BEST OFFER EVER

Fee Buy-Sell: 0,15%-0,25% sampai dengan 0,08%-0,18% minimum deposit 10 JUTA RUPIAH

20140328

Merket Outlook

Gas alam: alternatif sumber energi baru Indonesia 


Meningkatnya konsumsi bahan bakar minyak (BBM) Indonesia sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. BBM sebagai sumber energi dibutuhkan untuk mendukung ketersediaan listrik untuk rumah tangga &  industri  dan konsumsi domestik seperti transportasi. Sayangnya  produksi minyak Indonesia kian menurun sehingga mengharuskan Indonesia mengimport minyak mentah.

Batubara sebagai sumber energi alternatif dinilai mampu menggantikan peran BBM dalam mendukung ketersediaan listrik. Namun demikian, batubara belum dapat digunakan untuk tujuan transportasi. Alternatif sumber energi yang dimiliki Indonesia adalah gas alam. Harga yang lebih murah dari bahan bakar minyak, dampak ekologi yang lebih kecil, dan pengelolaan yang relatif mudah seperti penyimpanan dan pengangkutan menjadikan gas alam patut dipertimbangkan sebagai energi masa depan Indonesia.  

Meskipun Indonesia memiliki cadangan gas alam yang cukup  banyak (terbesar ke-12 di dunia), namun  gas alam Indonesia belum dimanfaatkan dengan baik. Sekitar 50.3% dari produksi gas alam Indonesia yang digunakan untuk konsumsi, sisanya diekspor. Minimnya konsumsi domestik pada gas alam terkait dengan
belum memadainya infrastruktur gas di seluruh wilayah Indonesia. Komitmen pemerintah untuk mengembangkan infrastruktur gas, akan secara signifikan meningkatkan permintaan gas alam baik untuk industri, rumah tangga maupun transportasi.Dari sisi penawaran, Pemerintah berupaya untuk  menumbuhkan
minat swasta dan asing dalam kegiatan eksplorasi dan produksi  gas melalui kebijakan terkait renegosiasi kontrak beli gas pada harga yang lebih tinggi.  

Perusahaan Gas Negara (PGAS.IJ) adalah perusahaan terbuka yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Negara Republik  Indonesia. Sebagai distributor dan transmitor gas, PGAS bersama dengan Pertamina akan menjadi tulang punggung dalam penggunaan gas alam sebagai sumber energi alternatif.
Fasilitasterintegrasi yang dimiliki PGAS seperti jaringan pipa gas,  Floating Storage Regasification Unit (FSRU), Mobile Refueling Unit (MRU), dsb menjadikan PGAS sebagai pemain terdepan dalam industri gas alam nasional.





Local flashes 


IPO: WIKA Beton Tawarkan Saham IPO Rp 590 per Lembar. PT Wijaya Karya Beton
Tbk telah menetapkan harga saham perdana di harga Rp 590 per saham. Penetapan
harga ini dilakukan berdasarkan  pertimbangan nilai valuasi Perseroan, target
penerimaan dana IPO, serta komposisi permintaan kepemilikan saham Perseroan oleh
asing, lokal serta ritel. Perseroan telah melaksanakan paparan publik pada tanggal 4
Maret 2014, dilanjutkan dengan roadshow domestik pada tanggal 5–7 Maret 2014
serta roadshow internasional pada tanggal 10–14 Maret 2014 di Kuala Lumpur,
Singapura dan Hong Kong. (Detik Finance)

SGRO: Laba Bersih Sampoerna Agro 2013 Anjlok 64,2%.  Emiten perkebunan PT
Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) membukukan laba bersih 2013 sebesar Rp 120,38 miliar.
Jumlah tersebut turun 64,2% dari perolehan laba bersih tahun sebelumnya sebesar Rp
336,29 miliar. Berdasarkan laporan keuangan 2013 yang dipublikasikan Kamis
(27/3/2014), penurunan tersebut seiring dengan penurunan pendapatan. Pada tahun
lalu, Sampoerna Agro mencetak pendapatan Rp 2,56 triliun, turun 14,38% dari Rp 2,99
triliun pada tahun sebelumnya. Laba operasi juga menyusut 51,44% menjadi Rp 236,28
miliar dari Rp 486,59 miliar. (Bisnis Indonesia)

PTBA: Bukit Asam Bagikan Dividen Rp 1 Triliun.  PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
membagikan dividen sebesar Rp 1 triliun kepada pemegang saham. Pembagian dividen
itu setara dengan 55% dari laba bersih yang diperoleh perseroan pada 2013.
Sementara itu, terkait dengan rencana  perusahaan untuk melebarkan investasi di
Myanmar, PTBA segera menandatangani nota kesepahaman proyek PLTU batubara di
Myanmar dengan Kementerian Energi Myanmar pada April depan, sehingga kontruksi
proyek ketenagalistrikan tersebut bisa digarap pada 2015. (Berita Satu, Bisnis Indonesia)

KAEF: Sinyal merger Kimia Farma dan Indofarma menguat.  Konsolidasi dua
perusahaan farmasi pelat merah, yakni PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma
Tbk (INAF), semakin dekat. Sinyal ini semakin menguat dengan adanya perubahan
jajaran direksi di kedua perusahaan tersebut. Pada Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) di kedua perusahaan tersebut, seluruh jajaran direksi Indofarma yang lama
dicopot dan digantikan oleh para petinggi Kimia Farma. Direktur Utama Kimia Farma,
Rusdi Rosman mengakui, pergantian direksi ini adalah salah satu inisiatif untuk
mempercepat proses konsolidasi. (Detik Finance)

ROTI: Pendapatan Nippon Indosari Tumbuh 26,4%. Sepanjang tahun lalu PT Nippon
Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan
sebanyak 26,42% di tahun lalu menjadi Rp 1,5 triliun dari perolehan sebelumnya Rp 1,2
triliun. Sedangkan laba bersih perusahaan dengan merek dagang Sari Roti ini tumbuh
tipis 5,9% dari Rp 149,15 miliar menjadi Rp 158,01 miliar. (Bisnis Indonesia)

KRAS: Krakatau Steel Keberatan Subsidi Listrik Industri Dicabut. PT Krakatau Steel
Tbk (KRAS) keberatan atas kebijakan pemerintah yang mencabut subsidi listrik industri
skala besar seperti golongan I-3 yang telah terdaftar di bursa saham, dan industri
golongan I-4 di tahun 2014. Pencabutan subsidi listrik dapat berpengaruh terhadap
kinerja perseroan. Menurutnya ada beberapa alasan mengapa pencabutan subsidi listrik
dirasa cukup berat. Alasan pertama karena melemahnya nilai tukar rupiah dan kedua
adalah naiknya upah tenaga kerja. Bila rupiah terus mengalami fluktuasi, bisa
menyebabkan ketidakpastian dalam berusaha. (Detik Finance)

BJTM: Bank Jatim siap menebar dividen Rp 605 miliar. PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Timur Tbk (BJTM) atau akrab disebut Bank Jatim memutuskan untuk membagi
dividen sebesar Rp 605 miliar atau setara 73,5% dari laba bersih yang tercatat di 2013
Rp 824,3 miliar. Besaran dividen tersebut juga setara dengan Rp 40,61 per saham.
(Kontan)




Technical analysis 


Investor sentiment 

Situasi di Crimea yang kembali menjadi topic penting memberikan sentiment negatif akan memburuknya situasi. Sentiment negative juga datang dari Rusia yang GDP diperkirakan hanya 0,6% pada tahun 2014.

Daily chart 

Pada chart 1 kita dapat melihat analisa teknikal IHSG, dimana saat ini secara indicator telah berhasil goldencross. Namun indikator MACD masih berada di bearish area. Jika kita menarik garis merah sebagai level support maka tampak jelas bahwa saat ini IHSG tepat berada di level support. Potensi kenaikan dapat kita tetapkan pada garis hijau yang merupakan resistance line.



4-days chart 

Pada chart 2 yang merupakan analisa IHSG dalam 4 hari perdagangan ini, tampak bahwa perdagangan kemarin berhasil mencapai level 4.757 sebagai level tertinggi dalam satu minggu ini. Namun indicator PSAR telah memberikan sentiment negative (lingkaran biru). Indikator stochastic juga telah deadcross (lingkaran merah), sedangkan indicator MACD juga telah deadcross (kotak kuning). Sehingga sangat jelas bahwa
untuk perdagangan hari ini IHSG akan turun.
Dari analisa kita diatas dapat kita simpulkan bahwa peluang  penurunan dapat terjadi pada perdagangan hari ini.






Stocks on our focus list 


PT Gudang Garam Tbk (GGRM) 

Pergerakan saham GGRM dapat kita lihat pada chart 3, dimana saat ini indicator saham GGRM secara stochastic memberikan sinyal uptrend (lingkaran merah), sedangkan indicator MACD berpeluang untuk melakukan goldencross (kotak biru). Indikator PSAR malah sudah melakukan  goldencross (lingkaran hijau).  Dengan demikian,  jika kita melihat posisi harga saham GGRM yang tepat berada di titik  resistance garis hitam.

Sedangkan, GGRM saat ini juga berada diatas MA 20 dan MA 50, maka semakin yakinlah kita bahwa saham GGRM telah berada di bullish trendnya.

Letusan Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur turut membuat aktivitas produksi PT Gudang Garam Tbk (GGRM) terganggu. Debu vulkanik dari gunung yang meletus pada Kamis (13/2) ini mengganggu kegiatan operasional perusahaan rokok yang lokasinya berjarak 38 kilometer dari pusat letusan. Hal ini diungkapkan Heru Budiman, Sekretaris Perusahaan Gudang Garam dalam keterangan resminya. Ia mengatakan, produksi
perseroan tidak berjalan maksimal akibat debu vulkanik yang menganggu fasilitas produksi.






