseroan sedang gencar lakukan
revitalisasi. "Revitalisasi masih terus berlangsung, tapi kami optimistis dengan strategi
fokus pada layanan Over The Top (OTT), pelanggan kami bisa tumbuh sejuta tahun ini,"
kata Jastiro Abi, Rabu (3/4). (Kontan)
NISP: OCBC NISP Tak Pusingkan Pungutan OJK. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan
mengenakan pungutan terhadap industri jasa keuangan mulai tahun 2014 ini.
Pungutan tersebut akan digunakan untuk membiayai kegiatan OJK dalam pengawasan
dan pengaturan industri keuangan. Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk Rama Pranata
Kusumaputra mengatakan, pihaknya tidak mempersoalkan pungutan tersebut karena
memang telah diatur dalam undang-undang. (Kompas)
BBNI: Kredit infrastruktur Bank BNI melaju 22%. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI)
mencatatkan realisasi penyaluran kredit untuk proyek infrastruktur sebesar Rp 53,1
triliun pada tahun lalu. Realisasi ini menunjukkan pertumbuhan year on year (YoY) 22%
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Menurut Tribuana Tunggadewi, Sekretaris
Perusahaan BNI, penyaluran kredit infrastruktur tersebut meliputi berbagai proyek di
bidang konstruksi, transportasi, pembangkit listrik, telekomunikasi, dan sektor energi
minyak dan gas. (Kontan)
JTPE: Laba Bersih Jasuindo Tiga Perkasa Melorot 3,99%. Laba bersih PT Jasuindo Tiga
Perkasa Tbk. (JTPE), industri dokumen niaga terintegrasi, mengecil 3,99% menjadi Rp
40,9 miliar pada 2013 dari laba bersih tahun sebelumnya Rp 42,6 miliar. Penurunan
laba bersih terjadi karena membesarnya beban pokok pendapatan. Beban pokok
penjualan pada 2013 sebesar Rp456,49 miliar, meningkat 46,98% dari beban pokok
penjualan 2012 sebesar Rp310,57 miliar. (Bisnis Indonesia)
ABMM: ABMM refinancing utang US$ 312 juta. PT ABM Investama Tbk (ABMM)
kembali melakukan strategi "gali lubang tutup lubang" untuk mengurangi beban
keuangan. Emiten yang tergabung dalam Grup Trakindo ini telah menarik satu fasilitas
pinjaman senilai US$ 312 juta. Strategi refinancing ini sejatinya sudah dikaji ABMM
sejak tahun lalu. Soalnya, beban keuangan yang mesti dibayar ABMM terus meningkat
dari setiap periode keuangan. Di tahun 2013, ABMM menanggung beban keuangan
senilai US$ 59,62 juta, naik 39,54% dibandingkan 2012 yang US$ 42,72 juta. Kenaikan
beban keuangan ini menjadi salah satu faktor penggerus laba bersih ABMM. (Kontan)
Technical analysis
Investor sentiment
Sentimen pemilu yang telah dekat yang tersisa hanya dua hari perdagangan saja membuat peluang naik dapat terjadi pada perdagangan minggu ini.
Daily chart
Ada yang cukup menarik jika kita melakukan analisa chart daily pada IHSG pada chart 1, dimana jika kita melakukan analisa dengan menggunakan MA 20 maka terlihat bahwa IHSG telah melakukan 3 kali rebound pada level ini sesuai dengan panah hijau. Memang saat ini dalam fase koreksi dimana level MA 20 berpeluang diuji. Hal ini didukung oleh indicator stochastic yang telah melakukan dead cross. Namun indicator MACD masih berada di area positif sehingga strategi buy on weakness dapat dilakukan untuk antisipasi pada level MA 20 IHSG akan melakukan rebound kembali.
60 minutes chart
Pada analisa chart 2 yang merupakan analisa 60 menit kita melihat bahwa indicator stochastic justru berhasil melakukan golden cross, indicator MACD juga berpeluang untuk melakukan golden cross. Sehingga jika kita melihat panah hijau peluang koreksi sehat dapat terjadi lalu IHSG akan kembali naik. Sehingga untuk perdagangan hari ini IHSG pada awal perdagangan berpeluang koreksi sehat lalu akan kembali ditutup naik.
Stocks on our focus list
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
Saham AKRA pada minggu lalu mengalami kenaikan sebesar 0,82 % setelah pada akhir perdagangan jumat lalu mengalami koreksi sebesar 1,11% ditutup pada level 4,875. Namun melihat stochastic yang telah goldencross dan MACD yang berpeluang memasuki area bullish serta didukung indicator yang juga berpeluang menguji resistance , maka peluang saham AKRA untuk naik minggu ini dapat terjadi.