PT Waskita Karya Tbk (WSKT) 

Saham WSKT pada chart 4 memberikan peluang kenaikan harga seperti diindikasikan pada  panah hijau. Harga saat ini tepat berada di garis support merah. Indikator stochastic memberikan sinyal uptrend (lingkaran merah), sedangkan indicator MACD masih mengeluarkan sinyal bearish (kotak kuning).  

Volume konsolidasi  turun sangat tajam, ini menandakan semakin dekatnya kemungkinan telah berakhirnya trend konsolidasi saham WSKT (panah biru). Namun memang indicator PSAR masih berada pada bearish zone.

Kontraktor pelat merah PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) akan membagikan dividen sebesar Rp110 miliar dengan payout ratio 30% dari total laba bersih tahun buku 2013 sebesar Rp  367,97 miliar. Direktur Keuangan Waskita Karya Tunggul Rajagukguk menuturkan dividen yang dibagikan itu setara dengan Rp 11,5 per saham.

PT Waskita Karya (persero) Tbk berupaya memperkuat struktur permodalannya pada tahun ini. Perseroan berencana menerbitkan obligasi senilai  Rp  1 triliun  pada pertengahan Juni 2014. Dana ini akan digunakan untuk membiayai ekspansinya di bidang energi dan properti.  Hingga saat ini, perseroan masih mengaji rencana penerbitan obligasi tersebut. Kami akan menggunakan skema penawaran umum berkelanjutan (PUB).  “Jadi tidak serta-merta langsung diterbitkan  Rp 1  triliun”,  kata Direktur Keuangan Waskita Karya, Tunggul Rajagukguk, kepada wartawan, di Jakarta.






PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) 

Analisa saham BSDE dapat kita lihat pada chart 5, dimana saat ini indikator stochastic masih memberikan sinyal uptrend (lingkaran merah),  indikator volume yang semakin mengecil saat fase  konsolidasi yang terjadi pada saham BSDE ini (panah biru),  dan indikator MACD masih berada di area downtrend (kotak kuning).
Pada chart 5 terlihat bahwa harga berada di atas MA 20 dan MA 50, sehingga peluang naik (panah hijau) dapat terjadi jika telah mencapai support garis hitan dan garis merah yang merupakan level entry.

Sinar Mas Land, melalui BSD City akan memasarkan kluster terbaru dari kawasan hunian exclusive Greenwich Park, yakni Cluster Whelford. Hunian terbaru ini berada di lokasi strategis karena tergabung dalam kawasan hunian terbaru BSD City, Greenwich Park, yang berada di area High Value (kawasan elite BSD dan sekitarnya), memiliki jalur ganda antara jalur bandara dan jalur alternative. Ishak Chandra, Managing Director Corporate Strategy and Services Sinar Mas Land mengatakan Sinar Mas Land melalui
kluster Whelford memberikan konsep terbaru  sebuah hunian dengan memberikan kenyamanan layaknya resort bintang lima.

Kinerja emiten properti milik grup Sinarmas cukup positif. Hal ini tampak dari hasil kinerja PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dan PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) sepanjang tahun lalu. BSDE membukukan kenaikan laba bersih hingga 110% dari Rp 1,28 triliun menjadi Rp 2,69 triliun di 2013. Pertumbuhan laba bersih ini ditopang dari pendapatan usaha yang naik  54,3% menjadi Rp 5,74 triliun. Berbeda dengan BSDE, pendapatan DUTI hanya naik tipis 1,91% menjadi Rp 1,6 triliun. Untungnya, DUTI mampu berhemat
sehingga beban pokok pendapatan perusahan ini turun 14,49% menjadi Rp 440,95 miliar. Karena itu, DUTI mampu mencatatkan kenaikan laba kotor sebesar 10,48% menjadi Rp 1,16 triliun.




20140327

Market Outlook

Setiap prajurit butuh seragam 


Krisis di Crimea yang semakin memanas sepertinya akan mengundang perang dingin berikutnya. Tetapi untungnya ketegangan ini tidak  membesar  dan menjadi perang berdarah. Setiap negara mempunyai kekuatan militer masing-masing untuk mempertahankan  negara itu  sendiri dari serangan luar.  Hal  ini
mendorong sebuah negara untuk  mengalokasikan sebagian dari anggaran tahunan untuk militer mereka.

Sebagai produsen seragam militer di Indonesia, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL IJ) berpotensi untuk mendapat keuntungan karena naiknya pengeluaran di bidang militer. SRIL terbukti  sebagai  salah satu produsen seragam militer terbaik, mengingat  fakta bahwa SRIL  tengah memasokkan produknya ke 30 negara. Di awal Februari tahun ini, SRIL telah memenangkan pesanan seragam sekitar 2,1 juta dari Jerman dan Malaysia yang bernilai sekitar US$23  juta  (pesanan tersebut direncanakan akan selesai  di pertengahan tahun  ini). Selain seragam militer, SRIL juga memproduksi seragam kantoran, benang tekstil, dan busana
fashion lainnya. Perseroan mengekspor 70% produknya ke negara lain, dimana 30% dari produk tersebut merupakan seragam militer.

Di delapan hari perdagangan terakhir, saham perusahaan ini telah turun sampai 25% atau Rp205 dibawah harga IPO Rp 240 di 17 Juni 2013. Pada 3Q13, SRIL mencatatkan pendapatan sebesar  Rp3,7  trilliun (naik 27,6% YoY) dan laba bersih naik 53,1% dibandingkan dengan tahun sebelumnya  sebesar  Rp243
milyar. Kapasitas perusahaan ini juga diperkirakan naik dua kali lipat  tahun ini, yang mana akan  membantu pihak manajemen untuk mencapai target bisnis mereka di 2014.  (Pertumbuhan  pendapatan  dan laba bersih tahunan masing-masing 20% dan 37%).
Dari perdagangan terakhir, saham SRIL diperdagangkan di P/E 11,8x. Meskipun tekanan  untuk menjual tetap ada, kita merekomendasikan  investor untuk melakukan strategi bottom fishing.




Local flashes 

BUMI: Bayar Rp 5 Triliun, Bakrie Resmi  'Cerai' dengan Asia Resources Minerals.
Pembayaran yang dilakukan Grup Bakrie ini mengakhiri kongsi panjang dengan ARM
(dulu bernama Bumi Plc) dan investor asal Inggris, Nathaniel Rothschild. Seperti dikutip
dari Reuters, Rabu (26/3/2014), dalam rencana perceraian yang disepakati sejak
Desember ini, ARM akan melepas 29.2% saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kepada
Grup Bakrie. Transaksi pemisahan dengan Grup Bakrie ini telah disetujui Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Asia Resources  pada 17 Desember 2013.
Syaratnya, Bakrie harus menyetor dana tunai pembelian 29% saham PT Bumi
Resources Tbk (BUMI) milik Asia Resource senilai US$ 501 juta. (Detik Finance)

MDLN: Laba Bersih MDLN Meroket Sembilan Kali Lipat.  Sepanjang 2013, PT
Modernland Realty Tbk (MDLN) mencatatkan lonjakan laba bersih hingga hampir 9,5
kali lebih besar dari tahun sebelumnya. Berdasarkan pengumuman resmi perseroan,
laba bersih MDLN per akhir September 2013 mencapai Rp 2,45 triliun. Sedangkan, pada
2012, laba bersih MDLN hanya Rp 260,52 miliar. (Kontan)

GJTL: Ekspor lesu, kinerja GJTL menggelinding ke bawah.  Mengutip laporan
keuangan per akhir Desember 2013, laba bersih GJTL hanya tercatat sebesar Rp 120,33
miliar. Padahal, pada tahun 2012, produsen ban ini mampu mencatat laba bersih
hingga Rp 1,13 triliun. Penyebabnya, penjualan bersih perseroan turun tipis dari Rp
12,57 triliun menjadi Rp 12,35 triliun. Penurunan penjualan ini dipicu penjualan ekspor
yang sedikit melandai dari Rp 4,53 triliun menjadi Rp 4,07 triliun. Di saat yang sama,
beban penjualan meningkat, yakni dari Rp 490,42  miliar menjadi Rp 707,85 miliar.
(Kontan)

UNVR: Pendapatan Unilever Tumbuh 12,6%.  PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR)
berhasil meraup pendapatan penjualan sebanyak Rp30,76 trilliun sepanjang 2013 atau
tumbuh sebanyak 12,67% dibandingkan yang diperoleh di 2012 sebanyak Rp27,3 triliun.
Dalam laporan keuangan perseroan yang dirilis Rabu (26/3/2014), emiten produsen
kosmetik dan alat rumah tangga itu juga mencatatkan pertumbuhan laba bersih
sebesar 10,53% dari Rp4,84 triliun menjadi Rp5,35 triliun. (Bisnis Indonesia)

BBRI: BRI Sebar Dividen Rp 6,35 Triliun.  Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
(RUPST) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menetapkan dividen atau payout ratio
sebesar 30% dari laba bersih tahun buku 2013 atau sekitar Rp 6,35 triliun. Sementara
itu, sebesar 21% atau sekitar Rp 4,44 triliun akan digunakan sebagai cadangan guna
mendukung investasi. Adapun perseroan menetapkan sebesar 49% atau sekitar Rp
10,37 triliun sebagai laba ditahan dari laba bersih tahun buku 2013 yang sebesar Rp
21,16 triliun. Pada tahun 2010 dividen BRI Rp 93,01 per lembar saham, tahun 2011 Rp
122,28 per lembar saham, tahun 2012 Rp 225,3320 per lembar saham dan tahun 2013
Rp 257,3271 per lembar saham. (Kompas)

GDST: Beban Penjualan  Turun, Laba Gunawan Dianjaya Melesat 97,21%.  PT
Gunawan Dianjaya Steel Tbk. (GDST) mencetak laba bersih Rp91,88 miliar sepanjang
tahun lalu atau melonjak 97,21% dari pencapaian 2012 sebesar Rp46,59 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis, Rabu (26/3/2014) perseroan, laba bersih per
saham dasar perusahaan baja yang berbasis di Surabaya, Jawa Timur itu naik dari Rp6
menjadi Rp11. (Bisnis Indonesia)

BJTM: Bank Jatim Bagi Deviden Rp605,8 Miliar. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Timur Tbk (BJTM) membagikan deviden tunai 73,5% atau Rp605,8 miliar dari laba
bersih tahun lalu sebesar Rp824,3 miliar.  Direktur Utama Bank Jatim Hadi Sukrianto
menguraikan pembagian deviden tunai Rp605,8 miliar disepakati dalam rapat umum
pemegang saham dan Rp210,2 miliar untuk cadangan umum. (Bisnis Indonesia)
 


Technical analysis 


Investor sentiment 
Komentar President Mario Draghi yang menyatakan bahwa Bank Central Eropa tidak melihat adanya gejala yang bisa memburuk dikarenakan tingkat deflasi menjadi angin segar  bagi market eropa yang disambut market asia dengan adanya pengharapan stimulus dari China.

Daily chart 
IHSG kembali mengalami kenaikan seperti yang kita perkirakan kemarin, hal  ini dapat kita lihat pada chart 1. Indikator stochastic telah melakukan  goldencross (lingkaran merah), indicator MACD walaupun masih berada di downtrend area tetapi sudah mulai melandai, serta volume penurunan yang semakin kecil. Jika kita lihat secara Ichimoku tampak bahwa IHSG berada diatas awan yang menandakan bullish trend  sedang
berlangsung. Garis kuning merupakan garis support saat ini dengan target kenaikan sesuai panah biru yaitu resistance garis hitam. IHSG berada diatas MA 50 dan MA 20.




3-days chart 
Pada chart  3 kita akan melihat chart IHSG selama 3 hari perdagangan.  Dimana indicator MACD berada di bullish area (kotak hitam), indikator stochastic telah memasuki area overbought (lingkaran merah) serta adanya lonjakan volume pada perdagangan memasuki sesi terakhir. Garis merah yang merupakan garis resistance telah berhasil ditembus bahkan sempat mencapai level tertinggi di 4,744. Peluang panah biru untuk kembali melanjutkan kenaikan dapat terjadi.
Dari analisa kita diatas dapat kita simpulkan bahwa peluang kenaikan dapat terjadi pada perdagangan hari ini.




tocks on our focus list 


PT Astra International Tbk (ASII) 

Pergerakan saham  ASII dapat kita analisa pada chart  3, dimana indicator stochastic memang telah memasuki area oversold, namun berpeluang untuk goldencross (lingkaran merah), sedangkan MACD telah memberikan sinyal bearish (kotak hitam).
Dari sisi volume tampak bahwa masa penurunan ini juga terjadi pada volume yang juga menurun (panah biru).

Jika kita melihat posisi harga saat ini terlihat bahwa saham ASII baru saja terlepas dari masa konsolidasi yang cukup panjang (kotak hitam), jika kita tarik garis trendline merah sebagai  support level pertama maka masih mempunyai peluang untuk ditembus.
Support level berikutnya adalah garis kuning dengan arah penurunan panah biru walaupun potensinya masih relative kecil. Namun jika berhasil rebound maka target kenaikan panah merah merupakan garis resistance hijau.

Penjualan mobil PT Astra International Tbk (ASII) dalam dua bulan pertama tahun ini mencapai 115.277 unit atau naik 11,37% year on year (yoy). Dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), di bulan Februari saja, ASII mampu menjual 60.454 unit mobil dan menguasai 54% pangsa pasar nasional. Jumlah itu naik 16% dari periode yang sama tahun lalu. Di bulan  Februari tahun lalu, pangsa pasar mobil ASII hanya 50%.

PT Astra International Tbk. Honda Sales Operation Makassar menargetkan layanan segmen purna jual pada tahun ini bakal dapat meraup pendapatan Rp125 miliar. Angka tersebut meningkat sekitar 20% seiring dengan estimasi pertumbuhan enjualan sepeda motor hingga sekitar 50% di wilayah penjualan meliputi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Maluku. Sinyo Kalangi, Marketing Manager Astra Honda Sales Operation Makassar, mengatakan layanan  purna jual meliputi penjualan suku cadang maupun oli resmi sepeda motor Honda.





PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) 

Saham BBRI pada chart 4 mempunyai  indicator stochastic yang telah goldencross (lingkaran merah), sedangkan indicator MACD berada di bearish area (kotak hitam). Namun volume juga mengalami penurunan  seperti yang kita tandai dengan panah biru.MA 50 tepat berada diposisi harga saat ini begitu  juga dengan indikator Ichimoku yang menyatakan bahwa saat ini saham BBRI masih dalam trend bullishnya.  

Indikator PSAR masih memberikan sinyal dan harapan untuk kembali mencoba harga di 10,500 yang merupakan harga tertinggi terdekat yang pernah dicapai oleh saham BBRI.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) belum berencana menaikan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR). Achmad Baequni, Direktur Keuangan BRI, menyampaikan, pihaknya akan menaikan suku bunga KPR jika bank-bank besar sudah menaikkan bunga rumah. Nah, saat ini bunga KPR BRI bermacam-macam mulai dari 9,5%-10,25% tergantung dari jenis program. Ada yang bunga KPR tetap sebesar 9,5%-10% untuk 2 tahun, kemudian akan diberikan bunga berjalan setelah masa berlaku program habis

Ambisi Bank Rakyat Indonesia (BRI) memiliki anak usaha baru mengalami kemajuan. Menu utama Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Rabu (26/3) esok adalah pembahasan rencana akuisisi BRI. Sofyan Basir, Direktur Utama BRI, mengatakan pihaknya menargetkan tahun ini adalah tahun penggenapan akuisisi. Saat ini BRI telah masuk proses pengkajian. Ada dua objek akuisisi, yakni sekuritas dan asuransi.





PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) 

Analisa saham PGAS dapat kita lakukan pada figure 5, dimana indicator stochastic saat ini memberikan sinyal goldencross (lingkaran merah). Sedangkan indicator MACD masih berada di bearish area. Volume penurunan juga mengalami penurunan yang signifikan. Sehingga peluang panah biru pada harga untuk menunjukkan trend kenaikan dapat terjadi.

Dari MA 50 terlihat bahwa harga tepat berada di posisi support level. Jika kita menarik garis low to low maka kita mendapatkan garis merah yang merupakan support level saham PGAS. Sedangkan dari sisi indicator ichimoku terlihat bahwa saham PGAS berada diatas awan yang mengindikasikan trend bullish.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meresmikan sambungan baru gas rumah tangga dari (PGAS) kepada masyarakat Malaka Jaya Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur. Dalam sambutannya, Dahlan berharap agar harga gas PGAS tidak terlalu mahal. Pasalnya, dikhawatirkan perusahaan BUMN itu bisa merugi. Menteri BUMN Dahlan Iskan mendukung penuh agresi Perusahaan Gas Negara (PGN)
memasang satu juta sambungan baru gas alam ke rumah tangga. Menurut Dahlan, ini langkah strategis dalam konteks penghematan negara dan pemanfaatan energi alternatif.

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) meluncurkan program pemasangan satu juta sambungan gas  rumah tangga di seluruh Indonesia. Program yang dikemas dengan tajuk "PGN Sayang Ibu" itu dimulai tahun ini dan berlanjut pada tahun-tahun berikutnya. Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso mengatakan bahwa Program PGN Sayang Ibu diluncurkan untuk mempercepat penyaluran gas bumi ke rumah tangga. Untuk memperkuat ketahanan energi nasional, pemanfaatan gas bumi merupakan solusi yang paling tepat," ujarnya di Jakarta.






20140325

Market Outlook

Value for money 

Di Jakarta, terdapat sekitar 68 mall yang cukup terkenal. Bila Ditambah dengan mall lainnya maka akan berjumlah 180. DI antara mall-mall tersebut, kita dapat melihat berbagai jenis mall mulai dari Cilandak Town Square (merek-merek terjangkau) sampai Pacific Place (merek-merek mewah). Menurut kami, alasan
utama berbagai jenis mall dibangun di Jakarta dikarenakan populasi kelas menengah yang berkembang. Para pengembang properti bertaruh pada kenyataan bahwa masyarakat kelas menengah akan mengarah ke pengeluaran yang lebih tinggi. Kami setuju dengan pandangan konsensus yang menyatakan bahwa meningkatnya kekayaan kelas menengah akan mendorong tingkat konsumsi  swasta. Namun, kami berpendapat bahwa tren belanja konsumen selalu berubah.

Menurut pandangan kami, pada saat ini konsumen telah menjadi semakin cerdas dan sensitif. Dengan kata lain, menghabiskan banyak uang untuk barang berkualitas terbaik adalah tren masa lalu. Hal ini dapat dilihat dari iPhone yang menunjukkan pertumbuhan penjualan sebesar 7% tahun lalu, tetapi berada jauh dari pertumbuhan penjualan ponsel pintar global yang mencapai 34%. Selain itu, Samsung Electronics juga mencatat perlambatan pertumbuhan pendapatan sejak 2011, yang merupakan indikasi yang jelas bahwa konsumen lebih memilih untuk membeli produk yang menawarkan pengalaman serupa dengan harga
yang wajar.

Menurut laporan Euromonitor, pasar barang mewah di Indonesia diperkirakan akan tumbuh 10% pada tahun 2013.  Kami tidak berpendapat bahwa prospek untuk merek-merek mewah di Indonesia sudah pudar. Oleh karena itu, kami lebih tertarik dengan perusahaan yang memproduksi barang-barang terjangkau
kepada pasar massal seperti barang konsumsi (INDF, UNVR), farmasi (KLBF, KAEF), dan utilitas (JSMR, PGAS).




Local flashes 


BWPT: Laba Bersih BW Plantation (BWPT) Merosot 30,67%. PT BW Plantation Tbk.
(BWPT), perusahaan  perkebunan kelapa sawit, mendulang laba bersih pada 2013
sebesar Rp181,78 miliar, turun 30,67% dari laba bersih 2012 sebesar Rp262,18 miliar.
Laba bersih turun lantaran laba usaha turun 21,97% menjadi Rp325,6 miliar dari tahun
sebelumnya sebesar Rp417,29 miliar. (Bisnis Indonesia)

TOTL: 2013, Laba Bersih Total Bangun Persada (TOTL) Naik 17,31%. Laba bersih PT
Total Bangun Persada Tbk. (TOTL) membukukan pertumbuhan laba bersih 17,31%
sepanjang tahun lalu. Berdasarkan laporan keuangan 2013 yang dirilis Senin
(24/3/2014), laba bersih emiten jasa konstruksi itu tercatat Rp213,17 miliar, naik dari
Rp181,72 miliar pada 2012. (Bisnis Indonesia)

DSNG: Laba Bersih Dharma Nusantara Turun 15%. PT Dharma Nusantara Tbk (DSNG)
mencatatkan laba usaha sebesar Rp657 miliar pada 2013, naik 33% dibandingkan
Rp494 miliar pada periode sebelumnya. Sementara itu, laba bersih perusahaan turun
15% menjadi Rp216  miliar  pada tahun lalu dari Rp252  miliar  pada 2012. (Bisnis
Indonesia)

AISA: Genjot pendapatan, AISA resmikan pabrik baru.  PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk
(AISA) kian mantap mengembangkan bisnis pengolahan beras. Setelah punya dua
pabrik pengolahan beras di Cikarang dan Cikampek, Jawa Barat, AISA kini meresmikan
pabrik pengolahan beras yang berlokasi di Sragen, Jawa Tengah. Pabrik baru AISA  itu
berkapasitas produksi 240.000 ton beras per tahun. Jumlah tersebut dua kali lipat lebih
besar dari dua pabrik sebelumnya. (Kontan)

UNTR: Februari, penjualan alat berat UNTR turun 25,64%.  PT United Tractors Tbk
(UNTR) gagal mempertahankan kinerja penjualan alat berat merek "Komatsu".
Berdasarkan data yang dirilis di situs resmi UNTR, penjualan alat berat di Februari 2014
hanya mencapai 374 unit. Perolehan ini turun 25,64% dari kinerja Januari 2014 yang
sebanyak 503 unit. Anjloknya penjualan ke sektor pertambangan menjadi penyebab
utama buruknya performa UNTR di Februari. (Kontan)

ADHI: Adhi Karya Gandeng Operator MRT Singapura Bangun Monorel Jabodetabek. 
PT Andhi Karya Tbk (ADHI) menjalin kerjasama dengan SMRT untuk mengoperasikan
dan mengembangkan monorel Jabodetabek fase I. SMRT merupakan operator MRT
(Mass Rapid Transit) di Singapura. Proses pembicaraan dengan SMRT sampai saat ini
masih berlangsung. Namun secara detail, bentuk kerjasama antara ADHI dan SMRT
belum diatur. (Detik Finance)

PWON: Laba Pakuwon Jati Tumbuh 51%. Emiten bidang properti, PT Pakuwon Jati
Tbk (PWON), membukukan laba bersih Rp1,13 triliun pada 2013 tumbuh 51%
dibandingkan tahun sebelumnya Rp748 miliar. Direktur Investor Relation Pakuwon Jati
Irene Tedja menguraikan pertumbuhan laba yang signifikan didapat dari pendapatan
Rp3,03 triliun naik 40% dibanding periode sebelumnya Rp2,16 triliun. (Bisnis Indonesia)
 



Technical analysis 


Investor sentiment 
Belum adanya sentimen positive maupun sentiment negative membuat pergerakan IHSG masih dalam range yang sempit. Investor masih terfokus pada proses kampanye yang saat ini sedang berlangsung untuk menentukan president yang akan datang.

Intraday chart 
Pada perdagangan hari ini dapat kita analisa secara intraday  seperti  pada  chart  1 dimana IHSG dibuka dan mengalami penurunan hingga 4,695 sebagai level terendah kemarin lalu kembali naik menjelang penutupan pada level 4,727 dan akhirnya ditutup pada level 4,720. Indikator PSAR memberikan sinyal bearish, indicator MACD berada di downtrend, serta indicator stochastic yang telah memasuki area overbought. Sehingga untuk perdagangan besok cukup berat bagi IHSG untuk mampu melanjutkan kenaikan.




Volume figure chart 
Pada chart 2, kita akan melihat volume figure dari IHSG yang saat ini telah berada di level  volume transaksi yang terbanyak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa saat ini merupakan level support terhadap IHSG. Level volume terbanyak berikutnya adalah level 4,400 yang akan menjadi level support berikutnya jika IHSG gagal mempertahankan level 4,650 sebagai batas support.

Dari analisa kita diatas dapat kita simpulkan bahwa peluang penurunan mungkin terjadi mengingat indicator stochastic yang memasuki overbought.





Stocks on our focus list 


PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) 

Saham UNVR saat ini berada area normal yang antara strong support pada garis biru dan resistance yang sedikit lemah yang kita tandai dengan garis hitam. Hal ini dapat kita lihat pada figure 3. Indikator stochastic yang kita tandai dengan kotak hijau baru saja keluar dari area oversold. Sedangkan indicator MACD masih berada di bearish area sehingga buy on weakness sementara dapat kita lakukan dengan level entry pada
27,700.

Indikator MACD yang ditandai oleh lingkaran biru  telah memberikan sinyal deadcross, namun volume penurunan ini juga semakin kecil sehingga membuat peluang teknikal rebound terbuka. Apalagi posisi indicator stochastic yang memungkinkan untuk goldencross.

Pada tahun ini PT Unilever Indonesia Tbk telah mampu meningkatkan pendapatan dari 23.5T menjadi 27.3T. Hal paling mengesankan, perusahaan telah mampu mengurangi persentase biaya penjualan yang terdiri dari efiseinsi untuk penjualan, biaya umum dan administrasi dari 27,91% menjadi 27,23%. Ini adalah driver yang menyebabkan pertumbuhan bottom line dari 4.2T ke 4.8T.

Pada tanggal 13 Maret 2014 saham UNVR mengalami foreign flow yang cukup besar dimana asing net buy sebesar 40 M.  Dengan broker CS yang melakukan  pembelian terbanyak hingga 34,332 lot dengan average 28,373.




PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP) 

Pergerakan saham INTP dapat kita lihat pada figure 4 dimana saat ini indicator stochastic telah melakukan goldencross (lingkaran biru). Sedangkan indicator MACD berada pada bullish area. Sehingga peluang kenaikan panah hijau dapat terjadi dengan target adalah garis merah yang merupakan garis resistance.

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) pada 2014 sebesar Rp4,5 triliun. Executive Director Chief Operator Officer PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Christian Kartawijaya mengatakan, belanja modal pada tahun lalu sebesar Rp2,19 triliun. Sepanjang tahun ini meningkat adi Rp4,5 triliun.

Margin laba bersih PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) sepanjang tahun  lalu mengalami penyusutan. Tercatat, per akhir 2013, margin laba bersih perseroan sebesar 26,8%. Sebagai perbandingan, pada 2012, margin laba bersih produsen semen Grup Salim ini mencapai 27,53%. Hal ini lantaran ada pembengkakan di sejumlah pos beban, sedangkan pendapatan hanya naik tipis

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) mencetak laba bersih sebesar Rp5,01 triliun sepanjang 2013 atau tumbuh 5,25% dibandingkan dengan posisi 2012 senilai Rp4,76 triliun. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis perseroan di Bisnis Indonesia pada tanggal 18 Maret 2014, laba bersih per saham dasar produsen semen itu naik dari Rp1.293,15 menjadi Rp1.361,02. Dari segi pendapatan, Indocement membukukan pertumbuhan 8,1% menjadi Rp18,69 triliun dari tahun sebelumnya Rp17,29 triliun




PT Tambang Bukit Asam (PTBA) 

Indikator saham PTBA dilihat dari stochastic yang telah goldencross beberapa hari yang lalu, kemudian MACD yang baru saja goldencross, memberikan sinyal positif untuk pergerakan lanjutan. Hal ini dapat kita lihat pada figure 5. Peluang untuk menembus garis resistance (garis hijau) sangat terbuka lebar dengan target di 9,600.

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) tengah bersiap menambah cadangan maupun produksi batubara lewat akuisisi areal tambang baru. Rencananya, perusahaan pelat merah tersebut akan segera menuntaskan proses akuisisi beberapa izin usaha pertambangan (IUP) baru di Sumatra maupun Kalimantan pada tahun 2014 ini. Joko Pramono, Corporate Secretary PTBA mengatakan, dari 14 areal tambang yang telah melalui proses kajian, beberapa di antaranya akan dilanjutkan pada tahapan uji tuntas atau kegiatan due diligence. "Tapi, jumlahnya belum saya bisa sebutkan. Yang jelas, kami harapkan akan selesai tahun ini," kata dia.

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berencana melakukan pembelian kembali saham perseroan (buyback) sekitar 1,53% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Periode pelaksanaan buyback dilakukan pada 10 Maret 2014-9 Juni 2104. Untuk melaksanakan buyback ini, perseroan menyiapkan dana sekitar Rp 428,33 miliar. Dana buyback ini berasal dari saldo laba yang belum dicadangkan senilai Rp 1,61 triliun pada 31 Desember 2013.  Pembelian kembali saham Perseroan akan dilakukan dengan harga lebih rendah, atau saham dengan harga penawaran yang terjadi sebelumnya. Perseroan pun telah menunjuk PT Danareksa Sekuritas untuk melakukan pembelian kembali saham.




20140320

Market Outlook

Acara harus tetap berlanjut 


Sudah lebih dari 10 tahun saya tidak menonton film pada program televisi (TV), hal ini dikarenakan saya tidak suka iklan-iklan  televisi menggangu waktu santai saya. Sebagai penonton, mungkin Anda juga merasakan hal yang sama seperti saya. Namun, tanpa iklan, perusahaan stasiun TV tidak dapat menghasilkan uang dan mempertahankan program acaranya. Iklan TV merupakan salah satu metode promosi kepada publik yang paling efektif. Meskipun memakan biaya yang besar, iklan TV termasuk murah bila  menghitung biaya per penonton. Karena alasan inilah, pangsa pasar iklan TV mencapai 69% dari iklan media pada
tahun 2012 menurut Media Partner Asia, diperkirakan akan meningkat sebesar 70,4%.

Dalam hal memasang iklan, Indonesia masih tergolong rendah bila dibandingkan dengan negara-negara lain (lihat  tabel). Dari 10 stasiun TV hanya 7 stasiun TV yang terdaftar sebagai perusahaan publik melalui perusahaan holding, yaitu MNCN, VIVA, SCMA, dan EMTK. Di antara perusahaan-perusahaan tersebut,
MNCN merupakan pemimpin pasar dengan 3 stasiun TV (RCTI, Global TV, dan MNC TV) dengan pangsa pasar sebesar 40% menurut Nielsen. Selain stasiun TV, MNCN juga memiliki stasiun radio,  koran & majalah, web berita, dan lainnya. Perusahaan tersebut mencatat pertumbuhan pendapatan secara CAGR selama 5 tahun terakhir sebesar 10%, sementara pertumbuhan laba bersih CAGR berada di level 34%. Sebagian besar pendapatan tersebut berasal dari pendapatan iklan yang berkontribusi sebesar 87,6%. Pada saat ini, MNCN diperdagangkan di harga 2.660 dengan P/E 22,2x yang lebih rendah dibandingkan SCMA (35,0x), EMTK (28,9x), dan VIVA (158,5x).




Local flashes 

IPO: Lorena Lepas 42,86% Saham ke Publik. PT Eka Sari Lorena Transport melepas
sebanyak-banyaknya 150 juta saham dalam rangka penawaran saham perdana (initial
public offering/IPO) perusahaan bus antar kota antar provinsi (AKAP) itu. Dalam
prospektus yang dirilis hari ini, Rabu (19/3/2014), jumlah itu setara dengan 42,86% dari
total modal ditempatkan dan disetor yang merupakan saham baru dari portepel
dengan nilai nominal Rp500 setiap saham. (Bisnis Indonesia)

IPO: Wika Beton Tetapkan Harga IPO Rp590 per Saham.  PT Wijaya Karya (Wika)
Beton Tbk. menetapkan harga penawaran saham perdana (initial public offering/IPO)
sebesar Rp590 per saham atau cenderung ke batas kanan dari kisaran indikatif  yang
sebelumnya ditawarkan Rp470 hingga Rp630 per saham. (Bisnis Indonesia)

BSDE: Laba bersih 2013 BSDE meroket 110%.  PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
mencatatkan kenaikan laba bersih signifikan sepanjang tahun 2013. Laba bersih
perusahaan Grup Sinarmas  ini naik hingga 110% dari Rp1,28 triliun menjadi Rp 2,69
triliun. Meroketnya laba bersih ini ditopang pendapatan usaha perseroan. Per akhir
Desember 2013, pendapatan BSDE tercatat naik 54,3% menjadi Rp 5,74 triliun.
(Kontan)

PGAS: PGN Teken 17 Kontrak Jual Beli Gas. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
melakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan pelanggan baru
sektor industri di wilayah Tangerang, Banten melalui SBU Distribusi Wilayah I. Tercatat,
ada 17 pelanggan baru yang akan menerima pasokan gas dari PGN dengan volume
550.000 meter kubik per bulan (m3/bulan) dengan periode kontrak selama 5 tahun.
PGN menargerkan akan ada penambahan 19 pelanggan lain sektor industri di
Tangerang pada 2014. (Bisnis Indonesia)

TOBA: Toba Bara bangun pabrik pengolahan kelapa sawit. Perusahaan pertambangan
batubara, PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) semakin serius mengembangkan bisnis
sawit hingga ke hilir. Setelah pada 19 Juni 2013 lalu mengakuisisi PT Perkebunan
Kaltim Utama I, kini TOBA bersiap membangun pabrik kelapa sawit. Untuk
merealisasikan pembangunan pabrik di lokasi Kaltim Utama I itu, Toba Bara bakal
mengalokasikan dana sekitar US$ 9 juta atau sekitar 38% dari total belanja modal
tahun 2014 yang mencapai US$ 15 juta-US$ 24 juta. (Kontan)

WINS :  Wintermar Jamin Pinjaman Anak Usaha US$3,85 juta.  PT Wintermar
Offshore Marine Tbk. (WINS) memberikan jaminan untuk kepentingan anak usahanya,
PT Sentosasegara Mulia Shipping dalam pemenuhan kewajiban pembayaran kredit
kepada DBS Bank Ltd. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan Wintermar Nely
Layanto dalam keterbukaan informasi, Selasa (18/3/2014). Sentosasegara telah
menandatangani facility agreement dengan DBS pada 12 Maret 2014. (Bisnis Indonesia)

ISAT: Indosat jual 70% sahamnya di TBIG ke investor Asia.  PT Indosat Tbk (ISAT)
telah menjual 5% kepemilikannya di PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
Perjanjian tersebut telah terjadi pada 14 Maret lalu. Secara keseluruhan, ISAT memiliki
239,82 juta lembar saham TBIG. Di situ, 70% pembeli saham TBIG atau 167,87 juta
lembar merupakan investor Asia. Kemudian, investor asal Amerika Serikat mengambil
23% atau 55,15 juta lembar saham. (Kontan)



Technical analysis 


Investor sentiment 
Walaupun sentiment positif datang dari Crimea yang menjadi  bagian dari Russia,
belum mampu memberikan sentiment positif yang berarti yang mampu menggerakkan
market agar naik lebih tinggi.

Daily chart 
Analisa IHSG yang dapat kita lakukan pada figure 1 adalah analisa trendline, dimana
saat ini IHSG berada di titik  support yang penting untuk arah selanjutnya. Garis biru
dan garis hijau merupakan support kuat IHSG sehingga menjadi level penting dimana
jika breakdown akan membuat IHSG memasuki fase bearish dan gagal
mempertahankan fase bullish yang terjadi saat ini.




2-days chart 
Pada perdagangan 2 hari ini dapat kita analisa sesuai dengan figure 2 dimana level garis
biru merupakan level resistance yang penting bagi IHSG untuk ditembus. Namun jika
gagal mempertahankannya maka IHSG akan menembus support yang sangat kuat
dimana garis hijau dan garis merah. Breakdown ini akan membawa IHSG ke dalam fase
konsolidasi bearish panjang.

Dari kedua analisa kita diatas dapat kita simpulkan bahwa peluang penurunan pada
daily chart dapat terjadi namun pada 2-days chart penurunan sudah sangat terbatas.





Stocks on our focus list 


PT United Tractor Tbk (UNTR) 

Saham UNTR dapat kita analisa pada figure 3 dimana terlihat bahwa masih mempunyai potensial upside hingga resistance level garis hijau, sedangkan support level berada pada garis biru.

Bisnis pertambangan yang melambat tahun lalu berimbas terhadap kinerja PT United Tractors Tbk (UNTR) tahun 2013. Pendapatan perusahaan alat berat ini turun 8,8% dari tahun 2012 lantaran penjualan alat berat merosot. Tahun lalu, pendapatan anak usaha PT Astra Internasional Tbk ini sebesar Rp 51 triliun. Adapun pendapatan 2012 sebesar Rp 55,95 triliun.Sara K Loebis, Sekretaris Perusahaan United Tractors
mengatakan, pendapatan perusahaan yang turun ini sebagai imbas bisnis batubara yang cenderung lesu tahun lalu.

PT United Tractors Tbk (UNTR) per 31 Desember 2013 hanya membukukan laba senilai Rp4,83 trilyun. Berarti keuntungan yang diraih anak perusahaan PT Astra International Tbk (ASII) itu menyusut 16 persen dibandingkan per 31 Desember 2012 sejumlah Rp5,78 trilyun.Vice President Director UNTR, Gidion Hasan dalam siaran pers di Jakarta, mengungkapkan, kinerja perseroan mengalami penurunan karena segmen usaha mesin konstruksi dan pertambangan melemah. Menurut Gidion, pendapatan usaha yang
diraih perseroan sepanjang tahun lalu mencapai Rp51,01 trilyun atau berkurang 9 persen dari tahun sebelumnya Rp55,95 trilyun. Pendapatan dari segmen mesin konstruksi menyusut 29 persen menjadi Rp15,64 tri;trilyun atau sekitar 31 persen dari total pendapatan.

Perbaikan kinerja PT United Tractors Tbk (UNTR) tidak hanya terjadi di bisnis alat berat. Bisnis pertambangan batubara anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini pun menunjukkan pertumbuhan. Di Januari 2014, UNTR berhasil menjual 824.000 ton batubara yang berasal dari empat tambang, yakni PT Prima Multi Mineral (PMM), PT Tuah Turangga Agung (TTA), PT Duta Nurcahya dan Grup Asmin Bara.



PT Sumarecon Agung Tbk (SMRA) 

Saham SMRA masih berada jalur uptrendnya, hal ini dapat kita liat pada figure 4, dimana potensial upside masih ada namun buy on weakness adalah langkah terbaik dengan target adalah garis resistance hijau.

Pengembang properti, PT Summarecon Agung Tbk masih merampungkan desain dan konsep gedung perkantoran yang akan dibangun di kawasan Slipi, Jakarta Barat. Selain perkantoran, di proyek yang menempati lahan sekitar 1,2 hektare (ha) itu juga dibangun hotel bintang empat. Konsep perkantoran masih dibahas, kalau bisa inginnya perkantoran sewa,ujar Johannes Mardjuki, presiden direktur PT Summarecon Agung Tbk kepada Investor Daily, di Jakarta, belum lama ini

Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), menggelontorkan dana sekitar 1,1 triliun rupiah untuk menuntaskan aksi anorganiknya di wilayah selatan Jakarta dan Bandung. Hingga saat ini, perseroan telah mengakusisi lahan seluas 200 hektare (ha) di wilayah Bandung, Jawa Barat, dan sekitar 300 ha untuk lahan yang terletak di wilayah selatan Jakarta. Aksi ini merupakan kelanjutan dari rencana perseroan membangun kawasan kota mandiri di kedua wilayah tersebut. Untuk Bandung, kami sudah akuisisi
sekitar 700 miliar rupiah, sedangkan di wilayah selatan Jakarta menghabiskan dana sekitar 400 miliar rupiah, kata Direktur Utama Summarecon Agung, Johanes Mardjuki, kepada Koran Jakarta.

PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) berencana mengembangkan kota mandiri di kota Bogor dan Bandung. Summarecon berencana memulai penjualan di tahun 2014. Proyek SMRA lainnya yaitu Harris Hotel dan Pop Hotel Kelapa Gading dijadwalkan rampung tahun 2014. Sedangkan Movenpick Hotel di Bali ditargetkan selesai tahun 2015. Target penjualan PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) pada 2013 sebesar Rp4 triliun tidak tercapai karena kinerja pengembang properti yang dikenal dengan proyek township di Kelapa Gading, Jakarta Utara ini terhambat masalah perizinan lahan. Johanes Mardjuki, Direktur Utama Summarecon Agung, mengatakan, hingga Desember 2013 pihaknya baru bisa mencapai nilai penjualan sekitar Rp3,3 triliun. Menurutnya, izin pembebebasan lahan di Kelapa Gading menjadi salah satu faktor penghambat.



PT Bank Negara Indonesia (BBNI) 

Saham BBNI masih berada pola uptrendnya namun saat ini berada di fase konsolidasi, hal ini dapat kita lihat pada figure 4. Garis biru merupakan  level support yang menjadi target untuk entry price dan garis merah merupakan support kuat yang menjadi target entry price berikutnya dengan target adalah garis resistance hijau.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) tak seoptimis tahun lalu mengucurkan kredit korporasi. Krishna R Suprapto, Direktur Bisnis BNI, memproyeksikan pertumbuhan kredit korporasi maksimal 12% di tahun ini. Pertumbuhan kredit jauh lebih rendah dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan kredit korporasi yang tumbuh hingga 55,4% di tahun  lalu. Per Desember 2013, Bank BNI mencatat kredit korporasi sebesar Rp
112,23 triliun, sedangkan tahun sebelumnya Rp 72,23 triliun.

PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah mengaku siap untuk mengikuti proses divestasi saham jika induk perusahaan, yakni PT BNI (Persero) Tbk menghendaki untuk melepas sebagian saham BNI Syariah.  BNI sudah berpengalaman soal divestasi, misalnya, seperti BNI Life. Artinya, BNI tidak alergi  terhadap divestasi,ujar Direktur Utama BNI Syariah, Dinno Indiano, di Jakarta, belum lama ini.

Kinerja tahun 2013 sangat terkendala lantaran adanya gejolak perekonomian global, yang mengakibatkan ketatnya likuiditas pasar. Namun, meski adanya gejolak, kinerja BNI Syariah memenuhi target. Direktur Utama BNI Syariah Dinno Indiano saat paparan Kinerja 2013 melanjutkan, mengenai pertumbuhan pembiayaan di 2013 yang meningkat 47,3 persen menjadi Rp11,2 triliun telah mendorong peningkatan aset
perusahaan menjadi Rp14,7 triliun atau meningkat 38,2 persen (year-on-year).

Bank Negara Indonesia (BNI)  berhasil mencatatkan pertumbuhan pembiayaan perdagangan (trade finance) sebesar 20% pada akhir tahun lalu. Menurut Firman Wibowo, Senior Vice President Division Head BNI, hingga akhir tahun lalu, volume pembiayaan dalam layanan untuk perdagangan ekspor impor ini telah mencapai US$ 3,9 miliar. "Adapun perusahaan yang dominan menikmati layanan trade finance dari BNI kebanyakan bergerak di sektor konstruksi dan enginering, minyak dan gas, dan agrikultur," kata Firman.


20140319

Market Outlook

Komoditas 

Lebih dari 95% rakyat Krimea memilih untuk bergabung dengan Rusia, sementara hanya 4% yang memilih untuk tetap menjadi bagian dari negara Ukraina. Sehubungan dengan referendum Krimea, Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa  menargetkan sanksi seperti, pembekuan  aset dan larangan perjalanan untuk 32 pejabat Rusia dan Ukraina. Sanksi-sanksi tersebut dinilai  kurang agresif, sehingga menyebabkan harga emas dan minyak relatif stabil.

Output manufaktur AS mencatat kenaikan terbesar dalam enam bulan terakhir, hal ini menunjukkan kegiatan ekonomi AS yang membaik. Indeks kondisi bisnis umum Empire State New York juga naik ke level 5,6% di bulan Maret dari level 4,5% di bulan Februari.

 Energi: Turunnya premi risiko menyebabkan harga energi  menurun  – Harga minyak turun setelah  sanksi terhadap ekspor minyak dan gas Rusia tidak diajukan sehingga kekhawatiran  para investor  pun hilang. Minyak mentah Brent turun lebih cepat dibandingkan minyak mentah AS. Menurut pandangan kami, data ekonomi AS yang baik membuat harga minyak mentah AS relatif stabil.

 Logam mulia: Berkurangnya kekhawatiran harga  –  Harga emas berbalik arah di tengah sanksi yang lebih ringan dari perkiraan telah meredakan kekhawatiran para investor, selain itu para investor juga  melakukan aksi ambil untung. Harga perak berada di level USD21 di tengah kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi Cina.

 Logam non-besi: Tembaga bergerak sideways – Data manufaktur AS yang kuat membuat harga tembaga menjadi  flat. Menurut pandangan kami, tanpa perkembangan positif dari Cina, harga tembaga akan tetap tertekan.

 Produk-produk pertanian:  Krisis Ukraina membuat harga produk pertanian menjadi lemah  –  Harga gandum dan jagung turun di tengah berkurangnya kekhawatiran atas krisis Ukraina. Di sisi lain, harga kedelai naik di tengah meningkatnya permintaan Cina akan kedelai AS.



Local flashes 


WSKT: WSKT bagikan dividen Rp 11,5 per saham.  PT Waskita Karya (Persero) Tbk
(WSKT) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) hari ini, (18/7). Salah satu
agenda yang disetujui dalam rapat tersebut adalah pembagian dividen untuk hasil
kinerja tahun 2013. Jumlah dividen yang dibagikan tahun ini sebesar Rp 110 miliar. 'Ini
senilai dengan Rp 11,5 per saham,' tambah Tunggul Rajagukguk, Direktur Keuangan
WSKT. (Kontan)

ASII: Dua bulan, penjualan mobil ASII naik 11,37%.  Penjualan mobil PT Astra
International Tbk (ASII) dalam dua bulan pertama tahun ini mencapai 115.277 unit
atau naik 11,37% year on year (yoy). Dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor
Indonesia (Gaikindo), di bulan Februari saja, ASII mampu menjual 60.454 unit mobil dan
menguasai 54% pangsa pasar nasional. (Kontan)

MIDI: cetak kenaikan laba bersih 49%.  PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI)
membukukan kinerja positif untuk tahun buku 2013. Manajemen membukukan
pendapatan Rp 4,96 triliun, naik 28,83% dibanding periode yang sama tahun
sebelumnya, Rp 3,85 triliun. Namun, beban pokok pendapatan MIDI naik 26,8%
menjadi 3,88 triliun dari sebelumnya Rp 3,06 triliun. (Kontan)

TINS: Timah Targetkan Pendapatan Meningkat 33%.  PT Timah Tbk (TINS), badan
usaha milik negara di sektor pertambangan, menargetkan pendapatan tahun ini
meningkat 33% menjadi Rp 7,7 triliun dibanding realisasi 2013 sebesar Rp 5,8 triliun.
Sukrisno, Direktur Utama Timah, mengatakan peningkatan pendapatan seiring dengan
target peningkatan volume penjualan timah sebesar 3.623 metrik ton atau naik 15%
dibanding realisasi 2013 sebesar 23.237 ton. (Indonesia Finance Today)

INTP: Indocement Cetak Laba Bersih Rp5,01 Triliun, Tumbuh 5,25%. PT Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) mencetak laba bersih sebesar Rp5,01 triliun sepanjang
2013 atau tumbuh 5,25% dibandingkan dengan posisi 2012 senilai Rp4,76 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis perseroan di Bisnis Indonesia edisi Selasa
(18/3/2014), laba bersih per saham dasar produsen semen itu naik dari Rp1.293,15
menjadi Rp1.361,02. (Bisnis Indonesia)

BBKP: Bank Bukopin Raup Laba Rp910,4 Miliar. PT Bank Bukopin Tbk. membukukan
laba bersih setelah pajak pada periode 2013 mencapai Rp910,47 miliar, meningkat dari
periode sebelumnya yang mencapai Rp814,77 miliar. Direktur Utama Bank Bukopin
Glen Glenardi melaporkan dalam kinerja keuangan perseroan yang dipublikasikan hari
ini, Selasa (18/3/2014), tercatat Laba bersih setelah pajak secara konsolidasi tahun lalu
mencapai Rp934,62 miliar dibandingkan sebelumnya Rp834,7 miliar. (Bisnis Indonesia)

BNGA: CIMB Niaga Perkuat Produk KPR.  PT Bank CIMB Niaga Tbk memperkuat
produk kredit pemilikan rumah (KPR) dengan menawarkan skema KPR dengan bunga
tetap. Head of Consumer Lending CIMB Niaga, Tony Tardjo, mengatakan dalam kondisi
ekonomi yang belum stabil seperti saat ini, nasabah cenderung menginginkan skema
pembayaran bunga tetap terutama untuk kredit jangka panjang seperti KPR. (Bisnis
Indonesia)




Technical analysis 


Investor sentiment 
Nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar yang terus menguat hingga mencapai level Rp 11,235 memberikan sentiment positive pada IHSG sehingga walaupun saat ini IHSG berada pada fase koreksi namun koreksi yang terjadi masih dalam koreksi sehat.

Daily chart 
Pergerakan IHSG pada perdagangan kemarin yang mengalami koreksi hingga 1,45% pada level 4,805. Ini merupakan koreksi sehat mengingat pada tanggal 14 Maret 2014 IHSG mengalami kenaikan hingga 3,22%. Indicator stochastic memang keluar dari area overbought dan mengalami deadcross, tetapi MACD masih dalam bullish area serta volume koreksi ini semakin kecil. Sehingga masih membuka peluang untuk menguji
level tertinggi IHSG di 4,902.



3-days chart 
Dalam 3 hari terakhir yang kita analisa pada figure 2 maka terlihat jelas bahwa memang saat ini IHSG mengalami fase koreksi. Sejauh ini koreksi yang terjadi masih koreksi sehat, hal ini terlihat pada indicator MACD dan posisi IHSG yang membentuk bullish divergence yang ditunjukkan panah biru. Namun perlu berhati-hati mengingat indicator PSAR dan indicator stochastic yang masih memberikan sinyal bearish.

Dari kedua analisa kita diatas dapat kita simpulkan bahwa peluang penurunan pada daily chart dan 3days chart dapat terjadi namun sudah mulai terbatas.




Stocks on our focus list 


PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) 

Saham AALI mengalami koreksi tipis pada perdagangan kemarin, hanya melemah 0,38% pada level 26,050. Indikator stochastic justru memungkinkan akan terjadinya goldencross. Jika kita menarik garis support dan resistance tampak pada figure 3 maka peluang koreksi masih terbuka dan buy on weakness adalah strategi terbaik.

Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) yang menurun sepanjang tahun lalu tak membuat hasil penjualan PT Astra Argo Lestari Tbk (AALI) melorot. AALI malah membukukan kenaikan pendapatan 12,4% menjadi Rp 12,67 triliun di 2013. Cuma, laba bersih AALI masih turun 25% menjadi Rp 1,8 triliun.  

Harga komoditas Crude Palm Oil  (CPO) mulai membaik di awal tahun ini. Di bulan Januari 2014, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menjual CPO hingga Rp 896,01 miliar. Angka tersebut naik 11,1% jika dibanding penjualan CPO Januari 2013 senilai Rp 806,1 miliar. Kenaikan nilai penjualan terjadi karena kenaikan harga CPO, yang naik 44,4% dari Rp 6.113 per kilogram menjadi Rp 8.829 per kilogram. Meski nilai penjualannya naik, namun volume penjualan AALI justru turun 23% dari 131.868 ton ke posisi 101.486 ton.  

PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), emiten perkebunan sawit, menargetkan pabrik pengolahan (refinery) yang sedang dibangun di Mamuju Utara, Sulawesi Barat, dapat beroperasi pada akhir semester I tahun ini. Kapasitas produksi dari pabrik di Mamuju sekitar 2.000 ton per hari.



PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) 

Saham BBTN pada perdagangan kemarin berhasil menguat 2,31% pada level 1,325 bahkan mampu mencapai 1,355 sebagai level tertinggi. Stochastic telah memasuki overbought sehingga peluang koreksi masih terbuka tetapi ini merupakan kesempatan untuk melakukan buy on weakness.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) manargetkan pemisahan (spin off) unit syariah pada 2015. Untuk itu perseroan akan menggenjot kinerja unit syariah agar pada saat pemisahan sudah bisa mandiri. Direktur Utama BTN, Maryono, dalam keterangannya di Jakarta, mengatakan, tahun 2015 pertumbuhan BTN Syariah ditargetkan mencapai 35 persen   dengan kontribusi laba berkisar Rp200 milyar sampai
Rp300 milyar.

Penurunan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) menjadi 4% akan menjadi sentimen utama penguat harga saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) tahun ini.  Kualitas aset BTN menunjukkan tren perbaikan setelah NPL  berhasil diturunkan menjadi 4% akhir tahun lalu. Sedangkan NPL tahun ini diprediksi turun menjadi 3%. Perbaikan kualitas ini berdampak terhadap penguatan fundamental
perseroan.

Butuh pendanaan, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) akan menerbitkan surat utang atau obligasi. BBTN akan menerbitkan obligasi senilai Rp 500 miliar. Untuk memuluskan aksi korporasi ini, BBTN tengah mencari penjamin emisi pelaksana. "BBTN akan melelang pengadaan lembaga underwriter penerbitan obligasi berkelanjutan II," ujar Direktur Utama BBTN, Maryono.

Musim  pembagian dividen telah tiba. Seperti misalnya PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk yang akan menebar dividen senilai Rp 468,64 miliar atau 30% dari total laba bersih BBTN tahun 2013. Besar dividen yang akan dibagikan setara Rp 44,35 per saham. Jika harga saham BBTN Kamis (27/2) ditutup di level Rp 1.080, maka yield yang diberikan mencapai 4,1%. Direktur Utama BBTN Maryono menyebut, pihaknya akan menggunakan 70% keuntungan itu atau Rp 1,09 triliun sebagai dana cadangan umum.



PT Bumi Serpong Damai (BSDE) 

Saham BSDE mengalami koreksi sehat pada perdagangan kemarin pada level 1,685 atau terkoreksi 1,46%. Secara teknikal peluang koreksi  masih terbuka hingga level 1,600 namun ini merupakan peluang buy on weakness dengan target 1,710 seperti yang digambarkan pada figure 4.

Target pra penjualan atau marketing sales PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) untuk segmen residence atau kawasan hunian pada tahun ini lebih rendah 20 persen ketimbang realisasi pada 2013. Pada tahun lalu, sektor ini menyumbang 72 persen atau sekitar 3,87 triliun rupiah dibandingkan dengan target pra penjualan pada 2014 yang berada di angka 3,09 triliun rupiah.

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) telah mengakuisisi lahan di Kawasan Epicentrum, Rasuna Epicentrum, CBD Kuningan, Jakarta senilain Rp297 miliar atau sekitar Rp35 juta per meter perseginya. Analis Buana Capital Alfred Nainggolan mengatakan bahwa PT BSD terkenal developer yang memiliki cadangan lahan yang banyak. Perlambatan sektor properti tampaknya tak memukul kinerja laba semua emiten tahun 2013 lalu. Tengok saja kinerja PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yang tetap
mendulang keuntungan sebesar Rp 2,4 triliun  -  Rp 2,6 triliun. Angka tersebut diperkirakan naik 87,5% sampai 103% jika dibanding perolehan laba tahun sebelumnya yang nilainya tercatat Rp 1,28 triliun. Sedangkan pendapatan BSDE tercatat sebesar Rp 5,6 triliun sampai Rp 5,7 triliun.

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menargetkan marketing sales sebesar Rp6 triliun pada tahun 2014. Angka ini naik 11 persen dibanding tahun 2013 yaitu sebesar Rp5,4 triliun. Direktur dan Sekretaris Perusahaan BSDE Hermawan Widjaja mengakui, memang ada penurunan target untuk sektor komersial. Dari tahun 2013, target marketing sales porsinya dari 72 persen dan 2014 menjadi 52 persen. Sedangkan untuk komersial mengalami kenaikan target dari 28 persen tahun 2013 naik ke 48 persen di 2014.



20140318

Market Outlook

Berinvestasilah di Indonesia! 


Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) pada hari Jumat  lalu menyatakan kesiapannya untuk menjadi  calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dalam  mengikuti pemilihan presiden pada bulan Juli. Mengingat tingkat persetujuan Jokowi untuk menjadi presiden yang tinggi
(43,5% menurut survei Kompas), kami melihat  ketidakpastian dalam menghadapi pemilihan presiden tentunya akan berkurang.

Para investor bereaksi positif terhadap pencalonan Jokowi. Hal ini dapat dilihat dari IHSG yang melompat 3,2% pada hari Jumat dan Rupiah yang menguat sebesar 0,3%. Menurut pandangan kami, perubahan pemerintahan yang dapat diprediksi dapat meningkatkan kepercayaan para investor atas reformasi sosial
dan ekonomi yang tepat waktu.

Saham-saham dari sektor keuangan mengalami kenaikan signifikan pada hari Jumat, yaitu sebesar 6,5%. Kami melihat saham-saham yang berkapitalisasi besar dan likuid mengalami kenaikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang lain.  Dari fenomena ini, kita dapat mengetahui bahwa masih banyak investor yang tertarik dengan Indonesia. Reaksi investor terhadap nominasi calon presiden Jokowi menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia masih memiliki potensi untuk terus berkembang. Menurut  pandangan kami, investor
sebaiknya membeli saham dengan beta tinggi yang harganya masih murah.




Local flashes 

IPO: Listing 11 April, Berikut Jadwal Lengkap IPO Blitzmegaplex!.  Perusahaan
bioskop Blitzmegaplex, PT Graha Layar Prima, akan melakukan penawaran umum
saham perdana (initial public offering/IPO) sebanyak-banyaknya 140 juta saham atau
46,11% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dalam prospektus yang dirilis Senin
(17/3/2014), perseroan akan melakukan penawaran awal (bookbuilding) pada 17—20
Maret 2014. Selain itu, perusahaan tersesbut dijadwalkan melakukan pencatatan
(listing) di Bursa Efek Indonesia pada 11 April 2014. (Bisnis Indonesia)

ARNA: Arwana Citramulia bagi Dividen Rp16 per Saham.  Produsen keramik PT
Arwana Citamulia Tbk. (ARNA) akan membagikan dividen sebesar Rp117,58 miliar
dengan payout ratio 50% dari laba bersih tahun buku 2013 sebesar Rp235,16 miliar.
Sekretaris Perusahaan dan Direktur Keuangan Arwana Rudy Sujanto menuturkan
dividen yang akan dibagikan itu setara dengan Rp16 per saham. (Bisnis Indonesia)

MPMX: MPMX Restrukturisasi Anak Usaha. PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk  (MPMX)
melakukan restrukturisasi anak usaha. Perseroan melakukan penggabungan atas PT
Mitra Pinasthika Mustika Finance (MPMF) dan PT Sasana Artha Finance (SAF).   Dalam
hal ini, MPMF akan menjadi perusahaan hasil penggabungan alias surviving entity.
(Kontan)

TINS: Akuisisi Tambang Batubara, TINS Masih Negosiasi. PT Timah Tbk (TINS) masih
melakukan negosiasi untuk mengambil alih tambang batubara di Kalimantan Timur
(Kaltim). Aksi akuisisi ini sudah masuk ke dalam rencana bisnis perseroan untuk tahun
2014. Sukrisno, Direktur Utama TINS mengatakan, pihaknya belum bisa
mengungkapkan konsesi yang dimaksud. (Kontan)

LPKR: Siloam Purwakarta dijual untuk ekspansi LPKR.  First Real Estate Investment
Trust (First REIT) dikabarkan akan mengakuisisi salah satu rumah sakit yang dikelola
oleh PT Siloam Hospital Tbk (SILO) yakni Rumah Sakit Siloam Purwakarta. Terkait hal
ini, Budi Suharto, Sekretaris Perusahaan SILO membenarkan adanya transaksi tersebut.
(Kontan)

PTPP: Kantongi Kontrak Rp2,7 Triliun per Maret 2014. PT Pembangunan Perumahan
(Persero) Tbk. (PTPP) mengantongi kontrak Rp2,7 triliun hingga pertengahan Maret
tahun ini. Jumlah ini baru 0,64% dari target kontrak baru yang dipatok perseroan pada
2014 senilai Rp24 triliun. Taufik Hidayat, Sekretaris Perusahaan PTPP,  mengatakan
kontrak baru tersebut antara lain pembangunan Wang Residence Citicon di Jakarta
senilai Rp400 miliar, Kutai Coal Terminal Rp770 mIliar, Sawangan Mall di Depok Rp900
miliar, dan Hotel Amni di Medan Rp120 miliar. (Bisnis Indonesia)

BBKP: Bank Bukopin jaga CAR di 13%-14%.  Bank Bukopin memutuskan tidak
melaksanakan sisa penawaran umum berkelanjutan (PUB) Obligasi Subordinasi I senilai
Rp 500 miliar. Bank Bukopin mengambil keputusan ini, mengingat tingkat permodalan
yang masih dianggap mencukupi. (Kontan)
 



Technical analysis

Sentiment
Begitu kuatnya sentiment pencalonan Joko Widodo menjadi calon presiden membuatpada perdagangan kemarin IHSG hanya mengalami koreksi tipis saja. Peluang koreksimasih ada namun mengingat sentiment pada tahun pemilu ini membuat padaperdagangan hari ini hanya melemah terbatas.


Technical View

Daily chart
Analisa teknikal IHSG pada figure 2 dapat kita analisa berdasarkan posisi resistanceyang masih jauh. Sehingga koreksi yang saat ini terjadi belum membuat indikatorstochastic deadcross ataupun indicator MACD berbalik arah menjadi downtrend.Koreksi masih berpeluang terus terjadi mengingat posisi stochastic yang masihoverbought sehingga strategi buy on weakness dapat dilakukan.



Intraday chart
Pada figure 2 kita melihat perdagangan IHSG selama 2 hari perdagangan. Jelas terlihatbahwa koreksi pada perdagangan kemarin merupakan koreksi sehat. Namun koreksi inimasih berpeluang untuk terjadi mengingat secara  target koreksi  Fibonacci masih adapada level 50 yaitu di 4,788.

Dari kedua analisa kita diatas dapat kita simpulkan bahwa peluang  penurunan  padadaily chart dan intraday chart dapat terjadi.




Stocks on our focus list


PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

Saham BMRI berhasil melakukan penguatan hingga 9,13% dalam sehari perdagangan minggu lalu, kemudian pada hari ini hanya koreksi 1,97%. Koreksi yang terjadi masih dalam koreksi wajar, namun masih diperlukan koreksi yang lebih sehat lagi sebelum melanjutkan kenaikannya. Strategi buy on weakness dapat dilakukan untuk akumulasi saham BMRI.

PT Bank Mandiri menyatakan memprediksi realisasi kredit triwulan pertama 2014 sebesar 20%. Managing Director of Finance & Strategy Pahala N. Mansury mengatakan realisasi tersebut merupakan respon perlambatan kredit persero akibat tekanan depresiasi rupiah.

Dua bank pemerintah, yakni PT Bank Rakyat IndonesiaTbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dikabarkan berminat mengakuisisi PT Pegadaian (Persero), perusahaan milik negara yang bergerak di bisnis gadai. Bisnis gadai dinilai sangat menguntungkan bagi bank karena memberikan imbal hasil yang tinggi.

Menurut sumber IFT, Bank Mandiri dan BRI sangat tergiur dengan bisnis Pegadaian yang memberikan imbal hasil tinggi. Tahun 2013, laba bersih Pegadaian mencapai Rp 2 triliun. Jumlah ini sama dengan perolehan total laba anak usaha Bank Mandiri. Padahal, aset Pegadaian hanya Rp 33 triliun, separuh dari aset PT Bank Syariah Mandiri (BSM) yang mencapai Rp 64 triliun.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Mandiri menyetujui alokasi 30% laba bersih di 2013 sebagai dividen. Angka tersebut setara dengan Rp 5,46 triliun atau Rp 234 per lembar saham.



PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)

Saham WIKA pada perdagangan minggu lalu berhasil menguat sebesar 9,21 %, namun pada hari ini mengalami koreksi sehat sebesar 1% saja. Sehingga koreksi masih berpeluang  untuk kembali terjadi namun strategi buy on weakness dapat dilakukan mengingat trend kenaikan yang sangat kuat.

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) membukukan kinerja moncer sepanjang tahun 2013 lalu. Sebagai komitmen perusahaan publik, maka emiten pelat  merah ini berencana untuk membagikan dividen berdasarkan hasil kinerjanya tahun lalu. "Pasti ada (pembagian dividen), besarannya nanti tanggal 18 Maret," ujar Direktur Keuangan WSKT, Tunggul Rajagukuguk

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) membukukan kinerja yang positif tahun 2013 lalu. Laba bersih emiten pelat merah tersebut naik 19,73% menjadi Rp 569,94 miliar. "Jadi, tahun ini pasti ada pembagian dividen," tandas Natal Argawan, Sekertaris Perusahaan WIKA.

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) melanjutkan  strategi diversifikasi bisnis. Salah satu caranya adalah dengan memperkuat perolehan kontrak dari segmen konstruksi minyak dan gas (migas).

Di tahun ini, WIKA membidik perolehan kontrak baru senilai Rp 4 triliun dari sektor migas. "Jadi, porsi kontribusi sektor migas sekitar 16% dari target kontrak baru WIKA di 2014 yang sekitar Rp 25 triliun," kata Natal Argawan, Sekretaris Perusahaan WIKA. Meski tidak ada kenaikan, tapi setidaknya PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mampu menjaga posisi marjin laba bersihnya. Emiten pelat merah ini mencatatkan marjin laba bersih stagnan, sekitar 5%, baik untuk kinerja 2013 maupun 2012. Posisi
tersebut didapat setelah manajemen membukukan pendapatan Rp 11,88 triliun, naik 20% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang bertengger di posisi Rp 9,9 triliun. Sementara, beban pokok pendapatannya naik 18% menjadi Rp 10,56 triliun dari sebelumnya Rp 8,95 triliun.



PT Semen Indonesia (SMGR)

PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), emiten produsen semen, memproyeksikan mampu menghemat biaya investasi pembangunan dua pabrik baru seiring penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Penghematan itu dapat mendorong kinerja laba bersih perusahaan tahun ini karena adanya penurunan depresiasi dan beban keuangan.

"Dengan penguatan rupiah sebesar 6,6% secara year to date, dampak yang paling terasa antara lain penghematan biaya pembangunan dua pabrik baru di Rembang dan Padang sekitar 5% dari total investasi Rp 7 triliun," kata Dwi Soetjipto, Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk.

PT Semen Indonesia (persero) Tbk (SMGR) berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang mengilap. Hal itu terlihat dari lonjakan laba bersih sepanjang tahun 2013 lalu yang berhasil menembus angka 5,37 triliun rupiah. Nilai itu meningkat 10,8 persen jika dibandingkan capaian laba bersih pada periode sama tahun sebelumnya yang hanya berada di posisi 4,84 triliun rupiah

Kinerja PT Semen Indonesia (Persero) Tbk meningkat pada periode 2004-2012 dengan laba bersih perseroan naik dari Rp509 miliar menjadi Rp4,85 triliun, nilai Ebitda meningkat dari Rp1,4 triliun menjadi Rp6,87 triliun dan pendapatan naik dari Rp6,07 triliun menjadi Rp19,60 triliun.

Peningkatan kinerja perseroan tersebut merupakan salah satu wujud transformasi strategi yang dituangkan dalam buku karangan Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Dwi Soetjipto, berjudul "Road to Semen Indonesia Transformasi Korporasi Mengubah Konflik menjadi Kekuatan."