Banyak tantangan yang bakal dihadapi industri BBM dan industri penunjangnya pada tahun ini. Namun, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) optimistis bottom line perusahaannya bisa tetap positif. "Dengan asumsi kondisi ekonomi stabil, kami perkirakan laba bersih perusahaan bisa naik sekitar 15%-20%," ujar Suresh Vembu, Direktur Keuangan AKRA
AKR Land Development, salah satu anak usaha AKR Group, berencana mengambangkan kawasan pusat bisnis (central business district/CBD) dengan investasi mencapai Rp3 triliun di Manado, Sulawesi Utara. Managing Director AKR Land Development Widijanto mengatakan langkah tersebut dilakukan untuk melengkapi pengembangan kota mandiri Grand Kawanua International City sejak 2007 di pusat kota Manado. Dia menjelaskan CBD tersebut akan dikembangkan di atas lahan seluas 40 hektare menghadirkan 6 menara perkantoran yang akan didukung oleh sejumlah tower apartemen, pusat perbelanjaan, hotel dengan fasilitas meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE), taman hiburan dan rumah sakit. Menurutnya,
pengembangan tersebut akan dilakukan dalam lima tahun ke depan.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
Saham PGAS pada perdagangan minggu lalu tidak mengalami kenaikan maupun koreksi tetap ditutup pada level 5,125. Masih berada pada trend kenaikannya sehigga pada minggu ini peluang kenaikan saham PGAS dapat terwujud.
Indikator stochastic mendukung kenaikan dengan sinyal goldencross (lingkaran biru), indicator MACD juga berpeluang melakukan goldencross (kotak hitam).
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) membuat program 1 juta sambungan gas baru ke rumah-rumah tangga. Targetnya, di 2016 program ini bakal rampung dilaksanakan. Bagaimana caranya? Direktur Utama PGN Hendi Priyo Santoso mengatakan, syarat agar program ini bisa terlaksana adalah, pertama harus ada kemudahan perizinan dan kerjasama dengan pemberi izin di berbagai wilayah. Lalu harus ada permintaan dari daerah-daerah secara langsung kepada PGN, dan terakhir bergantung kepada kecepatan PGN menyambungkan saluran gas.
Sebagaimana diketahui, BUMN migas seperti PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara juga mengembangkan compressed natural gass (CNG) untuk transportasi. Meski demikian, Dahlan mengaku tidak bisa mengintervensi harga gas, lantaran hal tersebut merupakan kewenangan dari BPH Migas."Jadi sebaiknya untuk bisa mengembangkan itu (BBG) untuk bisa sampai ke masyarakat, jangan sampai pelaksananya itu mengalami kerugian," terang Dahlan.
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)
Saham TLKM mengalami kenaikan sebesar 2,7 % pada minggu lalu ditutup pada level 2,275. Sehingga pada minggu ini sangat besar mengalami kenaikan mengingat pada chart 5 kita bisa melihat indicator stochastic dan indicator MACD mengalami goldencross.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menyetujui pembagian dividen Rp 9,9 triliun atau Rp 102,3 per saham. Jumlah dividen ini naik 19% dari dividen tahun sebelumnya. Dividen ini dibagikan dalam bentuk dividen tunai reguler dan dividen tunai spesial.
Telkomsel menyatakan siap untuk mengimplementasikan teknologi generasi keempat, 4G LTE, di seluruh Indonesia. Teknologi ini didukung oleh ekosistem DNA (Device Network Applications) yang mampu memberikan pengalaman baru mobile digital lifestyle kepada masyarakat Indonesia. Direktur Utama Telkomsel, Alex J Sinaga, menuturkan pihaknya berterima kasih kepada pemegang saham perseroan yang telah memberikan dukungan penuh atas rencana Telkomsel untuk menjadi pioneer 4G LTE di Indonesia.
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) akan lebih dalam menancapkan penetrasinya di bisnis teknologi informasi (TI). Perusahaan plat merah ini akan menggenjot bisnis layanan TI divisi korporasi (enterprise) dan small medium enterprise atau industri kecil dan menengah (IKM). Telkom menargetkan, divisi ini bisa meraup pendapatan Rp 10,1 triliun sampai akhir tahun ini. Angka itu naik 4,1% dari perolehan tahun lalu yang sebesar Rp 9,7 triliun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar